[08] Ketika Profesi Menyatukan Dua Hati Dalam Cinta

77 5 1
                                    

Ketika So Eun sedang beristirahat di ruang istirahat, Kim Bum datangmenghampirinya, dia duduk di sebelah So Eun dengan wajahserius namun lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika So Eun sedang beristirahat
di ruang istirahat, Kim Bum datang
menghampirinya, dia duduk
di sebelah So Eun dengan wajah
serius namun lembut.

"Dokter So Eun, apakah kau sudah
memikirkan jawabannya?" tanya
Kim Bum dengan suara tenang.
So Eun menghela napas.

"Dokter Kim, saya masih perlu
waktu. Saya tidak ingin terburu-
buru dalam mengambil keputusan
sebesar ini," ucap Naya sambil
meremas tangannya, jelas menunjukkan kegugupannya.

"Saya harap Anda mengerti," tambahnya dengan suara
bergetar.

"Tentu saja, Dokter So Eun, saya
mengerti dan saya akan terus
menunggu," kata Kim Bum dengan
senyum lembut di wajahnya, dia
menatap So Eun dengan penuh
pengertian.

Setelah seharian bekerja, So Eun
merasa perlu untuk mencari
ketenangan, dia memutuskan untuk
menjalankan sholat istikharah,
meminta petunjuk pada Allah tentang
keputusannya terhadap Kim Bum.
So Eun berwudhu, lalu mengenakan
mukena dan dengan penuh khusyuk,
dia memulai sholat istikharah,
memohon kepada Allah agar
diberikan petunjuk jika Kim Bum
memang jodoh terbaik untuknya.

Selesai sholat, dia berdoa panjang,
berharap agar Allah memberikan
petunjuk kepadanya, So Eun merasa
hatinya lebih tenang setelah
menumpahkan segala keresahannya
kepada Allah. Usai berdoa, So Eun
tidur dengan hati yang lebih ringan.
Dalam tidurnya yang lelap, So Eun
mendapatkan petunjuk dalam
mimpinya, dalam mimpi itu, dia
melihat dirinya dan Kim Bum
menjalani kehidupan yang harmonis,
saling mencintai dan mendukung
satu sama lain, mereka tampak
bahagia bersama.

Saat terbangun, So Eun merasa
hatinya dipenuhi rasa syukur.
Dia mengucapkan Alhamdulillah,
menyadari bahwa Allah telah
memberikan petunjuk atas doa-
doanya tadi malam, hatinya kini
mantap untuk menerima Kim Bum
sebagai calon imamnya.

Kini So Eun merasa lebih yakin dan
percaya diri,dia berencana untuk
memberikan jawabannya kepada
Kim Bum dengan hati yang lapang
dan penuh keyakinan.

So Eun merasa lebih yakin dengan
keputusannya setelah mendapatkan
petunjuk dari Allah, dia memutuskan
untuk menemui Kim Bum di ruangan
pria itu. Setelah mengetuk pintu dan
mendengar persetujuan Kim Bum,
So Eun masuk ke dalam ruangan.
Kim Bum yang sedang sibuk
dengan berkas-berkasnya langsung
menghentikan pekerjaannya dan
tersenyum begitu melihat
kedatangan So Eun.

So Eun menarik napas dalam-dalam
dan memulai dengan mengucap
Bismillah dalam hati.

"Dokter Kim, saya sudah memikirkan jawaban atas pinangan Anda beberapa minggu lalu," kata So Eun dengan suara tenang. Kim Bum menatapnya dengan penuh harap,

"Dan bagaimana keputusanmu,
Dokter So Eun?" tanya Kim Bum
penasaran, So Eun tersenyum lembut.

"Saya siap menerima pinangan
Anda, Dokter Kim." So Eun menjawab
tanpa keraguan sedikitpun.

Bumsso Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang