Di tengah sorotan matahari yang
terik, Kim Bum dan So Eun berdiri
di depan pintu gerbang rumah sakit
utama. Mereka berdua baru saja
di tugaskan Direktur Rumah Sakit, untuk menjadi relawan ke sebuah kota terpencil yang sedang dilanda bencana alam. Kim Bum menatap
So Eun dengan serius."Kita harus siap mental untuk
tugas ini, Dokter So Eun. Kota itu
membutuhkan bantuan kita."So Eun mengangguk mantap.
"Saya siap, Dokter Kim. Mari kita berangkat secepat mungkin."
Mereka naik mobil dinas rumah sakit yang sudah disiapkan untuk mereka. Perjalanan menuju kota terpencil itu melewati jalan berliku di tengah pegunungan.
Di sepanjang perjalanan, mereka melihat jejak-jejak kehancuran yang ditinggalkan oleh bencana alam yang baru saja melanda. Setelah beberapa jam perjalanan, mereka tiba di kota terpencil yang masih terasa sunyi dan hampa aktivitas. rumah-rumah rusak dan tumpukan puing-puing masih menyisakan bekas bencana yang menghantam keras kota tersebut.
Kim Bum dan So Eun disambut
oleh tim medis lokal dan warga setempat yang tampak kelelahan
dan penuh kekhawatiran. Kim Bum segera bertemu dengan kepala tim medis setempat untuk mendapatkan gambaran situasi terkini dan kebutuhan mendesak."Kondisi di sini memprihatinkan, Dokter Kim. Banyak warga yang terluka dan beberapa bahkan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan."Jelas kepala tim medis dengan serius. Kim Bum mengangguk.
"Kami akan langsung turun tangan
untuk memberikan pertolongan
medis. Dokter So Eun, mari kita
sebarkan tim untuk memulai triase
dan perawatan pertama."Titah
Kim Bum yang di angguki So Eun.Mereka berdua langsung membagi tugas dan bergerak cepat. So Eun bersama perawat lokal membentuk posko medis sementara di tengah kota, Kim Bum dengan sigap membimbing tim dalam mengevakuasi korban yang
masih bisa diselamatkan.Kim Bum dan So Eun bekerja
keras bersama tim medis lokal
untuk menyelamatkan korban bencana, memberikan perawatan medis, dan memberikan dukungan emosional kepada warga yang terdampak. Meskipun lelah, mereka tetap bersikap profesional dan
penuh dedikasi.Di malam hari, setelah menyelesaikan
tugas harian mereka, Kim Bum dan
So Eun duduk di luar tenda medis
sambil menatap langit yang penuh
bintang. Mereka merenungkan semua
yang telah mereka lakukan sepanjang
hari, serta perasaan haru dan
semangat gotong royong yang mereka
rasakan bersama tim medis dan
warga kota terpencil tersebut."Ini pengalaman yang sangat
berarti, Dokter Kim. Saya merasa
terpanggil untuk memberikan
bantuan sebanyak yang saya bisa," Kata So Eun dengan tulus. Kim Bum mengangguk setuju."Kita mungkin tidak bisa mengubah
semua yang terjadi, tapi setiap
bantuan dan perawatan yang kita
berikan memiliki arti besar bagi
mereka. Terima kasih, Dokter So Eun,
atas kerjasamanya selama ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumsso Short Stories
FanfictionBerisikan kumpulan cerita pendek yang diperankan oleh Kim Bum dan Kim So Eun.