Pacarnya lagi

46 4 0
                                    

Catatan:
Orang yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah mengajakmu ke jalan maksiat.

Dan orang yang tidak benar mencintaimu dia akan membawamu ke jalan yang buruk.

Jika kau memberikan cintamu sepenuhnya, maka siaplah kamu untuk menjadi budaknya cinta (bucin)

Lanjut ke cerita.

"Ayang" pacar Roy datang menghampirinya

"Iya sayang, kamu mau makan?"

"Iya, aku mau makan bareng kamu"

"Kebetulan nih, aku juga mau makan. Oh ya kita duduk dimana?"

"Kita duduk di..." sambil menunjuk semua kursi

"Duduk di mana yang?"

"Ntar, itukan si kelinci?"

"Iya benar emangnya kenapa yang?"

"Kenapa dia ada disini?"

"Ayang, dia tadi waktu mesan nasi berdiri di samping aku"

"Trus, dia ngapain?"

"Dia dempet- dempet ke Aku"

"Ihhh, gatel"

"Kasih pelajaran yang"

"Pantas nih orang dikasih pelajaran"

Pacarnya berjalan menghampiri Dara, ia mengambil gelas diatas meja lalu menyiramkannya ke muka Dara.

"Dasar murah!" Sambil menyiram muka Dara

"Maksub lo apa?"

"Lu dekatin cowok gua, nempel ke dia, itu maksubnya apa?"

"Kamu siapa?, oh lupa si lont* dari kelas sebelah"

"Maksub lu apa?, gua gisel ceweknya cowok terkeren sejagat raya"

"Emang Cowok kamu siapa?"

"Roy cowok gua,"

"Oohh, jadi si brengsek itu namanya Roy"

"Kurang ajar lu ya"

"Mana ya Roy gua?"

"Apa Roy gua?"

"Iya, eh itu dia"

"Hah?"

"Hii, Roy sini! Kalo nggak mau aku kesana"

"Kurang ajar lu ya"

"Entar, jadi selama ini kamu nggak tahu bahwa aku selingkuhan Roy"

"Apa? Nggak mungkin!"

"Roy sayang" Dara berjalan menghampirinya

Sampai di depan Roy, Dara menaikkan kedua alis sambil tersenyum. Devan melihat ini mulai merasa kesal, ia menggepalkan kedua tangannya.

"Ayang!"

"Najis, lu pikir gua mau sama lu?"

Dara batuk dan membuang nafasnya kemuka Roy.

"Uhukk, bau tu nafas gua. Lu pikir gua manggil lu?"

"Bau, dasar cewek nggak punya aklhak!"

"Koreksi diri, siapa yang mulai dulu"

"Bangs**" Roy menampar Dara di depan orang banyak

Semua orang yang ada disana terkejut termasuk Devan, ia sangat ingin memukul Roy.

"Hahahhhh... Ini yang gua mau! Elu mempermalukan diri sendiri di depan orang banyak"

"Cewek licik"

"Lu juga licik, menggunakan babu lu untuk menyiram gua"

"Maksub lu apa" gisel menampar Dara
Namun saat itu Dara bisa menahan tangannya.

"Kamu itu lemah, jangan sok"

Dara mendorong gisel kemeja, ia menarik kepalanya dan membenturkannya kemeja beberapa kali

"Awww"

"Aduh sakit ya"

Kemudian Dara mendorongnya tepat di depan Roy, tapi Roy bukannya menolong malah mengelakkannya.

"Ayang kok nggak dibantuin akunya?"

"Iya Ayang"

"Sssttt, ini membuktikan kalo dia cuma manfaatin elu. Dianya aja nggak peduli sama lu, tapi kalo nyuruh elu nomor satu" oceh Dara kepadanya

"Kamu benar, dia cuma manfaatin aku. Aku sadar itu, tapi aku cinta dia"

"Cinta? Makan tuh cinta, jadi cewek itu jangan bodoh"

"Hhh" Devan tak kuasa menahan tawa

"Lu kenapa Van" tanya Roy

"Nggak ada"

"Udah kepalang mandi, lebih baik basah semua" ujar Roy memandang kearah Dara.
Ia mendorong Dara hinggal terpental ke lantai. Devan mulai kesal, ia spontan memukul Roy

"Van, lu kok mukul gua?"

"Gua kesel liat cowok nggak tahu malu kayak lu"

"Maksub lu apa?"

"Kamu beraninya sama cewek"

"Hhhhhhhhh" semua orang menertawakan Roy

"Sudah ku duga, kamu pengkhianat"

"Khianat?"

"Kamu melanggar peraturan hanya karena cewek"

"Peraturan apa? Pikir lu, elu itu bos kan?"

"Emang"

"Gua dapat apa kalo tunduk sama lu? Dapat hikmahnya"

Roy memberikan isyarat kepada anggotanya, dua orang menahan Devan dan dua orang lagi memukulinya. Devan tak bisa melawan, mereka terus memukulinya.
Pengurus Kantin yang melihat ini melaporkannya ke satpam terdekat. Satpam melarai mereka dan membawa mereka semua yang terlibat keruang BK.

Dalam perjalanan keruang BK, Dara mengambil kesempatan berjalan di samping Devan.

"Gua minta maaf ya!"

"Karena gua, lu jadi kayak gini"

"Bukan karena kamu Dar, tapi karena udah kesal lihat manusia kayak gitu"

"Aku kamu ya?"

"Iya"

"Btw, kok bisa sih kamu temanan sama dia?"

#lanjut part6

Dara Kelinci Teater (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang