Sesuai dengan janji sebelumnya, Devan menemui Roy di malam harinya. Bukannya membantu, Roy justru membuat Devan terjeret ke dalam perangkatnya. Sebelumnya Devan sudah menduga ini akan terjadi.
"Sudah ku duga" pikir Devan
Di sana Roy mengajak Devan untuk masuk kekamar, di dalam kamar itu ia melihat Dara.
"Kamu apakan dia?" Tanya Devan"Belum ku apakan sih"
"Kurang ajar, kenapa kau lepas hijabnya"
"Suka-suka gua, dia sandra gua"
Di sana Roy mengajak Devan untuk bernegosiasi, jikalau Devan setuju dia akan melepaskan Dara
"Gua bakal lepasin dia tapi ada syaratnya" ujar Roy
"Apa itu?"
"Pertama lu nggak lapor polisi, kedua lu ikutin perintah gua"
Roy meminta Devan untuk mengikuti perintahnya, namun untuk sebuah pengancaman dia meminta Devan mau membuat video asusila dengan Dara.. tentu saja ini di tolak olehnya
"Buat apa?" Tanya Devan
"Kalo kamu tidak mematuhi saya, maka akan saya sebar video ini"
"Nggak ada cara lain"
"Ada"
Roy memberi isyarat kepada dua orang rekannya untuk menahan Devan dari belakang.
"Gua bakal lepasin Dara, asal lu serahin nyawa lu kegua" ujar Roy ke Devan
"Oke, gua setuju. Tapi lu lepasin dulu dia"
"Ntar, minta dulu persetujuan dari Dara, gimana Dara?"
Dara menggeleng, memberitahu bahwa ia menolaknya
"Gua lupa, mulutnya di sumbat"
Devan membuka tutup mulut Dara, ia memaksa Dara untuk berbicara.
"Nah sekarang udah terbuka, ayo ngomong Dara"
Dara membalas dengan diam
"Ngomong!" Roy membentak Dara
"Devan, dia tidak mengetujuinya"
Tentu saja Dara tidak menginginkan hal itu, baginya Devan adalah sosok yang beharga.
"Gua ada cara lain" ujar Roy
"Apa?"
"Lu serahin Dara sesuka gua, di depan lu"
Devan melakukan perlawanan. Kedua rekan Roy di lumpuhkan oleh Devan. Roy kembali memberi isyarat ke satu orang rekan lagi. Rekannya itu membawa sebuah pisau yang ingin menerkam Devan.
"Kak Devan, Awaasss" Dara berteriak
Devan menoleh ke belakang, ia mengelakkannya dan menahan tangan si rekan. Akan tetapi rekan Roy itu tetap melakukan perlawanan, yang membuat Devan harus bertindak membela dirinya. Tidak sengaja Devan menusuk rekan Roy itu.
"Maaf" ucap Devan
Sekarang tinggal Roy dan satu orang lagi, satu orang itu melakukan perlawanan sedangkan Roy kabur dari sana. Satu orang itu mampu dilumpuhkan oleh Devan.
Dengan siaga dan ketangkasannya, Davan lansung bergegas membuka belenggu Dara, ia mengajaknya kabur.
"Ayo kabur Dara!"
"Ia kak"
Mereka berdua kabur dari jendela. Roy melihat pergerakan mereka dari jauh, ia merencanakan sesuatu.
Setelah ia menelpon polisi dengan kasus pembunuhan, ia bersegera pergi ke rumah Dara.
"Kak, kita mau kemana?" Tanya Dara
"Ketempat yang aman Dara"
"Tapi rumahku jauh kak"
"Yaudah, kamu ikut saja kakak, kita istirahat di sana sejenak"
Gimana kelanjutannya?
#lanjut part 17
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Kelinci Teater (End)✔
Teen FictionPerjalanan seorang Wibu Islami berwujub ibarat kelinci dan perjalanannya mencari sosok Husbu dalam bentuk nyata Dara bertemu sosok pria yang baik (Devan), sejak awal bertemu Devan sudah menaruh hatinya untuk Dara Felly sahabat baik Dara meminta Deva...