Setelah apa yang diusahakan teman-temannya kini Devan telah mendapat keringan dalam hukumannya. Bergitu juga dengan Roy dan rekannya, ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena telah menfitnah dan melakukan penculikan.
Saat berjalan menuju ketempat hukumannya, Devan di hentikan oleh Dara dan orang tuanya.
"Kakak, maafkan Dara kak, ini semua karna Dara"
"Bukan, ini bukan salahmu. Ini sudah menjadi takdir kakak karena udah bunuh orang"
"Kakak bukan pembunuh kak"
"Devan, maafkan om karena telah menyalahkanmu ya" ucap Papa Dara
"Iya nggak apa om"
Devan tersenyum, dan melihat kearah Dara
"Dara" ujar Devan
"Hmmm"
"Jika kamu nemukan kebahagianmu, maka kejarlah ia. Aku iklhas"
"Maksubmu apa kak?"
"Jika nanti kamu menemukan orang baik, dan kamu suka dia. Sampaikan, bahagialah bersamanya!"
"Tidak, Aku akan menunggumu"
"Berapa lama kamu akan menungguku"
"Aku akan menunggumu, meski itu seumur hidup ku"
**Cintanya Dara**
"Aku, sangat mencintainya Fel, tapi aku merasakan penantianku cukup lama" ujar Dara ke Felly
"Kenapa tidak kamu abadikan aja kisahmu Dara"
"Iya juga, aku suka bercerita lewat teater, selain itu akan ku coba lewat tulisan"
"Semangat Dara"
Dara membagikan ceritanya lewat sebuah teater dan dilihat banyak orang, konten Dara mendapat suport dan berbagai penghargaan.
Selain itu buku yang di tulis Dara telah di baca jutaan orang..
Kini ia telah merasakan penantiannya sangat bewarna dan kisahnya telah abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Kelinci Teater (End)✔
Teen FictionPerjalanan seorang Wibu Islami berwujub ibarat kelinci dan perjalanannya mencari sosok Husbu dalam bentuk nyata Dara bertemu sosok pria yang baik (Devan), sejak awal bertemu Devan sudah menaruh hatinya untuk Dara Felly sahabat baik Dara meminta Deva...