Azan berkumandang menandakan waktu Dzuhur telah tiba, Dara mengajak Felly mengambil wudhu lebih awal biar nggak antri saat ke wc.
"Fel, kita wudhu lebih awal yuk!" Ajak Dara
"Emang napa, kok harus awal?"
"Biar nggak antri ke wc, emang lu mau antri?"
"Nggak lah, panjang banget antriannya kayak antri bansos"
"Nah, tu malah tahu. Yuk!!"
"Yuk.!"
Setelah berwudu mereka ke Masjid lebih awal.
"Napa ke Masjidnya juga awal" tanya Felly
"Ya baguslah, kita tu harus disiplin"
"Gua nurut aja"
Sampai di Masjid, mereka disambut dengan karpet yang berdebu. Dara mengambil sapu dan menyapu semua tempat sholat di shaf Wanita..
"Debu Ra" ujar Felly
"Bagus donk"
"Hah?"
"Waktunya beramal"
"Lu seriusan?"
"Iya"
"Masha Allah, Dara"
"Hehehee...."
Felly melihat ke pintu, ada sosok pria yang baru masuk ke Masjid. Ia tersenyum melihat Dara yang sedang nyapu.
"Kok lama amat berdiri di pintunya, sono pergi ke depan" pikir Felly
"Ra!"
Felly memanggil Dara sambil melihat ke pria itu. Sang pria menyadarinya ia bergegas ke depan.
Felly penasaran, ia memperhatikannya di balik tirai. Ternyata sang pria mengambil sapu dan melakukan hal yang sama dengan Dara.."Namanya siapa ya? Kalo nggak salah Musa sih" pikir Felly
"Fel, aduh gua capek nih" ujar Dara
"Gua ada yang mau gua omongin sama lu" ucap Felly
"Gua juga" jawab Dara
"Apa dah?"
"Gua kesel kemarin Fel"
"Napa lu kesal?"
"Lu ngomong sama Devan gua nggak diajak"
"Oohhh.. itu"
"Dia ngomong apa kemarin"
"Nggak ngomong apa-apa sih"
"Ya jelas lah ngomong, kalo nggak ngomong apa-apa berarti kalian saling diam"
"Ya maksub gua pribadi, hanya kita yang tahu"
"Oohhh gitu, eh lu mau ngomong apa sama gua?
"Oh itu, lu tau Musa nggak?"
"Musa mana?"
"Anak Ips"
"Oh tau-tau, yg nabrak lu waktu itu kan Fel?"
"Mana?"
"Itu waktu jemput gua ke Wc"
"Iya itu"
"Ngapain dia?"
"Nggak jadi!"
"Oh, gua tahu. Lu pasti suka sama dia?"
"Nggak gitu maksub gua oon"
"Truss"
"Gua tadi lihat dia mandang lu"
"Nah berarti dia suka ama gua"
"PD amat luh!"
"Berjanda doank kok"
"Bercanda!"
"Heheheee"
**khultum sebelum shalat**
Musa mengambil pengeras suara, ia berdiri diatas mimbar. Tirai yang membatasi antara cowok dan cewek dibuka. Dara melihat ada Musa di mimbar.
"Fel tengok!" Ujar Dara
"Tengok apa?"
"Tuh di depan"
"Depan mana?"
"Mimbar maksub gua"
"Oh, Musa. Lu perhatiin dia?"
"Iya"
"Ngesel gua bilangnya"
"Jangan gitu dah, gua sebelumnya pernah bilang ini nggak sih sama lu?"
"Ngomong apa?"
"Soal gua nggak punya crush"
"Ada"
"Nah sekarang gua mau bilang ini, sekarang gua putusin bahwa crush gua itu Musa"
"Gawat nih gua harus bilang ke Devan" pirir Felly
"Lu ingat nggak, pas ke Wc itu dia pernatiin gua"
" ya itu karena lu ngelamon"
"Akhirnya gua ada suka ke orang"
"Ini yang pertama nih?" Tanya Felly
"Bukan sih, yang kedua"
#lanjut part 8
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Kelinci Teater (End)✔
Подростковая литератураPerjalanan seorang Wibu Islami berwujub ibarat kelinci dan perjalanannya mencari sosok Husbu dalam bentuk nyata Dara bertemu sosok pria yang baik (Devan), sejak awal bertemu Devan sudah menaruh hatinya untuk Dara Felly sahabat baik Dara meminta Deva...