Setelah berjalan cukup jauh, Devan bertemu dengan Felly
"Felly" Devan memanggil Felly
"Apa?"
"Teman lu bikin gua sakit hati"
"Oh"
"Kok gitu?"
"Ya mana gua tau!"
"Tapi dia Kan teman lu"
"Kan teman gua, bukan gua"
"Hmm, Felly. Kamu tau nggak kemana Dara"
"Tau, emang napa"
"Nggak biasanya naik bus, biasanya kan jalan kaki"
"Dia kerumah saudaranya, rencana sih Dara mau mondok"
"Lah, nggak ketemu lagi gua donk sama Dara.. kapan dia mulai pindah"
"Dua hari lagi"
"Berarti besok masih sekolah?"
"Besok dia izin"
"Gimana nih. Kok lu nggak bilang"
"Mana gua tau, lu nggak nanya sih"
"Gimana nih?"
"Lu udah selesain masalah gua ama Dara belom?"
"Belum"
"Gimana sih. Oon banget lu. Tadi di bus ngapain"
"Nggak ngapain"
" besok lu pulang sekolah harus kerumah dia, gua nggak mau tau"
"Lu temanin donk"
"Ogah gua"
"Jutek amat lu"
"Dadaa" Felly meninggalkan Devan.
Devan berjalan sampai sekolah untuk mengambil motornya.
Sesampai di kontrakannya, Devan lansung tidur karena udah capek.
"Gimana nih, hadeh.. Felly ngasih infor telat pula" ujar Devan.
*Besoknya*
Pagi hari Devan sudah terlihat murung, Roy datang menghampirinya.
"Lu napa Van" Roy bertanya
"Dara"
"Napa dia?"
"Dia mau pindah"
"Yang sabar yah"
"Makasih"
"Berarti dia nggak balik lagi kesini donk"
"Hari ini dia pulang jam empat"
"Berarti dia turun dari bus sampe persimpangan jalan, masuk kerumah dia"
"Mungkin, atau mungkin di halte bus depan sekolah"
"Nggak mungkin sih, palingan di persimpangan jalan"
"Udah yuk, kita hibur diri lihat pertunjukan teater yuk"
"Males gua"
"Udah, yuk!" Roy mengajak Devan menonton teater.
Di saat Devan lagi menonton teater, Roy minta izin ke WC.. saat itu dia menyusun siasat busuk dengan komploktannya.
"Penampilan selanjutnya Dara dari kelas sepuluh satu" mc memanggil Dara. Saat itu Dara tampil di panggung.
"Dara masih disini?" Devan senang melihatnya.
"Ehemm... gua minta maaf ya" ujar Felly dari belakang
"Felly?"
"Sebenarnya Dara memang mau pindah, gua yang memintanya hadir hari ini untuk terakhir kalinya"
"Trus masalah lu dengan Dara gimana"
"Udah usai, lu sih nggak bisa di andalin"
"Gua minta maaf ya Felly"
"Iya gua maafin, kemarin gua nyusul Dara ke rumah bibinya. Gua jelasin semuanya di hari itu. Dan gua minta dia untuk hadir hari ini. Gua ingin dia menampilkan bakatnya di sini, untuk terakhir kalinya."
"Makasih Fel"
"Sama-sama, sekarang giliran lu buat jelasin semuanya"
"Aman tu"
Dara maju ke panggung memakai sebuah topeng putih, dia dengan leluasa menampilkan teaternya yang penuh komedi.. semua orang tertawa melihatnya, dengan berbagai gerakan dari Dara membuat orang terpakum dengan bakat nya"
"Dia orangnya lucu banget"
"Tubuhnya letur amat" ucapan dari para penonton.
Lalu bagaimana dengan siasat buruk Roy?
#lanjut part 12 ya teman
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Kelinci Teater (End)✔
Teen FictionPerjalanan seorang Wibu Islami berwujub ibarat kelinci dan perjalanannya mencari sosok Husbu dalam bentuk nyata Dara bertemu sosok pria yang baik (Devan), sejak awal bertemu Devan sudah menaruh hatinya untuk Dara Felly sahabat baik Dara meminta Deva...