06

38 3 0
                                    

Langit di siang hari itu menunjukan pendaran cahaya cerahnya, awan-awan putih di atasnya dengan bahagia mengelilingi setiap sudut kota Bandung, memayungi orang-orang yang berlalu lalang di bawahnya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit di siang hari itu menunjukan pendaran cahaya cerahnya, awan-awan putih di atasnya dengan bahagia mengelilingi setiap sudut kota Bandung, memayungi orang-orang yang berlalu lalang di bawahnya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Salma yang sedang berada di dalam cafe, menilik jam yang ada di tangan kirinya guna melihat pukul berapa sekarang, ternyata jam sudah menunjukan pukul 13:20 wib, sesuai dengan janjinya tadi malam Salma ingin Bianca menemaninya ke pantai setelah Bianca pulang dari kampus.

Selama menunggu Bianca datang menjemputnya di cafe, Salma selalu mengecek handphonenya takut-takut Bianca mengabari nya. Setelah menunggu hampir 20 menit, mobil hitam terparkir di depan cafe, Salma melihat Bianca turun dari mobil berwarna hitam itu yang di yakini itu adalah mobil pacarnya, tapi ada satu mobil hitam lagi yang sepertinya mengikuti mobil pacar Bianca dari belakang, mobil itu juga berhenti tepat dengan berhentinya mobil di depannya, Salma yang tidak tahu menahu berpikir bahwa itu mungkin saja seseorang yang memang ingin mengunjungi cafe Salma.

Langsung saja Salma keluar setelah melepas apron yang tadi di pakainya, guna mendatangi Bianca yang sudah sampai di depan cafe.

"Haiii" Salma hanya tersenyum guna membalas sapaan Bianca.

"Sal, sebelumnya sorry banget, Niel boleh ikut kita ke pantai ga, tapi .. aduh gue jadi ga enak gini ngomong nya, Niel bawa temennya juga masalahnya, cuma satu kok temen nya yang ikut, tuh di mobil sebelah, boleh ga?" Tanya Bianca dengan hati yang sedikit merasa tidak enak sebenernya, takut kalau ternyata hal itu malah mengganggu Salma.

Salma melirik ke arah Nathaniel yang baru saja keluar dari dalam mobil dan masih berdiri di samping pintu kemudi mobil dengan tangan yang sibuk memegang handphone.

"Niel" Panggil Bianca.

"Apa.. Oh Hai Salma" Balas Nathaniel menolehkan kepalanya sambil mengangkat sebelah tangan kanan nya guna menyapa Salma yang ternyata sudah berdiri di depan Bianca.

Memasukan handphonenya ke dalam saku ripped jeans kebanggan nya, Nathaniel mendekat pada tempat Salma dan Bianca berdiri.

"Gimana kabar Sal, baik?" Tanya Nathaniel menampilkan senyum bulan sabitnya.

"Puji Tuhan, kabar gue baik" Balas Salma dengan di sertai sedikit senyum tipis di wajahnya.

"Eeh Sal, gue sama temen gue boleh gabung kalian ke pantai juga kan? Pengen lepas penat juga nih, sekalian refreshing otak." Ujar Nathaniel.

"Ganggu sih sebenarnya, tapi ya udahlah, asal jangan ganggu aja" Balas Salma dengan nada yang terdengar di buat sedikit bercanda.

"Bisa aja lo, bentar.." Nathaniel mendekati mobil hitam yang terparkir di sebelah mobilnya itu.

"heh keluar lo!" Sambil mengetuk kaca mobil itu, Nathaniel berteriak menyuruh orang yang berada di dalam mobil itu untuk segera keluar.

Pintu mobil itu akhirnya terbuka, dan terlihat seorang laki-laki berkacamata, laki-laki dengan pakaian santai hanya kaos hitam polos yang di bagian dada kirinya terdapat gambar rubah kecil, celana jeans panjang yang sama persis dengan milik Nathaniel, dan gelang silver dari brand terkenal itu bertengger persis di lengan kanan laki-laki itu, yang membuatnya semakin terlihat sempurna.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang