Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada pagi hari yang cerah di hari senin, tepat pukul 09:30 seorang gadis berambut sebahu itu terlihat sangat terburu-buru dengan ritual pagi nya. Sepertinya gadis itu melakukan hal konyol itu lagi.
Ya, maraton drakor sampai pukul 3 dini hari. Memiliki hobi begadang, hanya untuk menyelesaikan tontonan drama queen of tears yang sudah tamat beberapa minggu yang lalu. Siapa lagi jika bukan, Salma.
Setelah bersiap-siap secepat kilat, akhirnya selesai juga. Salma hanya menggunakan outfit simpel yaitu kardigan hitam crop top dengan kancing di bagian depan, juga jeans hitam yang menempel pada kakinya.
Oh jangan lupakan white sneakers yang juga melekat pas di kaki Salma, walaupun terkesan terlalu monochrome namun tetap terlihat trendy. Salma berniat menghampiri ibu yang entah ada di mana, dengan suara lirih Salma mendumal didalam hatinya aduuhh, bego harusnya tadi malem gue nggak maraton drakor jadi deh telat sekarang, ibu juga kemana sih kok nggak ada?
Menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri secara bergantian, namun tidak juga menemukan keberadaan ibu. Ketika Salma baru saja keluar rumah lewat pintu depan, matanya menangkap seorang wanita paruh baya disana sedang menyirami beberapa tanaman. Langsung saja Salma menghampiri sang ibu guna berpamitan untuk berangkat ke cafe.
"Ibuuu, kenapa nggak bangunin aku sih, aku jadi telat kan sekarang" Dumal Salma berlari kecil menghampiri sang ibu dengan wajah yang sedikit cemberut karena bangun terlalu siang dari jam biasanya.
Sang ibu yang mendengar suara dari arah belakangnya lantas membalikan tubuhnya, terlihat wajah putri semata wayangnya itu memberengut kesal.
"Loh, kok jadi ibu yang di salahkan? Kan kamu sendiri yang bangun kesiangan, pasti karena drakor lagi kan?" Tuding ibu yang selalu menggunakan tutur kata lembut itu menyentuh ujung hidung Salma.
Ibu memang jarang sekali terlihat marah, seperti sekarang Salam yang terlambat bangun pagi ibu tidak berniat memarahinya. Pun dengan Salma yang sadar bahwa memang sendirinya lah yang salah, siapa suruh maraton drakor sampai pagi?
Dengan wajah yang masih cemberut, Salma pasrah saja. Untung saja kunci cafe bukan Salma yang pegang, kalau Salma yang pegang bisa di pastikan mereka terlambat buka cafe hari ini.
"Ya udah deh maaf, kunci cafe siapa yang pegang?" Tanya Salma. Karena Salma memang tidak tahu siapa yang bertugas memegang kunci cafe, karena terakhir kali Salma sempat mengambil cuti.
"Kunci cafe di pegang sama Debby, soalnya minggu lalu yang terakhir pulang Debby" Jelas sang ibu yang sudah membalikkan tubuhnya ke posisi semula dan mulai menyirami tanamannya yang sempat terhenti.
"Ya udah, aku berangkat kalo gitu"
Cupp!
Mencium pipi sang ibu adalah rutinitas yang selalu Salma lakukan, dan tidak akan pernah Salma melupakan. Setelah berpamitan pada sang ibu, Salma bergegas menuju mas-mas gojek yang sudah Salma pesan sebelumnya yang ternyata sudah sampai.