Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsidian gelapnya terarah pada jendela kamar yang memperlihatkan keindahan langit malam, hanya ditemani hening tanpa percakapan dan tanpa dialog. Bulan dengan lingkaran penuh itu memancarkan cahaya tenangnya, menyalurkan ketenangan pada setiap hati yang menatapnya. Sapuan sepoi-sepoi angin malam itu berhembus lembut, menerpa wajah seorang gadis yang sedari tadi menyibukan diri menikmati keindahan malam itu.
"Kenapa siklus kehidupan di jaman sekarang lebih rumit ya?" Monolognya dengan suara kecil.
"Gue nggak mau bandingin hidup gue sama hidup orang lain sebenarnya, tapi kok gue ngerasa kalo hidup orang lain itu lebih gampang gitu" Lanjutnya.
"Bulan, tidak kah kamu melihat bahwa diriku sama menginginkannya untuk bisa menjadi sepertimu. Berani dengan kesendirian, tetap cantik walaupun hanya setengahnya dari lingkaran mu. Sepertimu yang tangguh berdiri meski tanpa ditemani oleh sesiapa pun"
Matanya memejam sejenak, memasang telinganya untuk menikmati melodi malam itu bersamaan dengan semilir angin yang bertiup lembut menerpa wajahnya. Perpaduan dari suara serangga malam dan suara daun-daun yang saling bergesekan itu, ternyata mampu menambah ketenangan. Ditengah-tengah kegiatannya itu, gadis itu mulai berimajinasi, menulis skenario menyenangkan didalam kepalanya sendiri hanya untuk mengisi kekosongan dalam dirinya.
Seorang introvert pada dasarnya memang hanya butuh tempat yang sepi, yang membuat mereka merasa tenang tanpa terusik. Selain untuk merasakan ketenangan, hal itu juga menjadi salah satu terapi sederhana untuk mengistirahatkan diri.
Salah satu alasan seorang introvert betah sendiri dalam waktu yang lama, tidak lain tidak bukan karena merasa berada di zona aman. Selain karena tidak perlu berinteraksi sosial dengan orang lain, dan tidak perlu berpura-pura didepan mereka. Kaum introvert juga tidak perlu menghabiskan tenaga dan waktu untuk mereka, kecuali untuk hal penting.
Namun dibalik alasan-alasan itu, seseorang dengan kepribadian introvert ada kalanya mereka merasa kesepian dan butuh teman. Karena se-introvert apapun mereka, tetap saja mereka masih masuk kedalam jajaran makhluk sosial yang tidak dapat hidup secara individu. Yang membedakan adalah introvert hanya butuh orang dalam ruang lingkup lebih sedikit, mereka hanya perlu mengisi bagian yang kosong saja.
Bahkan bisa saja introvert hanya butuh satu orang teman saja untuk mereka, teman yang setia menjadi pendengar yang bersedia untuk mereka. Dan kebanyakan dari mereka yang berkepribadian introvert tidak menyukai keramaian, kenapa? Karena cukup introvert selalu di ramaikan oleh isi kepalanya sendiri, mereka tidak butuh keramaian untuk mengisi ruang-ruang kosong mereka. Setiap kericuhan dan kegaduhan didalam kepalanya sudah seperti teman dalam setiap hening mereka, memutar bahkan mengelilingi mereka tanpa berniat menyudahi. Dan kadang kala keberisikan itu yang menekan mereka, mendorong mereka seakan-akan ingin mereka mati untuknya.