Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang hari itu dengan sorot matahari yang lumayan terik telah tiba setelah malam menemani dengan kerlap-kerlip bintang diatas langit.
Seorang gadis cantik di dalam kamarnya sibuk dengan dua telinga yang di sumpali earphone, gadis yang hanya mengenakan kaos putih kebesaran dan celana training panjang itu berbaring diatas kasur menghadap langit-langit kamarnya, sebelah tangannya di letakan diatas kepala guna menutupi matanya sembari menikmati lagu yang sedang terputar melalui earphone nya.
Musik yang disalurkan melalui earphone nya membungkus dua telinga gadis itu, selain suara musik tidak ada suara-suara lain yang terdengar di telinga gadis itu.
Siapapun yang ketika sedang asik dengan dunianya tidak akan teralihkan pada hal lain, sama halnya seperti Salma yang tidak teralihkan walaupun suara pintu di ketuk itu mulai terdengar. Merasa tidak ada sahutan dari putrinya, akhirnya sang ibu pun langsung membuka pintu kamar putri nya.
"Pantesan di panggil gak denger-denger" Ujar sang ibu melihat putrinya sibuk dengan dunianya.
Di dekatinya tempat dimana putrinya itu berbaring, nampan yang berisi semangkok sup ayam juga sepiring nasi yang masih mengeluarkan kepulan asap itu, lekas membuat Salma yang masih berbaring itu membuka matanya dalam sekejap.
"Ibu" Ujar Salma bangkit dari kegiatan baringnya, melepas earphone yang ada di telinganya, lantas duduk diatas kasur dengan menyenderkan punggungnya di headboardkasurnya.
"Gimana? Pusingnya masih belum ilang juga?" Tanya sang ibu yang sempat mengecek suhu tubuh putrinya yang sudah mulai menurun, tidak seperti kemarin malam. Salma hanya membalas dengan gelengan kepala saja, terlihat raut wajahnya masih lemas dan sayu.
"Makan dulu ya, ibu bikinin sup ayam supaya jauh lebih enakan lagi badan kamu" Ujar sang ibu yang sudah duduk diatas kasur menghadap putrinya.
Tanpa buang waktu lagi, Salma pun meraih sendok dan mulai menyendok nasi dan sup ayam yang sudah ibu nya siapkan itu. Di tengah-tengah kegiatan Salma makan, ibu bangkit berdiri dari atas kasur dan izin untuk mengambilkan Salma minum.
"Astaga!"
Setitik cairan merah mengenai punggung tangan Salma ketika hendak menyendokan sesuap nasi, entah dari kapan cairan merah itu mulai mengalir, tapi itu tidak penting sekarang, Salam pun segera meraih beberapa lembar tisu diatas meja nakas guna menyeka darah yang keluar dari hidungnya agar tidak mengalir semakin banyak.
Karena terlalu panik, takut-takut ibu melihat kejadian ini, tanpa membuang waktu Salma berlari ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, dengan cepat Salma membersihkan darah yang tersisa agar ketika Salma keluar kamar mandi ibu tidak curiga.
Di waktu yang bersamaan Salma keluar dari kamar mandi, ibu pun memasuki kamar Salma. Salma mencoba untuk menetralkan detak jantungnya yang terkejut dengan kedatangan sang ibu yang matanya sudah mengarah pada Salma dengan sedikit menyipit.