Mengerjakan sesuatu ketika hati tengah hancur memang tidak mudah. Ketika hati melolongkan rasa perihnya, namun mau bagaimana pun pekerjaan tetap harus yang didahulukan. Matanya masih sedikit bengkak, sudut bibir yang terlihat berdarah karena gigitan tadi pun sesekali masih mengeluarkan rasa nyeri. Salma berusaha menyeimbangkan dirinya dengan pekerjaan, Salma tidak boleh egois meskipun keadaannya sangat tidak memungkinkan dirinya untuk bekerja.
Kepalanya riuh berisik, seperti banyak suara yang memenuhi telinganya.
Pertemuan yang tidak disengaja itu membawa mereka sampai dititik ini, pertemuan Salma dan Haidar yang membuat Salma merasa hari-harinya menjadi lebih baik.
Entah kebetulan saja atau memang sudah direncanakan tuhan, pertemuan Haidar dan Salma kala itu saat Salma dalam keputusasaan. Salah satu alasan Salma merasa tenang ketika bersama Haidar adalah, karena Salma merasa kalau dirinya menemukan sosok pelindung didalam diri Haidar yang tidak ia temukan dirumah. Salma pikir Haidar bisa menjadi pengganti figur ayahnya yang sudah tidak lagi bersamanya. Sejak saat itu juga Salma merasa ketakutannya semakin berkurang setiap kali bersama laki-laki itu.
Memang se-berdampak itu Haidar untuk hari-hari Salma, bagaimana tidak. Haidar selalu menjaga Salma, selalu menyempatkan waktu untuk mengantar pulang Salma setelah seharian bekerja, selalu mengajak Salma makan-makanan enak, dan selalu memberikan gift dengan bentuk yang berbeda-beda setiap kali keduanya bertemu. Jangan lupakan juga bagaimana perlakuan laki-laki itu pada Salma, dimulai dari word of affirmation, pyhsical touch (padahal Salma tipe orang yang kalau baper physical attack), dan masih banyak perlakuan gentle dari laki-laki itu.
Namun tidak bisa dipungkiri kalau figur ayah memang tidak akan bisa digantikan oleh apapun sekalipun itu Haidar, Salma terlalu bodoh untuk meneliti hal itu sehingga berakhir seperti sekarang.
Salma merasa sakit sekali ketika mendapati Haidar bersama perempuan lain selain dirinya, sebelumnya Haidar tidak pernah bercerita apapun yang menyangkut dirinya. Lagi-lagi Salma terlalu bodoh karena dengan mudah menerima laki-laki itu ketika dirinya tidak tahu seperti apa kehidupan laki-laki itu dibelakang layar, yang bisa saja membuat dirinya jadi orang yang paling dirugikan disini. Ya benar, Salma bodoh dan Salma mengakuinya.
Dan juga bukankah akan sangat tidak adil jika hanya laki-laki itu saja yang tahu kehidupan Salma tanpa Salma tahu kehidupan laki-laki itu juga?
Selama ini Salma terlalu fokus menjalani hubungannya dengan Haidar sampai melupakan satu hal, kalau Haidar juga bisa saja menjadi orang yang akan mengecewakannya. Karena setiap manusia pasti memiliki titik mengecewakannya sendiri, bukan begitu?
Salma sempat dibuat bahagia sampai-sampai dibuat berpikir juga, sebenarnya hal baik apa yang sudah dirinya perbuat sampai laki-laki baik seperti Haidar hadir ditengah hidupnya yang kacau.
Dan ada satu kalimat yang sekarang berputar di kepala Salma 'jangan pernah menaruh harapan tinggi pada apapun, agar ketika harapan itu tidak sesuai kecewanya pun tidak berlebihan' Seketika Salma merasa tertampar begitu saja oleh kalimat itu. Bahagia Salma mungkin sempat berlebihan sehingga rasa kecewanya pun berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
DiversosSakit itu, ketika kita nggak bisa menerima kenyataan yang ada, tapi kita di paksa dengan harus menerima kenyataan itu -Eccedentesiast