|| BAGIAN 02

115 87 20
                                    

Haii readers!! Jangan lupa vote komen nya biar author yang bikin dasha taran insecure ini semangat, *percaya diri lebih penting 😊🙏🏻

POKOKNYAA HAPPY READING ALL
.
.
.
.
.
.

02. Approach
____________________________

"Si biel belum dateng?" tanya gavya yang baru saja sampai di kelas mereka.

"Belum, emang dia ada kelas pagi? gue kira dia ambil kelas siang." balas pavel.

"Eh btw lu ngerasa ngga sih si biel kaya cewek?" seorang gavya jika sudah berbisik seperti itu tandanya dunia perghibahan akan segera dimulai.

"Jangan kek gitu lu, bisa jadi emang kaya gitu anaknya" ucap pavel yang masih sibuk menulis kan jawaban di buku tugasnya.

"Jawaban yang tidak diperlukan" ucap gavya dengan raut wajah yang datar.

"Hai gav, gue mau tanya bentar bisa?" ucap seorang wanita yang menghampiri gavya dengan tangan di lipat di depan dada dan dagu yang di maju kan.

Pembicaraan gavya dan pavel akhirnya berhenti, manik gavya akhirnya menatap lekat ke arah gadis itu. Betapa angkuhnya dia dengan tangan yang di sedekapkan lalu menatap layang seorang gavya.

"Mau nanya apa emang cel?" balas gavya dengan senyuman yang masih terbilang cukup ramah.

"Lu bisa ga sih jangan deket deket sama pavel, lu itu udah ada cowok. Kegatelan banget sih jadi cewek, hargai tuh cowok lu" nyinyir michell, oh jadi dia sedang di labrak? batin gavya tersenyum tipis.

"Kegatelan? bukannya lu yang kegatelan ke cowok gue? sampe tidur serumah lagi, woww ngga ngisi tuh perut?" ucap gavya diakhiri dengan kekehan meledeknya.

Kepalan tangan michell langsung mengetat dan tatapannya sangat tajam, bisa bisa nya ratu kampus sepertinya di caci segampang itu oleh mahasiswi biasa.

"Heh! jangan omongan lu ya!" sarkas michell sambil menunjuk jari telunjuknya ke arah gavya.

"Jauh jauh deh tangan lu, bau anjir. Lu makan pete kah hari ini? pake noh handbody." kekeh gavya.

"Oh iya satu lagi, gue sama papel udah temenan lama. Gue udah lama tau lu suka sama papel, harus gue ingetin berapa kali? dia ngga suka cewe." tegas gavya yang langsung kembali ke tempat duduknya lagi.

°°°

"Hai ell, sendiri aja?" tanya pavel yang duduk di kursi taman bersama dengan nabiel yang tengah memakan bekalnya.

"Eh pavel, iya sendiri. Lu ngapain kesini? oh iya gavya mana?"

"Dia lagi ada kelas tambahan jadi ngga ikut, lu kenapa makan di taman sendirian?" ucap pavel mencoba mencari topik pembicaraan.

"Gue di dalem sering dijailin aja jadi agak risih dan ngga nyaman makanya gue makan di luar, sejuk juga udaranya." balas nabiel.

"Oh gue tau, jangan di ambil hati ya omongan mereka. Gue juga sering kok di jailin gitu tapi ya gue nya dibikin acuh aja." ucap pavel dibalas senyuman hangat dari lelaki disampingnya.

"Argghh lagi lagi gue luluh sama senyuman nya." batin pavel, sudah terlihat jelas telinganya merah padam akibat nabiel.

"Lu sama gavya pacaran ya?" tanya nabiel.

"Engga, kita udah lama temenan dan gue..."

"...ngga suka cewe." lanjut pavel setelah menggantung kalimatnya tadi.

Deja vu [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang