|| BAGIAN 10

80 59 16
                                    

Haii readers, author here 🙋🏻‍♀️ Is there anyone you miss?

Sorry for the lack of updates lately because the author has a lot of work to do in real life so it's hard to keep up with updates.

Before reading, don't forget to vote and comment, because your vote makes the author even more enthusiastic about updating it

POKOKNYA HAPPY READING!!!
.
.
.
.
.
.

10. Kembar?
__________________________

Pagi hari yang begitu cerah menyinari seluruh kota bandung, dimana kicauan burung bersahut-sahutan dengan merdu bersamaan dengan sepoian angin yang menghangatkan karna disertai dengan mentari.

Kampus flaboria sudah di penuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi sesuai dengan jam kelas mereka masing-masing, negitu juga dengan gavya yang baru saja datang karna ada kelas sastra.

"Papel hari ini ngga ada kelas pagi ya? dia jam nya di ganti sama pak tono kaya nya kemarin" gumam gadis tersebut sembari menelusuri setiap bagian kampus tersebut.

"Gavya!!" teriak seseorang dari belakang gavya, gadis itu yang merasa terpanggil menoleh dan terlihat seorang lelaki dengan paras kecantikan dan ketampanannya.

"Eh bima, lu ada kelas pagi? bukannya siang ya?" tanya gavya.

"Iya gue ambil kelas pagi aja biar sekalian bareng sama lu hehe" ucap nabima.

"Dih tumben amat, ada apa nih" ledek gavya menyikut lengan nabima.

"Ga ada apa apa sih cuma pengen bareng aja, btw lu udah punya cowo ya? kemaren gue liat lu sama cowo di cafe" tutur nabima.

"Cowo? oh cowo yang di cafe itu, dia bukan cowo gue tapi temen gue. Gue mah udah putus sama cowo gue 2 bulan lalu" ucap gavya diangguki oleh nabima.

"Btw lu udah ada cewe?" tanya gavya.

"Gue agak belok..." lirih nabima membuat bola mata gavya membulay sempurna, tunggu! apakah lelaki yang tengah berjalan bersama nya saat ini adalah seorang gay?

"Hah? lu gay?" sentak gavya.

"Hehe iya, lu pasti kaget tapi ya ini kenyataannya" ucap nabima.

"Lu utang penjelasan sama gue nanti pas pulang kampus, kita mampir di cafe dulu bentar ya biar enak ceritanya" ucap gavya dengan tatapan memaksa.

"Astaga sat set banget, yaudah ntar pulangnya bareng aja oke" ucap nabima menyetujui.

Mereka sudah sangat dekat akhir akhir ini karna kelas mereka yang kebetulan bersamaan, jadwal waktu yang selalu sama,  sering bertemu dan bercanda gurau bersama. Maka tak heran jika gavya dan nabima sudah dekat untuk saat ini.

°°°

Seorang lelaki dengan bunga mawar putih dan sebotol air mineral di tangannya itu mendatangi tempat yang begitu sunyi dan tenang, tempat bersemayam, persinggahan, dan juga tempat peristirahatan terakhir manusia yang sudah meninggal dunia.

Makam yang terlihat tanahnya sudah mengering karna jarangnya hujan turun akhir akhir ini, kaki dibaluti sepatu sneaker itu memijak rerumputan dan juga tanah disana.

Makam dengan bertulisan nabiel argatama itu terletak di bawah pohon beringin yang subuh dan teduh.

Pavel azregas, lelaki itu berjongkok dan tangannya mengusap makam itu dengan lembut. Meletakan bunga mawar putih kesukaan pemilik makam tersebut di atas makam itu, dirinya menyirami air yang ia bawa untuk membasahi tanah yang terlihat hampir mengering.

Deja vu [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang