|| BAGIAN 06

75 65 3
                                    

Haii readers!! Jangan lupa vote komen nya biar author yang bikin dasha taran insecure ini semangat, *percaya diri lebih penting 😊🙏🏻

POKOKNYAA HAPPY READING ALL
.
.
.
.
.
.

06. Kenangan yang tak pernah terlupakan
______________________________________

Hari ini gavya, pavel, dan nabiel berencana untuk pergi ke danau untuk camping bersama. Sekaligus untuk melepaskan penat mereka karna minggu kemarin mereka melakukan ujian praktek di kampus dan hasilnya sangat memuaskan maka diadakannya camping bersama di danau yang tepinya berisi rerumputan yang terawat.

Kain berwarna pink putih kotak kotak telah tergelar rapih dibawah makanan makanan yang mereka bawa. Gavya, gadis itu terlihat sangat senang karna bisa menghabiskan waktu bersama dengan kedua temannya.

"Cuaca nya cocok banget buat camping" ujar nabiel melihat ke sekeliling danau tersebut.

"Jelas, gavya gitu lho yang nentuin lokasi nya. Sungkem dulu sini sama kanjeng yang mulia ratu gavya" ucap gavya yang tersenyum penuh kebanggaan.

"Tengil" cibir nabiel.

"Btw lu bawa makanan banyak amat gav, mau lu makan semua?" tanya pavel melirik sekilas jajanan yang di ketakkan di tengah tengah kain tersebut.

"Engga, mau gue bagiin ni jajanan ke jerome polin" sinis gavya.

"Lu ngasih jerome jajan, dia cekokin lu rumus rumus matematika sampe lu eneg. Serius ini lu bawa segini banyak nya?" ucap pavel yang lelah dengan ucapan random gavya.

"Gue mau nya duda muda yang royal" tukas gavya.

"NGELUNJAK AMAT LU, GUE GAMPAR JUGA LAMA LAMA" ucap nabiel mulai kesal dan geram dengan gadis di sampingnya.

"Lu mau gampar gue? sebelum gue di gampar boti kaya lu, lu duluan yang gue masukin ke mulut biawak" diam, hanya itu satu-satunya cara yang membuat gavya diam tak menyerocos seperti tadi.

"Btw gue mau nanya deh sama lu gav" ucap nabiel menoleh sekilas ke arah gavya.

"Mau nanya apaan? hutang gue yang kemarin? ikhlasin aja, paling cuma gocap. Untung untung sedekah sama ratu" kembali lagi ketengilan gadis itu, lelah? tentu saja nabiel dan pavel lelah berteman dengan cegil seperti gavya.

"Ratu kok ngutang, tahta nya di ambil kadita emel kah?" cibir pavel.

"DIEM LU PEL" sarkas gavya menunjuk lelaki yang meledeknya tadi dengan jari telunjuknya.

"Udah diem dulu kek, gue mau nanya anjir" ucap nabiel yang benar benar sudah muak dengan perilaku gavya yang tidak seperti perempuan biasanya, apakah temannya itu bukan perempuan sejati? mungkin iya.

"Oke oke, lu mau nanya apaan?"

"What is your reason for wanting to be friends with us? padahal lu tau kan kalo kita cowok? lu ga takut gitu kita ngapa ngapain lu?"

"Lu ga normal ya pikun" ucap gavya dengan raut wajah datarnya.

"Ya bisa jadi gitu kita ada nafsu sama lu, lu ga takut?" timpal pavel ikut berbicara.

"LU BERDUA BELOK YANG TIDAK BISA DIGANGGU GUGAT, GA PERCAYA LU BERDUA PUNYA NAFSU KE CEWEK" balas gavya.

"the reason? Why do you want to be friends with us?" tanya nabiel.

"because you are my best friends, lu berdua emang belok tapi cuma lu berdua yang tau gimana caranya menghargai wanita. Gue ga takut lu berdua ngapa ngapain gue karna gue percaya lu berdua ga akan punya nafsu ke cewek apa lagi gue" jelas gavya.

"Sayang? pasti gue sayang banget sama kalian, tapi inget! sayang gue ke kalian hanya sebatas teman dan teman. Kalian belok dan gue waras jadi fine fine aja" ucap gavya.

"Thanks ya udah mau temenan sama kita, kita baru nemuin cewek yang mau temenan sama cowok pelangi kaya kita. you are very rare to find" balas nabiel.

"Walaupun tingkahnya kek anak spesial tapi kita tetep bersyukur temenan sama moodbooster kaya lu, kita kalo ga ada lu ga akan bisa se ceria ini. Thanks buat semuanya" ucap pavel.

Pavel dan nabiel akhirnya memeluk tubuh gadis itu, ingat! mereka berpelukan dengan berlandaskan teman. Gavya yang tadi nya tidak ingin mengeluarkan air matanya akhirnya runtuh juga benteng pertahanan yang sudah ia tahan dari tadi.

"Sialan lu berdua bikin mata gue pipis, awas ah awas" ucap gavya memberontak berusaha untuk melepaskan pelukan tersebut termasuk tubuh titan pavel.

"Makasih juga udah mau nerima gue sebagai temen walau aslinya dianggap jadi babu tapi gapapa, gue baik hati dan tidak emosian jadi no what what" ucap gavya, gadis itu masih sempat sempatnya mengeluarkan lelucon disaat yang seharusnya ia menangis.

"Ah tau ah, lu mah kaga bisa di ajak nge sad" cibir nabiel mulai kesal sendiri, baru saja air matanya akan keluar namun naik kembali karna tingkah gavya.

"Ngapain nge sad nge sad, mending login emel. Login pel, el" ajak gavya membuat pavel dan nabiel memutar bola matanya malas.

"Nih anak ga bisa sedih sama nangis apa gimana anjir" batin pavel yang belum pernah melihat seorang gavya menangis di hadapannya, dia manusia normal kan?

"Lu ga bisa nangis?" tanya pavel tiba-tiba.

"Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban" sahut gavya dengan wajah datarnya.

"Abisnya lu kaga pernah nangis anjir, why? lu masih waras kah?" timpal nabiel.

"Gue tarik juga telak lu lama lama el" sinis gavya.

"Jangan pergi ya gav, vel. Gue mau gamau lu berdua pergi sebelum gue" ucapan nabiel membuat kedua pemilik nama tersebut menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lu kalo ngomong dijaga el, pergi kemana? gausah ngadi ngadi" ucap gavya.

"Iel ngomongnya" tegas pavel sembari menatap kekasihnya tersebut.

"Very serious, I was just joking. Friend" kekeh nabiel.

"Intinya kita bakal terus sama sama sampai kalian berdua kaya cowo normal pad umumnya, gue yakin kalian bakal suka sama cewe suatu hari nanti" ucap gavya dengan menggenggam tangan kedua lelaki itu.

"Gue harap begitu ini kenangan yang tak bisa terlupakan buat kalian berdua" batin nabiel.

°°°

"Hadeh capek banget, hp dari tadi gue kantongin mulu sangking seru nya main sama gavya sama iel. Liat bentar ah" gumam pavel sembari merogohi saku celananya.

Matanya tertuju ke berita yang lewat beranda tiktoknya, ia mengerutkan dahinya ketika membaca berita tersebut. Dia bukannya?

"NGGA! GA MUNGKIN DIA!" pekik pavel yang mulai mengacak acak rambutnya, dia sangat shok melihat siapa yang menjadi korban bunuh diri jatuh dari gedung kampusnya.

"Engga, ga mungkin. Kenapa lu tinggalin gue? kenapa?" lirih pavel yang sudah lemas seluruh tubuhnya.m

"Tuhan, kenapa harus dia?"

Terjadi tragedi bunuh diri di lantai paling atas kampus pavel dan gavya pada pukul 23.34, korban menjatuhkan dirinya samapi tak sadarkan diri selama beberapa menit menuju ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dalam perjalanan.

Siapa korban tersebut? mengapa pavel terlihat sangat terkejut? dan apa alasan korban bunuh diri?
.
.
.
.
.
.

Haii readers!! how was this part? pleasant? Don't forget to vote and comment, so that the author becomes even more enthusiastic, see u. 👋🏻👋🏻

Who do you think committed suicide?

Sorry for the late update, the author has been a bit busy lately. Thank You all 🙌🏻

Deja vu [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang