|| BAGIAN 03

96 75 22
                                    

Haii readers!! Jangan lupa vote komen nya biar author yang bikin dasha taran insecure ini semangat, *percaya diri lebih penting 😊🙏🏻

POKOKNYAA HAPPY READING ALL
.
.
.
.
.
.

03. Do you wanna be my lover?
___________________________________

Sore hari dengan angin yang bersepoi sepoi berhembus dengan sejuk menggoyahkan pepohonan dan burung burung yang terbang di langit berwarna orange membuat sore itu terasa begitu indah dan damai.

Pavel azregas, lelaki itu tengah berbincang dengan seorang gavya asveryana di sebuah cafe dekat pantai. Mereka berdua baru saja pulang dari kuliahnya. Ya, mereka mendapat kelas siang untuk hari ini dan pulang sore.

Secangkir coffee dan roti kesukaan masing-masing dari mereka mampu membuat suasana menjadi lebih enak untuk berbincang namun tidak untuk mulut gavya, setiap ada orang lewat pasti mulutnya tidak bisa diam untuk meroasting orang tersebut. Biarkan saja biarkan.

"Ih sumpah liat njir tuh cewek mukanya beda jauh banget sama tangan, terverifikasi bedaknya sepabrik pabriknya." nyinyir gavya masih menatap lekat wanita yang ia bicarakan tadi.

"Lu udah ngeroasting orang berapa banyak njir, dari tadi ngeroasting mulu lu." ucap pavel sembari meminum coffee nya.

"Seru, gabut gue disini. Lu diajak ke taman kaga mau padahal gue mau main disana." sungut gavya memutar bola matanya malas.

Pavel tahu gavya tipe wanita yang seperti apa, gadis itu tidak bisa diam dan selalu bergerak walaupun ia tengah duduk. Jika ia menuruti permintaan gavya untuk pergi ke taman maka endingnya gadis itu akan hilang dengan tiba-tiba karna berkeliaran terlalu jauh.

"Gue bawa lu udah kaya bawa piaraan, sekali di lepas bakalan ilang entah kemana." ucap pavel.

"Yeuu dasar belok."

"Gav." panggil pavel yang terlihat akan berbicara serius dengan gadis itu.

"Apa lu manggil manggil? nge fans? mau foto? atau mau min- AWSSS PAPEL SIALAN!" ucapan gavya terhenti setelah mulutnya di tampik oleh lelaki dihadapannya. Salah siapa bawel.

"MONYET LU." sarkas gavya.

"Lagian gue lagi serius serius lu nya malah becanda mulu."

"YA GAUSAH NAMPIK JUGA!" ketus gavya melayangkan tatapan sinis kepada pavel.

"Gue mau nanya dikit." ucap pavel sedikit berhati-hati ketika akan berbicara.

"Nanya apaan?"

"Menurut lu kalo gue pacaran sama sesama cowok boleh ga?" tanya pavel membuat bola mata gavya membulat sempurna.

"HAH?!! LU GILA YA?!" pekik gavya.

"Diem atau gue jait mulut lu." cibir pavel yang sudah sangat sangat sangat muak mendengar jeritan, teriakan, pekikan, sampai bentakan dari seorang gavya.

"Ya lagian lu ada ada aja, inget! lu tuh- oh iya ateis. Yaudah si terserah jangan nanya gue." ucap gavya, dirinya sampai lupa bahwa pavel adalah seorang ateis ( tidak memiliki agama/ tuhan ).

"Paling bener gue ga minta pendapat dari lu gav gav, endingnya zonk semua." ucap pavel memutar bola matanya malas.

°°°

Pavel azregas kini tengah berada di kost an nya, ia memandangi layar ponselnya hang menampilkan nomor telepon seseorang. Siapa lagi kalau bukan nabiel, ia sudah dimabuk lelaki cantik itu sekarang.

Deja vu [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang