15 - Symptom

788 62 2
                                    

1 Minggu setelah makan malam yang buruk bagi Sasuke, Shizuka, Sai dan Shikamaru. Tapi tidak bagi Kakashi dan Sakura. Mereka kembali melanjutkan misi mencari tanaman obat-obatan.

Tidak terasa sudah 5 bulan mereka menjalani misi. Berkelana dengan menyinggahi satu tempat ketempat lain untuk mencari tanaman obat-obatan. Genma dan Raido juga sudah tidak mengawasi diam-diam, mereka ikut bergabung. Hal itu bermula saat kondisi Raido yang tiba-tiba drop akibat luka cakaran dari anjing kuchiyose yang pernah mereka segel. Pria itu membutuhkan pertolongan dan kebetulan Sakura adalah ninja medis.

Saat ini mereka tengah berada disebuah pantai. Genma menemukan tempat itu saat ia tengah melakukan penyisiran disekitar hutan tempat mereka bermalam.

"Kau mau?" Genma menawarkan kelapa muda yang baru ia ambil dari pohonnya. Sakura menggelengkan kepalanya. Saat ini ia tengah menahan mual yang melandanya sejak bangun pagi tadi. Ia mengatur napasnya sebelum berbicara.

"Tidak, terimakasih"

"Baiklah. Lagipula Kakashi bisa mengambilkan untukmu jika tiba-tiba kau menginginkannya"

"Ya. Dia akan melakukan apapun untukku, termasuk mengambil kelapa muda" Sakura tersenyum. Namun tiba-tiba ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya, ia merasakan ingin muntah.

"Akh... Rasanya sangat menyegarkan" ucap Genma setelah meneguk air kelapa mudanya.

Sakura tak bisa menahan mualnya lagi, ia ingin muntah. Wanita itu mengabaikan Genma lalu berlari menjauh agar tidak membuat pria itu memuntahkan kembali air kelapa mudanya saat melihat muntahan Sakura.

"Huek..." Sakura memuntahkan isi perutnya yang sedari tadi ingin keluar tapi ia tahan.

"Kau tidak apa-apa, Sakura?" Tanya Genma yang kaget melihat Sakura tiba-tiba muntah.

Sakura menggeleng pelan. Ia terlalu sibuk mengeluarkan semua muntahannya untuk menjawab Genma dengan mulut.

"Sakura. Sepertinya kau kurang sehat, wajahmu pucat sekali dan kuperhatikan kau tidak makan apapun sejak tadi" Genma memperhatikan Sakura yang kini berjalan berdampingan bersamanya.

"Entahlah Genma-San. Aku sendiri tidak nafsu makan di tambah lagi setiap melihat beberapa makanan aku tidak berselera. Rasanya aku terus mual dan ingin muntah"

"Kau terlihat seperti Kurenai dulu. Tapi dia begitu karena sedang hamil- eh? Jangan-jangan kau hamil Sakura?"

DUAGH.

Sesuai dengan yang terdengar, Genma saat ini tengah meringis memegangi perutnya karena Sakura meninjunya. Wanita itu tidak bermaksud melakukan itu, ia hanya terkejut dengan apa yang dikatakan Genma dan secara refleks tangannya mengepal dan melayang. Detik selanjutnya Sakura mematung ditempatnya. Sesuatu terlintas dipikirannya saat ia mengingat perkataannya tadi tentang mual dan ingin muntah. Ia terkejut bukan main saat pikirannya menguarkan kata 'Hamil'

Sakura tak lupa telah melakukan seks bersama Kakashi. Bukan hanya sekali atau dua kali, nyaris hampir setiap hari setelah mereka resmi berkencan. Ia tentu mengetahui gejala untuk wanita yang sedang hamil, tapi apa benar dia hamil?

"Genma-San, apa kau bisa melihat Cakra lain ditubuhku?"

Genma menatap Sakura sejenak, ia bukan Naruto ataupun Sasuke yang bisa melihat adanya Cakra lain ditubuh seseorang. Tapi sebagai Jounin elite, ia tentu bisa merasakan dan membedakan Cakra milik seseorang.

"Cakramu berubah, tapi aku tidak merasakan adanya Cakra yang lain" Genma meringis saat merasakan kembali sakit diperutnya "Tapi aku serius soal Cakramu yang berubah"

"Baiklah. Ayo kita kembali ke tenda, aku akan mengobatimu" Sakura melangkahkan kakinya lebih dulu. Ia terus berpikir bagaimana jika benar ia hamil? Apakah ini kabar baik atau kabar buruk untuknya? Bagaimana reaksi Kakashi saat tahu jika ia sedang hamil anaknya? Pertanyaan-pertanyaan terus berdesak muncul dikepalanya. Ia bingung. Ia masih tidak percaya jika ia hamil. Ia harus melakukan test untuk mendapatkan jawaban yang pasti.

•••••

"Anata. Apa kau sudah selesai?" Shizuka mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali. Tak berselang lama pintu perlahan dibuka, Sasuke muncul dengan hanya memakai handuk dipinggangnya. Ia tersenyum saat Shizuka memeluknya.

Akhir-akhir ini istrinya itu suka sekali memeluknya. Terlebih ketika ia selesai mandi, Shizuka akan menunggunya didepan pintu dan langsung memeluknya tanpa mengatakan apapun.

"Hari ini aku ingin bertemu Lee" ucap Shizune menyamankan wajahnya pada dada bidang Sasuke.

Sasuke mengangkat satu alisnya. Ia tidak begitu akrab dengan pria yang memiliki penampilan mirip seperti Sensei nya itu. Tiba-tiba wajah Naruto muncul dipikirannya, pria berkumis itu bisa diandalkan dan dia satu-satunya orang yang selalu membantunya mewujudkan keinginan Shizuka.

"Baiklah, kita akan menemuinya" ucap Sasuke. Shizuka bersorak gembira, ia lalu melepaskan pelukannya dan segera berlalu untuk menyiapkan pakaian suaminya.

•••••

"Huff... Lelahnya" Naruto merentangkan kedua tangannya. Ia baru saja selesai belajar dibawah pengawasan Iruka dan saat ini ia berencana pergi ke Ichiraku Ramen untuk makan malam.

"Naruto-Kun" Hinata datang bersama Kiba dan Shino. Mereka bertiga baru saja kembali dari misi dan tidak sengaja bertemu Naruto.

"Hinata" Naruto menjawab, kemudian mengalihkan pandangannya pada Kiba yang tengah mengendus tubuhnya.

"Kau bau sekali Naruto" Kiba menutup hidungnya dengan ekspresi jijik. Membuat Naruto kesal dan jengkel. Tapi apa yang dikatakan Kiba ada benarnya, tubuhnya bau karena memang 2 hari ini ia tidak mandi bahkan tidak berganti pakaian. Ia terlalu malas pulang ke apartemennya dan memilih menginap di akademi. Tapi hari ini ia akan pulang ke apartemen, setelah dari Ichiraku Ramen tentunya.

"Kalian baru pulang misi?" Mengabaikan Kiba yang terus mengejeknya. Naruto bertanya pada Hinata yang langsung dijawab dengan sebuah anggukan. Wajah wanita itu memerah dan terlihat malu-malu, padahal mereka sudah berkencan lebih dari 2 tahun tapi wanita itu masih saja seperti itu.

"Aku akan ke Ichiraku Ramen. Kau mau ikut dengan_"

"Naruto" suara Sasuke menginterupsi obrolan mereka. Ia datang bersama Shizuka.

"Ada apa?" Tanya Naruto tanpa basa-basi.

"Aku butuh bantuanmu. Shizuka ingin bertemu Lee"

"Lee si alis tebal? Untuk apa bertemu dengannya?" Naruto bingung sekaligus penasaran.

"Aku ingin meminjam pakaiannya untuk dipakai Sasuke" ucap Shizuka tersenyum.

Mereka berempat saling pandang dan detik selanjutnya tawa mereka meledak. Namun buru-buru Kiba, Shino dan Hinata menutup mulut mereka saat melihat mata Sharinggan Sasuke yang tiba-tiba aktif. Sementara Naruto sudah terpingkal-pingkal memegangi perutnya, membayangkan Sasuke memakai pakaian milik Lee.

•••••

Sementara itu, Kakashi merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Sakura. Pria itu memperhatikan Sakura sejenak. Mereka berdua tengah duduk didepan tenda, tak jauh dari mereka Raido tengah membuat api unggun sementara Genma? Pria itu tengah sibuk dengan elang pembawa pesan miliknya.

Kakashi menyipitkan matanya membuat Sakura bingung "Kenapa?" Tanya wanita itu.

Angin membelai wajah Sakura, perasaan Kakashi seolah menghangat, sehangat hatinya ketika ia melihat Sakura saat ini. Ia belum tau pasti tapi Sakura mungkin saja akan memberikan hadiah yang sangat indah untuknya.

"Tidak apa-apa" Kakashi tersenyum lembut dibalik maskernya. Ia kemudian merangkulkan tangannya pada pundak wanita itu yang langsung menyenderkan kepalanya pada pundak miliknya.

First and Last ( KAKASAKU - REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang