13 - Relationships

908 67 2
                                    

Setelah melihat Sakura yang masih tak sadarkan diri didalam sana. Kakashi berbalik, mencari pohon teduh dan tak jauh dari goa itu untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Matahari mulai terbenam saat Kakashi baru saja kembali ke goa setelah bertemu Genma dan Radio. Sebenernya sejak awal Kakashi sudah mengetahui keberadaan mereka. Yamato memberitahukannya saat di pintu gerbang Konoha ketika ia dan Sakura akan pergi. Junior nya itu mengatakan jika Tsunade menugaskan Genma dan Raido untuk mengawasinya dari jauh dan melaporkan yang terjadi selama Kakashi dan Sakura menjalani misi.

Awalnya Kakashi ingin menemui mereka ketika berada di Desa Akaibara, namun ia urungkan dan memilih membiarkannya saja. Ia yakin Tsunade
tidak akan melakukan itu jika tidak ada alasannya. Sedikit banyaknya Kakashi tahu bagaimana sifat wanita keras kepala itu. Meski memiliki temperamen yang meledak-ledak, namun Tsunade memiliki hati yang baik dan tulus, lebih lagi wanita itu sangat menyayangi Sakura dan menganggap Sakura seperti anaknya sendiri semenjak kedua orangtuanya meninggal. Mungkin ia khawatir pada Sakura mengingat ini misi panjang pertamanya.

Kakashi akui saat ini tenaganya terkuras habis-habisan dan memerlukan bantuan mereka untuk membantunya menyegel Takoa Black. Jadi ia memerintahkan Pakkun untuk memancing mereka keluar dari persembunyiannya. Beruntung Pakkun tahu bagaimana caranya menyegel anjing kuchiyose itu.

"Kakashi" Kakashi membuka matanya dan kemudian melihat ke bawah. Sakura berjalan keluar dengan kaki pincang. Tak ingin wanita itu semakin menyeret kakinya yang terluka, buru-buru Kakashi melompat turun dan membantunya berjalan.

Keduanya duduk dibawah pohon yang menjadi tempat peristirahatan Kakashi tadi.

"Gomenne. Aku mungkin merepotkanmu saat tidak sadarkan diri" sesal wanita itu. Ia menundukkan kepalanya menyesal, ia seharusnya tidak selemah itu. Tapi, tenaganya benar-benar terkuras habis melawan anjing hitam itu.

"Tidak apa-apa. Bagaimana lukamu? Apa masih sakit?"

Sakura menggeleng "Sudah tidak begitu sakit"

Keduanya kemudian diam.

Seakan baru tersadar, Sakura mendongak dan kemudian melihat luka di pipi Kakashi. Ia mengeluarkan peralatan medisnya "Aku akan mengobati lukamu" ucapnya lembut.

Kakashi hanya diam dan membiarkan Sakura menurunkan masker diwajahnya. Ia bisa merasakan kulit tangan Sakura menyentuh pipinya, halus.

Kakashi meringis saat jutsu medis Sakura menyentuh lukanya. Posisi kepala Sakura cukup dekat sampai ia bisa melihat beberapa goresan kecil di sekitar wajah wanita itu. Ia juga bisa melihat mata emerald Sakura dengan jelas. Kakashi bisa menangkap sorot kesedihan dan kegelisahan di raut wajahnya.

"Kakashi"

Kakashi tersentak. Tak sadar bahwa mata emerald yang sedari tadi diperhatikannya kini balik memperhatikannya. Sepertinya wanita itu sudah selesai mengobati lukanya. Ya, benar. Luka itu bahkan sudah tidak terasa perih lagi seperti tadi. Sakura masih menatap matanya, cukup lama sampai membuat Kakashi salah tingkah. Ia baru menyadari bahwa sedari tadi kedua tangan mereka beradu.

"Ini mungkin terdengar konyol dan tidak tepat. Tapi_" Sakura menggantungkan ucapannya. Suaranya terdengar begitu lirih serta sorot mata yang begitu lembut. Membuat Kakashi tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari mata emerald itu.

"Aku menyukaimu. Tidak, aku mencintaimu. Ya, aku mencintaimu"

DEGH.

Kakashi mematung ditempatnya.

"Aku tidak tahu sejak kapan aku mulai menyukaimu, entah itu dulu sebelum kita melakukan seks atau setelah kita melakukan seks aku tidak tahu. Yang aku tahu, aku tidak bisa tidak memikirkanmu. Yang aku tahu, aku tidak suka kau melepaskan maskermu didepan orang lain. Yang aku tahu, aku tidak bisa melihatmu dekat dengan wanita lain. Aku kesal, aku merasa dikhianati. Maaf jika ini terdengar konyol tapi_"

First and Last ( KAKASAKU - REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang