05 - Caught in the act

1K 74 1
                                    

Musim semi tengah ada dipuncaknya, bisa Sakura lihat putih merah muda itu berserakan di sepanjang jalan yang diapit pagar kayu yang menjadi pembatas antara jalan setapak dan danau. Sekembalinya ia dari kantor hokage, ia memutuskan untuk singgah ketempat itu sebentar. Ia ingin menenangkan pikirannya sebelum pulang ke apartement dan mulai berkemas untuk misi panjangnya.

Jika boleh jujur sebenarnya Sakura ingin menolak misi itu. Ia tidak ingin terlibat dalam hal apapun dengan Kakashi untuk saat ini, setidaknya sampai ia benar-benar bisa menghilangkan rasa canggung nya pada pria itu. Akan tetapi ia tidak bisa, Tsunade tidak akan sembarangan memberikan misi padanya jika wanita itu tidak mempercayainya.

Sakura juga tahu betul bagaimana emosi Tsunade yang meluap-luap ketika sedang marah, wanita itu tidak akan segan-segan menghancurkan apapun bahkan menghajar siapapun yang membuatnya marah. Naruto dan Jiraiya adalah bukti betapa menyeramkannya Tsunade ketika tengah marah. Dan Sakura tidak cukup berani menghadapi kemarahan wanita itu dengan penolakan misi yang diberikan padanya.

"Sakura-Chan"

Sebuah panggilan menarik atensi Sakura dari keterdiamannya. Ia menoleh dan mendapati sesosok pria berambut kuning berjalan kearahnya dengan senyum terpatri diwajahnya.

"Naruto"

"Aku lelah sekali dattebayo" keluhnya setelah mendudukkan tubuhnya disamping Sakura.

"Lelah? Memang kau habis melakukan apa?"

"Berburu babi hutan. Seharusnya Shikamaru yang melakukan itu bersama Ino dan Choji. Tapi mendadak dia harus pergi ke Suna bersama Temari, jadi Tsunade-Basan memintaku untuk menggantikannya dattebayo"

Sakura kembali memusatkan pandangannya pada air danau "Aku akan pergi misi bersama Kakashi-Sensei"

"Aku tahu. Aku bertemu dengan Kakashi-Sensei di kantor hokage tadi" ucap Naruto, membenarkan posisi duduknya menghadap Sakura "Aku sempat mengajukan diri untuk ikut, tapi Tsunade-Basan menolaknya dan malah memintaku untuk tetap di desa. Itu sangat membosankan dattebayo. Aku ingin menjalankan misi seperti dulu bersama tim7"

Sakura hanya diam, dia juga sebenarnya sangat merindukan menjalankan misi bersama tim7. Sayangnya Tim7 tidak seaktif tim lainya. Terakhir kali tim7 melakukan misi bersama adalah 1 tahun yang lalu, membantu mengungkap sebuah organisasi mencurigakan di Kumogakure atas permintaan langsung dari Raikage.

"Sasuke akan kembali ke desa minggu depan. Burung elang miliknya mengantarkan kabar itu saat aku di kantor hokage tadi"

"Syukurlah, dia masih ingat jalan pulang ternyata"

•••••

Ditempat lain, Kakashi tengah sibuk mengerjakan laporannya yang harus diselesaikan malam ini juga. Besok ia akan pergi untuk sebuah misi panjang dan tidak mungkin baginya meninggalkan pekerjaan yang belum diselesaikannya dan melimpahkannya pada Yamato.

Sebenernya bisa saja jika Yamato tidak sibuk. Tapi masalahnya sebulan terakhir ini Junior nya itu tengah disibukkan dengan menjadi kapten pengganti untuk tim konohamaru. Menggantikan Ebisu sementara waktu.

"Kau sibuk?"

Sebuah suara tiba-tiba membuat Kakashi refleks mendongak dan menoleh ke sumber suara. Genma.

"Sejak kapan kau disini?" Kakashi berucap dingin pada sosok tinggi dihadapannya. Genma tidak menjawab, ia berjalan kearah sofa dengan tangan disaku celana.

"Kemana kau waktu itu?" Tanya Genma setelah mendudukkan dirinya di sofa. Kakashi tampak berpikir kemudian menatap Genma dengan tatapan datar. Untuk beberapa saat suasana hening dengan tatapan yang saling bertaut. Seolah mereka sedang berbicara lewat tatapan mata.

"Menemui Naruto di Ichiraku Ramen" Kakashi yang pertama bersuara. Tidak ingin apa yang ada dipikirannya terjadi, kembali menatap selembaran kerja dihadapannya. Sedangkan Genma masih menatapnya datar, menilai apa yang disembunyikan temannya ini.

"Kau tahu apa yang ada dipikiranku?" Tanya Genma bersandar pada sandaran sofa sambil memainkan senbon nya.

"Tidak. Tidak ingin tahu" jawab Kakashi dingin dan berusaha menghindari kontak mata dengan Genma yang masih menatapnya.

"Kau membawa Haruno Sakura pulang ke apartemenmu?" Genma menatap gerakan tangan Kakashi berhenti setelah pertanyaan itu keluar dari mulutnya. Terdiam kaku sebelum menoleh kearahnya dengan tatapan datar.

"Imajinasimu luar biasa" katanya.

"Ya benar. Imajinasiku memang hebat" kata Genma bangkit, merapihkan rompi Jounin nya dan berjalan kearah jendela besar yang menampilkan pemandangan desa Konoha "Dan imajinasiku menjadi kenyataan" tambahnya menyeringai geli kearah Kakashi yang kini menegang.

Kakashi memejamkan matanya kesal. Dirinya memang se-transparan itu dihadapan Genma. Genma berlari kearah meja kerja Kakashi. Menarik kursi yang ada disana lalu duduk, berhadapan dengan Kakashi yang terhalang meja kayu.

"Bagaimana bisa?" Tanya Genma penasaran. Kakashi menghembuskan nafas lelah sebelum membuka matanya, mendapati Genma yang terlihat antusias.

"Kau tidak pernah menunjukkan jika kau memiliki hubungan lebih dengan muridmu. Kakashi?" Tanya Genma heran.

"Aku memang tidak memiliki hubungan lebih dengan Sakura" jawab Kakashi malas. Ia meraih kertas dihadapannya.

"Jangan mengelak, kau sudah tertangkap basah" Genma memperhatikan Kakashi yang berusaha menghindarinya.

"Oh ayolah. Kau tahu? Para penjaga klub membicarakan kau keluar menggendong Sakura. Mereka bahkan memergoki kalian berciuman" Kakashi memutar bola matanya. Ia menatap malas pada Genma yang tersenyum senang dan mengejek.

"Jadi benar? Kau membawa Sakura pulang ke apartemenmu?" Genma bersandar disandaran kursi "Kau luar biasa, Kakashi" tambahnya sambil bertepuk tangan.

Kakashi yang tertutup dalam segala hal, memang selalu membuat Genma takjub. Tidak pernah sekalipun ia menunjukkan atau menceritakan perihal kehidupan percintaannya dengan siapapun. Yang Genma tahu Kakashi hanya pernah menjalin hubungan dengan Hanare selama hampir 5 bulan dan entah apa alasannya sehingga hubungan mereka berakhir.

Setelah mendengar apa yang ingin didengarnya. Genma meninggalkan Kakashi dengan tawa yang meledak-ledak. Bagaimanapun Kakashi menutupi, Genma tetap akan tahu dengan mudah apa yang ada dipikirannya. Terkadang Kakashi tidak menyukai temannya itu karena terlalu mengenal dirinya.

Kakashi menjalani sisa hari itu dengan tidak terlalu baik, tidak jarang ia menggeram pelan saat tiba-tiba otaknya memutar kilas balik setiap detik kejadian malam itu. Ia akan pergi mengambil air dingin dan memukul meja kerjanya meluapkan sesuatu yang terasa mengganggu.

First and Last ( KAKASAKU - REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang