16 - Marriage

893 62 0
                                    

"Bagaimana? Apa Genma sudah membalas pesannya?" Tsunade menyandarkan punggungnya pada kursi. Ia baru selesai menandatangani setumpuk kertas dihadapannya.

Shizune menuangkan teh kedalam cangkirnya "Sudah Tsunade-Sama. Dia mengatakan Kakashi-San bersedia menjadi hokage"

Tsunade tersenyum "Lalu bagaimana soal yang lainnnya?" Ia menyesap tehnya.

"Mereka berkencan. Genma-San memastikannya sendiri, ia melihat Sakura menyatakan perasaannya pada Kakashi-San"

Tsunade kembali tersenyum. Meski rasanya aneh mendengar Sakura menyatakan perasaannya pada Kakashi, karena seharusnya pria lah yang menyatakan perasaannya pada wanita. Namun itu bukan masalah, toh mereka sekarang berkencan. Apa yang di harapkan Tsunade akhirnya terwujud. Murid kesayangannya berkencan dengan pria yang merupakan keturunan terkahir dari klannya.

"Jadi, kita hanya perlu menunggu mereka menyelesaikan misinya dan kembali? Rasanya aku tak sabar menunggu hari itu tiba"

•••••

"KYAAA..."

Mendengar suara teriakan Sakura dari dalam tenda membuat Kakashi panik dan segera masuk kedalam "Ada apa? Apa yang terjadi padamu, Sakura?"

Sakura menunduk dengan wajah panik sambil memegangi alat pendeteksi kehamilan. Kepanikannya bertambah ketika Kakashi masuk kedalam tenda, membuatnya terkejut sampai tidak mampu untuk berbicara.

"Kau kenapa Sakura? Katakan? Kau kenapa? Apa bekas luka di kakimu terasa sakit?" Kakashi mengecek bekas luka di kaki Sakura kemudian menangkup wajah wanita itu. Sesaat kemudian ia tersadar dengan alat pendeteksi kehamilan yang Sakura pegang. Kakashi perlahan mengambilnya dan melihat hasilnya.

"Positif?" Kakashi menoleh pada Sakura dan tersenyum bahagia, walau sebenarnya ia sudah menebaknha sejak awal tapi saat ini ia lebih bahagia ketika mengetahui dari Sakura secara langsung.

"Sakura. Kau hamil?" Kakashi berseru kegirangan sambil memeluk Sakura.

Sakura masih tidak percaya, beberapa kali ia menyangkal dan tidak merasakan tanda-tanda kehamilan yang kuat karena banyak yang ia takutkan. Tapi melihat wajah Kakashi yang begitu bahagia membuat kekhwatirannya hilang seketika.

"Bagaimana ini? Aku sama sekali tidak menyadarinya, aku tidak yakin" ucap Sakura.

Kakashi melepaskan pelukannya "Pantas saja aku merasakan ada Cakra berbeda didalam tubuhmu" ucap Kakashi "Aku tidak menyangka akan secepatnya menjadi ayah. Terimakasih, Sakura"

Sakura tiba-tiba menunduk, setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya "Maafkan aku, maaf karena aku sempat menyangkal kehamilanku, aku sempat berpikir kalau kau tidak akan menerimanya. Aku takut memikirkan bagaimana reaksimu saat tahu aku hamil"

Kakashi membawa Sakura kedalam dekapannya. Kemudian mencium puncak kelapa wanita itu "Bagaimana mungkin aku tidak menerimanya? Dia anakku, anak kita. Aku tentu akan menerimanya. Aku bahagia akan menjadi seorang ayah" ucap Kakashi.

•••••

"Tidak ada siapa-siapa, hanya kita berlima. Rasanya sangat aneh" gumam Raido.

"Kau sudah cukup menjadi perwakilan keluarga mempelai pria" ucap Kakashi. Ia menunggu Sakura didepan pintu kuil sedangkan wanita itu masih bersama Hanare.

 Ia menunggu Sakura didepan pintu kuil sedangkan wanita itu masih bersama Hanare

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Gambar diambil dari Pinterest )

Hanare sempat tinggal lama di Konoha dan menjalin hubungan dengan Kakashi. Namun itu tidak bertahan lama, Hanare adalah seorang musisi jalanan, hidupnya ada dijalan dan karenanya wanita itu tidak ingin terikat akan hubungan apapun. Kakashi menghargai keputusannya dan sebagai gantinya Hanare menawarkan sebuah pertemanan padanya.

Kakashi dan Sakura memutuskan untuk menikah di sebuah kuil yang mereka lewati ketika diperjalanan. Kakashi tidak ingin menunggu sampai misi selesai dan kembali ke Konoha, ia ingin menikahi Sakura secepat mungkin, apalagi wanita itu kini tengah mengandung anaknya. Meski hanya dihadiri Genma dan Raido, serta Hanare yang tidak sengaja bertemu diperjalanan saat wanita itu tengah menghibur para pekerja yang sedang membangun jembatan. Tidak menjadi halangan untuk mereka. Mereka sudah sama-sama dewasa dan mereka juga sudah tidak memiliki keluarga. Masalah Tsunade yang mungkin akan mengamuk saat mengetahui kabar pernikahan serta kabar kehamilan Sakura. Itu akan dipikirkan nanti setelah mereka mengesahkan hubungan mereka lebih dulu.

"Seharusnya kalian membeli kimono sebelum mengadakan upacara pernikahan. Tapi ini peristiwa luar biasa. Tak apa, kau masih bisa memakai kimono milikku. Aku membeli kimono ini saat aku singgah disebuah desa dekat perbatasan Iwa. Untung saja aku tidak jadi memakainya kemarin" Hanare terkikik geli. Ia merapihkan rambut Sakura dan menata ulang letak kanzashi dengan benar. Wanita itu juga memaksa memberikan sedikit polesan bedak tipis yang membuat Sakura bergidik sejenak.

 Wanita itu juga memaksa memberikan sedikit polesan bedak tipis yang membuat Sakura bergidik sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Gambar diambil dari Pinterest )

"Apa sudah selesai?" Genma menginterupsi kedua wanita itu.

Sakura tidak tahu harus menjawab apa. Semua kata-kata terasa lenyap saat perjalanan ke tenggorokan. Bibir wanita itu terkatup rapat seiring anggukan kepala yang membawanya keruangan dalam kuil. Disana, pendeta kuil telah menunggu dengan tenang.

Pendeta itu mensucikan sang calon mempelai pengantin. Ia lantas memberikan tiga cangkir sake yang harus dihirup sembilan kali secara bergantian.

"Ucapkan sumpah suci yang disaksikan oleh keluarga" perintah pendeta begitu tahapan itu selesai.

Kakashi melirik Sakura sekilas dan menegakkan tubuh menghadap sang mempelai wanita "Aku, Hatake Kakashi, menerima Haruno Sakura menjadi istriku, kekasihku, sahabatku, pasangan hidupku dan menjadikannya satu-satunya wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anakku hingga akhir hayatku. Selalu menjadi pasangan setianya dalam sakit ataupun sehat, dalam suka maupun duka, bahagia dan menderita. Aku juga berjanji akan mencintainya tanpa syarat, mendukung untuk semua yang terbaik yang dia inginkan, menghormatinya di atas segalanya"

Bibir Sakura terasa kering saat ia harus melafalkan janji yang sama. Kakashi mengeratkan genggaman pada tangan Sakura yang gemetar setelah sumpah janji disebutkan. Saat Genma meminum sake secara bergantian dengan Raido membuat jantung Sakura berdegup makin kencang. Mereka telah dipersatukan menjadi keluarga melalui ikatan pernikahan.

"Mulai sekarang kalian berdua sepenuhnya milikku"

First and Last ( KAKASAKU - REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang