{16} Bossku Adik Iparku

34 1 0
                                    


Menjelang pagi buta tiba. Chayra dan Ana bergegas keluar rumah dengan langkah terbirit-birit karena Langit sudah menunggu di luar rumah Ana.

"Ana apa tidak bisa menunggu jam 6 saja boss kita datangnya" tanya Chayra yang ikut heboh berjalan kearah luar rumah

"Kangen mungkin" jawab Ana singkat. Chayra yang tidak mengerti sikap Ana hanya acuh dan mengikuti langkah Ana menuju teras rumah

"Tuh dia si obos" ucap Ana dengan suara yang sedikit keras membuat Langit yang tengah asyik bersandar di pintu mobilnya ditemani gadget langsung melihat kearah keduanya

"Mas Langit! Jadi boss kita itu .... " ucap Chayra dengan ekspresi terkejut

"Mampus Lo boss" batin Ana dengan senyuman miring

"Chayra, kita harus bicara sebentar" ucap Langit yang menjawab panggilan Chayra

"Mas aku udah ngga sanggup sama pernikahan ini' begitupun dengan Chayra yang tiba-tiba bicara seperti itu membuat Ana semakin senang karena bosannya yang bedebah itu akhirnya merasakan sakit yang sama seperti mana Chayra rasakan

"Chayra sepertinya kamu salah tempat bicara seperti itu" ucap Langit yang melihat kearah Ana.

"Tidak apa-apa mas, Ana sudah tau semuanya tentang aku" jawab Chayra yang tau kemana arah pembicaraan Langit

"Hehehe ngga banyak kok bos, suer dah" ucap Ana sambil cengengesan karena di perhatikan tajam oleh Langit

"Sebaiknya kita sarapan dulu" ucap Langit yang langsung membuka pintu mobilnya membuat kedua wanita cantik dan manis itu segera ikut memasuki mobil yang sama.

Sedangkan lain sisi, Putri dan Liam sibuk mengemas barang-barang bawaan mereka kedalam koper.

"Mas sebaiknya kamu cari tanda-tanda apa kek gitu di kamar Chayra jangan sibuk sama barang-barang kamu terus" ucap Putri yang terlihat khawatir

"Biarin aja yang, toh dia sendiri yang kabur kenapa harus dicari" jawab Aksara membuat Putri menggelengkan kepalanya

"Ingat mas, kita syukur-syukur diberikan restu sama Chayra. Dan ingat juga kalo aku mau menikah sama kamu asalkan kamu adil bukan pilih kasih kaya gini" ucap Putri

"Iya aku tau" jawab Aksara

"Yaudah kalo gitu mas liat ke kamarnya Chayra sekarang pokonya" perintah Putri membuat Aksara menghela napas panjang kemudian pergi ke kamar sebelah

Saat Aksara sampai disana, Aksara hanya melihat tote bag lucu di atas nakas membuatnya mengerjapkan kedua matanya berulang kali

"Kapan dia memesan prodak ku" gumam Aksara saat melihat produk miliknya.

"Mas! Ada ngga" panggil Putri di balik pintu kamar tersebut membuat Aksara terkejut dan segera menghampiri Putri dengan tote bag lucu itu ditangannya

"Ngga ada yang" jawab Aksara membuat Putri menghela napas. Aksara mendekati Putri lalu melihat wajah Putri dengan tatapan sayang.

"Mungkin dia pulang ke rumah kita. Udahlah ngga usah di ambil pusing, ingat juga kamu itu harus banyakin istirahat jangan kecapean terus" ucap Aksara dan segera pergi ke kamarnya setelah mengatakan itu.

Lain halnya dengan Langit, Cahyra dan juga Ana yang baru saja selesai mengisi perutnya di cafe.

Langit sudah meminta Ana untuk meninggalkan mereka karena Langit ingin bicara dengan Chayra dengan serius. Dengan senang hati Ana pergi dari sana agar hubungan pasutri itu kembali membaik pikirnya yang tidak tau apa-apa.

"Katakan Chayra apa alasannya. Ummi sudah berangkat tadi malam untuk operasi mungkin beberapa hari lagi aku akan menyusul juga. Tapi apa ini, kamu membawa kabar buruk secara tiba-tiba" ucap Langit yang berbicara panjang lebar

"Tadi malam? Kenapa mas tidak ... "

"Tidak bisa di hubungi. Nomor mu bahkan nomor Aksara" potong langit membuat Chayra merasa bersalah

"Maafin Chayra mas. Semalam Chayra tidak mengaktifkan hpnya karena Chayra benar-benar sibuk" ucap Cahyra dengan lesu

"Lalu bagaimana dengan Aksara. Sibuk apa anak itu jika malam hari" tanya Langit membuat Chayra kembali bersedih jika harus mengingat kejadian semalam. Dimana dirinya menjadi saksi pernikahan suaminya sendiri di tambah melihat sex secara langsung antara suaminya sendiri bersama istri keduanya.

"Menikahi kekasihnya" jawab Chayra dengan suara gemetar membuat Langit terkejut dan menatap Chayra dengan tatapan tidak percaya

"Maka dari itu aku ingin mengakhiri pernikahan kami. Bukannya Chayra tidak kasihan kepada Ummi dan juga Bunda. Tapi, Chayra benar-benar sudah tidak bisa bertahan lagi" ucap Chayra lagi

"Aku tidak mengerti dengan ucapan mu, bagaimana bisa Aksara menikah tanpa seorang wali yang sah dan apa itu tadi? Kekasih?" jawab Langit yang masih keras kepala

"Jika tidak percaya nanti kita buktikan saja" jawab Chayra membuat Langit membungkam mulutnya secara rapat-rapat.

"Selamat datang di cafe kami" tiba-tiba Ana menyambut salah satu costumer yang baru datang

"Chayra pamit" ucap Chayra kepada Langit

"Hmm" Langit hanya mengangguk dan membiarkan Chayra melayani customer-nya

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Jam demi jam Langit mengelola keuangan cafenya bersama bagian keuangan di ruang khusus.

Tidak lama, jam perpulangan tiba. Ekhemm maksudnya perpulangan Chayra saja. Sesuai yang Chayra katakan untuk mengetahui kebenarannya. Maka, Langit terpaksa harus ikut dengan Chayra untuk memastikannya.

"Baru dah akur kalo istrinya di tungguin kerja sampe pulang mah" ucap Ana yang menyaksikan Chayra dan Langit akan keluar dari area parkiran cafe

"Istri apaan woy" ucap Rio yang baru saja datang

"Itu tuh si Chayra ternyata istirnya si obos" jawab Ana membuat Rio membolakan kedua matanya

"Eh gila! Yang bener loh ah" bentak Rio membuat Ana yang bergantian terkejut

"Nyantai apa bwang elah deh" kesal Ana

"Ngga gitu pelo, masalahnya gue sering gombalin si Chayra" ucap Rio dengan jujur

"Plak!"

"Aswssh" ringis Rio saat Ana menggeplak kepalanya dengan keras

"Rasain tuh azab cowok yang sering gombalin istri orang" ucap Ana dengan ekspresi puas

"Sialan Lo Ana. Inget Lo juga pernah ngalamin suka kan sama si obos" kesal Rio membuat Ana cengengesan

"Iya juga yah. Rumput tetangga lebih hijau sih" jawab Ana seadanya

"Sini Lo" ucap Rio yang ingin membalas dendam

"Eitssss.. ngga kena wleee" ledek Ana karena tangan Rio meleset kesamping saat Ana membelokkan kepalanya dan segera kabur dari hadapan Rio setelah menjulurkan lidahnya.

Berbagi Suami [THE END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang