18. cayang anget loh akuh

153 19 8
                                    

lanjut~






dan........




"Apa boleh masih sepagi ini udah mesum kayak gitu.."




"Aduhhh.." refleks Irene lempar remote AC ke kening Wendy





"Maaf Wen.." Wendy tersenyum. "Iya gak apa-apa sayangku.." keningnya merah dikit, terus di elus bentar sama Wendy. Tidak lupa nyengir terbaik ia tampilin buat pujaan hati




"Huwekkk.."




"Kamu ngapain sih kemari Yer?" ucap Irene kesal. Bukan karena momen mereka terganggu bestie, cuma Irene kan dalam mood yang hemm kurang bagus.




"Ohh gitu ya sekarang. Harusnya kakak beruntung loh, kalau aku tadi gak datang, pasti sesuatu yang diinginkan bakal terjadi sama kalian berdua. Bisa-bisa aku punya keponakan. Iya kan?" Yeri tatap curiga Wendy sama Irene




Barbarnya mulut Yeri buat Wendy sama Irene lirik-lirikan. Irene udah malu banget. Mau ngomel cuma tenaganya tinggal 20 persen.




Bugh




Irene lempar bantal ke Yeri. Biar tau rasa adiknya itu!




"Hehe, maaf ya calon adek ipar. Tadi itu gak sengaja kok serius. Kalau gitu aku pamit kerja ya calon istri. Kalian pasti mau girls time kan.."




Irene jadi keinget satu scene di film ipar adalah maut.



"Dek, tolong layani mas kamu ya.." spontan aja gitu meluncur dari mulut mungilnya




Wendy sama Yeri lirik-lirikan. Astoge kakaknya ini masih aja kepikiran soal film itu. Ini kepalanya kepentok apa gimana. Kok ya random banget masih pagi hahaha.




"Hahaha, Kak pliss deh. Masih inget juga scene itu. Aku gak segilak itu ya Kakak ku yang cantik. Geli aku lohh iyuwhh. Kak Wen bukan tipe aku. Kami lebih cocok jadi bestie. Ya kan kak?"




"Iya lah, kita itu bestie banget. Kakak kamu nih ngawur aja. Gimana nanti kalau kami udah nikah ya hehe. Aduh gak kebayang tiap hari diomelin kamu Rin..."




"Nikah nikah, minta restu dulu gak sih Kak sama papa aku.." goda Yeri




"Ohh siap banget. Kapan? Hari ini juga kakak siap dengan senang hati.."




"Gak tau ahh, kalian berisik! Wendy pergi gih!"




"Iya iya aku pergi. Yer, tolong jagain calon istri kakak ya.."



"Siapp boss! Makanan jangan lupa ya Kak, hehe.." Wendy senyum dan memberikan tanda oke dengan jarinya

.

.

.

"Kak, kamu tuh kenapa sih? Perasaan sebelum jadian sama Kak Wen kamu gak kayak gini deh. Gak kebayang aku kalau nanti kakak ngidam. Pasti Kak Wen pontang-panting haha..."




"Nahkan mulai pikirannya terkontaminasi si kutil Wendy.." sewot Irene




"Ya kakak sih yang mancing, bisanya overthinking banget jadi orang.."




"Gak tau nih, maaf ya Yer. Mungkin ini bawaan hormon juga mungkin.." Irene mulai merebahkan tubuhnya lagi




"Kamu tuh jangan mikir yang aneh-aneh Kak, aku tau Kak Wen itu sayang banget sama kamu. Aku kesini cuma mau bilang, besok di suruh papa pulang, mana tau yakan mau itu ehem...."




Tetangga Kok Sinting? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang