Sesuai ucapannya pada Aga kemarin, hari ini Rea menemani sekaligus membantu Aga mengerjakan laporan tulis tangannya, mereka mengerjakan laporan itu di taman kampus karena Rea jam 10.00 ada kelas, sementara Aga tidak ada kelas jam 10.40.
"Udah sampai mana?" Tanya Rea, ia mengambil kertas laporan Aga dan membacanya, "Masih banyak?"
Aga mengangguk "Lumayan."
"Kasihan, aku bantu tulisin ya."
"Enggak papa nih?" tanya Aga tak enak.
"Enggak papa kok, sini yang mana yang harus di catat."
Cowok itu memberikan Rea kertas laporannya dan menunjukkan hasil prakteknya "Ini hasil akhirnya," Aga menjelaskan panjang tentang laporannya, Rea hanya mencerna dan mulai menulis di kertas hvs.
Rea yang jurusan sastra indonesia membantu mengerjakan laporan anak teknik otomotif, apakah akan sesuai? Ah tenang saja, dia hanya membantu menuliskan laporannya bukan membuatnya.
"Kiw kiw."
Tiba-tiba Arif datang merangkul bahu Rea, cewek itu refleks menepis "Apasih?" ucapnya sambil menatap tak suka.
"Santai dong."
Aga terkekeh melihat tingkah keduanya "Ngapain lo disini?"
"Aing lier, gimana cara laporan itu di gawe" ungkapnya terus terang.
"Terus?"
"Bagi-bagi lah jawabannya, lo enak ada yang nulisin, lah gue ngerjain sendiri cok" keluhnya.
"Gak ada, kerjain lah sendiri."
Rea mengangguk setuju "Benar tuh, mandiri."
"Hilih kalian berdua ini, sama aja" cowok itu mecomot ciki Rea dengan sengaja, lalu pergi dari sana.
"Heh!" teriak Rea, tak terima.
"Udah enggak papa, nanti aku beliin yang baru."
Rea mengerucutkan bibirnya kesal "Arianjing" umpatnya, ia berjanji jika bertemu lagi dengan cowok itu dia akan jambak rambutnya.
"Jangan terlalu benci nanti suka loh" gurau Aga.
"Ih, aku suka sama dia?" Cewek itu mengetuk-ngetuk kepalanya sambil berkata "Amit-amit."
Aga tertawa melihatnya, dua orang ini memang seperti tom and jerry
Aga menatap Rea lekat, cewek ini sangat baik sampai mau membantunya menulis laporan, dia jadi teringat momen dimana sang mantan mengajarinya menulis karena tulisannya yang seperti anak tk.
"Bisa enggak sih, masa gue sama dia sekali lagi sama dia di ulang sekali lagi?" ucapnya dalam hati.
Cowok itu menatap ke depan, matanya tak sengaja menatap kearah dimana seorang gadis cantik dengan bandana pink dengan rambut terurai panjang, gadis itu berdiri di depan stand penjual air mineral "Gak pernah berubah, selalu cantik."
Matanya tak pernah lepas dari gadis berbandana pink itu, sampai gadis itu menghilang dari tatapannya.
Cewek itu adalah Indah, gadis yang pernah mengisi hatinya dan mungkin masih.
"Ga" Rea menyentuh tangan cowok itu, membuat tatapan cowok itu teralihkan.
"Kenapa?" sahut cowok itu datar.
"Kamu enggak dengar, dari tadi aku manggil?"
"Enggak."
Rea berdecak kesal "Kamu ish, udah mau jam 10, bentar lagi aku otw ke kelas ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello The Past [Selesai]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gimana rasanya mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, sakit tapi kita sudah terlanjur sayang dengan orang itu? Kisah ini tentang seseorang laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya, di...