Seorang gadis terlihat sedang sibuk mengerjakan tugasnya, sampai tidak fokus dengan sekitarnya.
Drett ... Drett ....
Bunyi handphone berbunyi membuat fokus gadis itu buyar, dia melepaskan pulpen yang ada di tangannya lalu mengangkat telepon itu, ternyata dari kekasihnya Sagara "Hai" sapa nya dahulu.
"Hai, lagi ngapain?" Tanya cowok itu, saat melihat rea sibuk menatap laptopnya.
"Kamu juga pasti tau aku ngapain" ucapnya dengan nada bete. bagaimana tidak bete, dia berusaha untuk mengirimkan tugasnya dari tadi, tapi tidak bisa.
"Lagi nugas?"
Terlihat cewek itu mengangguk, sambil menghela napas panjang "Pusing, tugasnya dari tadi enggak bisa ke kirim" ceritanya pada cowok itu.
"Kenapa enggak bisa?"
Cewek itu mengedikkan bahunya, dia merengut kesal "Enggak tahu, padahal sinyal aku bagus aja mana bentar lagi deadline."
Sagara mengangguk paham.
"Sayang boleh aku minta tolong kirimin?" ucapnya tak enak.
"Boleh, kirim file nya."
Dengan segera Rea, mengirim file tugasnya ke WhatsApp Aga dan mengirim link dimana tugasnya itu di kumpulkan serta NIM nya dan teman-teman kelompoknya "Sudah" ucapnya, memberitahu.
Terlihat di seberang sana Aga mengambil laptop nya, ia mencoba mengirimkan tugas Rea "Tugas pertama kok gak bisa terus ya re?" bingung Aga.
"Nah itu dia, yaampun" Rea mengacak rambutnya, dari tadi memang tugas yang pertama sulit untuk di kirimkan "Sayang bisa gak, itu di jadikan powerpoint?" tanyanya, tiba-tiba terbesit melakukan itu.
"Bentar, aku coba dulu."
Sagara merubah file tugas Rea dari pdf menjadi ppt dan berhasil, tugas berhasil di kirimkan. Sagara mengirimkan bukti bahwa tugas Rea berhasil di kirimkan.
"Sayang makasih" ucapnya, sembari bernapas lega karena sudah mengumpulkan tugas dengan selamat.
"Sama-sama" Cowok itu terlihat menutup laptopnya dan beranjak dari meja belajarnya.
"Kamu sudah makan?" Terdengar basa-basi sekali.
"Sudah, kamu?" tanya Aga balik.
"Sudah."
"Bagus deh."
"Ada yang mau kamu ceritain hari ini?" Memang rutinitas Rea setiap telepon pasti menanyakan itu sampai Aga pun hapal.
"Lumayan" Aga menjawab dengan nada halus hingga membuat Rea tersenyum kecil.
"Tadi kerja?"
"Kerja."
"Banyak gak orderannya?"
"Lumayan."
"Pasti kamu cape?"
Dari kamera handphone Rea dapat melihat cowok itu mengangguk, ingin sekali rasanya dia menghampiri cowok itu lalu memeluknya.
Sagara Khadafy Aditya, mahasiswa semester tiga jurusan teknik mesin, yang menjalani hidup kuliah sambil bekerja, untungnya cowok itu pintar dalam mengatur waktu jadi jadwalnya tidak berantakan. Rea bangga dengan Aga dan dia sangat bersyukur bertemu dengan sosok sepertinya.
Mengalir obrolan panjang bersama Rea dan Aga malam itu, sampai Rea tertidur.
Pintu kamar terdengar terbuka, seorang cowok masuk ke kamar Rea. Cowok itu menggeleng saat melihat handphone Rea yang masih menyala, ia mengambil handphone nya dan menyapa Aga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello The Past [Selesai]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gimana rasanya mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, sakit tapi kita sudah terlanjur sayang dengan orang itu? Kisah ini tentang seseorang laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya, di...