29. Perasaan tak bisa di paksa

47 3 0
                                    

Menjauh dari seseorang
demi berhenti menyakiti diri
sendiri tidak apa-apa, bukan?
Hello The Past.

Indah tadi memberitahu bahwa Ia akan menemui Rea siang ini di kantin kampus karena ia baru saja selesai kelas, sedangkan Rea kelasnya memang sudah selesai daritadi karena dosennya hanya masuk untuk menjelaskan kontrak kuliah.

10 menit menunggu Indah, akhirnya cewek itu tiba di kantin "Udah lama Re?" Tanyanya, napasnya tersengal-sengal.

Rea tersenyum tipis, tapi dalam hatinya ia menggerutu "Udah lama anjir, nanya lagi."

Indah menggeser kursi untuk dirinya duduk, "Kenapa? Ada masalah?"

Rea menggeleng "Enggak, gue cuma bahas sesuatu aja."

Indah mengangguk-anggukkan kepalanya, sepertinya ia tahu apa yang akan cewek itu bahas "Sagara?" Tebaknya.

Melihat Rea yang diam membuat Indah mengartikan bahwa tebaknya benar "Gue sama Gara memang dari awal tuh enggak cocok, kalau lo tanya kenapa gue nerima ajakan dia buat balikan lagi? Itu karena saat itu Zayas punya cewek lain dan gue enggak mau kalah dong" jelas Indah.

Rea menatap Indah tak percaya, jadi dia mempermainkan perasaan Aga? Gila sekali, di saat ia ingin mendapat cinta Aga, cewek ini malah mempermainkan perasaannya "Lo gila" desis Rea.

Indah menyentuh tangan Rea "Gue awalnya pengen belajar cinta sama Aga, tapi gue enggak bisa" ungkapnya.

Rea mengernyit "Kenapa enggak bisa?"

"Cinta enggak bisa di paksakan Re."

Indah menghela napas panjang, ia sebenarnya sudah enggan membalas tentang Aga lagi. Indah sudah berjanji pada Zayas bahwa ia tidak akan lagi berurusan dengan Aga ataupun Rea lagi, pokoknya semua yang berhubungan dengan Aga.

Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk, Indah tersenyum lebar, matanya berbinar membaca pesan itu "Gue duluan ya Re," ia berdiri dari duduk lalu menepuk bahu Rea. "Berjuang lagi aja Re, lo pasti bisa dapatin hatinya Aga" ujarnya, lalu melenggang pergi.

Rea terdiam mendengar itu, keningnya berkerut, matanya menatap kosong ke depan. Berjuang? Sekarang dia mempunyai kekasih dan dia sangat menyayanginya.

Menurut Rea semua sudah jelas, Indah tidak pernah memiliki perasaan pada Aga sekalipun ia tau cowok itu sangat mencintainya.

Sagara
dmn? klo msh
di kampus temuin
gue di kantin.

Rea mengirim pesan pada Aga, ia rasa dia juga butuh bicara dengan cowok itu. Rea berdecak kesal saat Aga mengatakan tidak bisa bertemu karena akan ada kelas "Dontol emang."

***

Aga sangat kesal dengan dosen yang sekarang sedang menjelaskan kontrak kuliah selama semester 4, padahal dia sudah mengantuk ingin segera keluar apalagi Rea juga mengajaknya bertemu.

"Gelisah amat?" bisik Arif, ia merangkul bahu sahabatnya itu.

Aga menatap sinis, matanya melotot tajam lalu menepis tangan Arif "Brisik lo."

Arif terkekeh melihat sikap Aga "Santai dong."

"Oke, saya harap kalian bisa menyiapkan diri untuk praktek yang akan di lakukan Minggu depan" ucap dosen sambil menutup laptopnya, dosen tersebut mulai berdiri dan meninggalkan kelas.

Hello The Past [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang