Kita cuma baikan
bukan balikan
Hello The PastSejak pertemuan mereka saat hari ulang tahun Aga kemarin, mereka kembali dekat, tapi sebagai seorang teman karena Rea juga tahu batasan untuk dekat dengan cowok. Apalagi cowoknya itu Sagara, yang sudah masuk daftar hitam di keluarganya.
"Cie yang yang udah baikan sama mantan htsnya" ucap Selle terdengar menyindir.
Rea sekarang sedang berada di rumah Selle, karena Ruli pun sedang pergi bersama Raina. Entah kenapa sejak papi dan kakaknya meninggal, dia jadi takut sendiri di rumah.
Rea mendengus kesal "Kak cuma baikan loh bukan balikan."
"Emang pernah jadian?" tanya Selle mengejek.
Rea terdiam mendengar itu, begitulah jadinya kalau mempunyai hubungan tidak jelas kadang di anggap pacar, kadang di anggap tidak punya hubungan.
Melihat Rea terdiam membuat Selle jadi tidak enak, cowok itu merangkul bahu Rea "Maafin aku ya, aku enggak bermaksud" ujarnya merasa bersalah.
Rea menggeleng "Enggak papa kak, lagian emang benar aku sama dia enggak pernah punya hubungan," ucap Rea diiringi dengan senyuman.
"Keluar yuk, jalan-jalan" Selle mengalihkan topik.
"Kemana?" Tanya Rea antusias.
Rea sudah lama sekali tidak pergi jalan-jalan, bahkan Ruli yang katanya akan mengajaknya liburan ternyata hanya wacana. Ruli malah sibuk belajar mengelola bisnis papinya bersama Rivaldi, om nya.
"Mau kemana nih?"
Rea mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke dahinya, cewek itu juga bingung ingin kemana. Rea menjentikkan jarinya saat mendapat ide ingin kemana.
"Aku mau ke puncak."
"Sekarang? Jauh masalahnya Re."
"Enggak sekarang, aku mau nya nanti hari minggu" jelas Rea.
Dua alis Selle berkerut, nyaris menyatu. Ia baru ingat bahwa minggu ini dia di utus management nya untuk mengikut casting di Jakarta.
"Re, kakak lupa" kata Selle tiba-tiba.
"Apa tuh?"
"Management kakak nyuruh kakak ikut casting di Jakarta" aku nya.
Rea mengernyit "Casting apa?" tanyanya penasaran.
"Sinetron yang lagi naik daun itu."
Mata Rea membulat sempurna saat mendengar itu, maksud cowok itu sinetron Ada Cerita Di SMA?
"Ada cerita di SMA?" terkanya.
Selle mengedikkan bahunya "Enggak tau, soalnya Bu Ani enggak ngasih tau."
Kalau benar Selle ikut casting sinetron itu dan lolos, pasti cowok itu menjadi banyak penggemarnya apalagi cowok itu ganteng. Rea teringat dengan novel yang ia baca setahun yang lalu, pacar dari cewek itu seorang penyanyi dan baru naik daun, di suruh untuk melakukan scandal cinlok dengan lawan duetnya, yang berakhir menikah di dunia nyata.
Membayangkan itu saja membuat Rea bergidik ngeri.
"Kok diam?" tegur Selle.
Rea ingin mengatakan ketakutannya pada Selle, tapi dia tidak berani apalagi mungkin ini mimpi cowok itu.
"Kamu yakin mau masuk dunia entertainment?" Tanya Rea ragu.
"Enggak ada salahnya di coba" jawab Selle santai.
"Sejak kapan tertariknya?"
"Enggak tahu dek. Aku cuma iseng nyoba kerja sebagai model, terus sekarang aku di tawarin buat ikut casting sama manajernya, management aku" jelas Selle. Kalau boleh jujur ini bukan sama sekali bidangnya. ia saja seorang mahasiswa jurusan informatika di sekolah tinggi informatika dan komunikasi.
"Kenapa kamu asal iyain?"
Rea sangat takut Selle tipu apalagi cowok itu belum lama masuk management sebagai model.
"Karena aku pengen nyoba aja, terus rencananya aku kalau keterima bakal ngambil kelas kerja, jadi aku kuliahnya sabtu sama minggu aja."
"Kamu yakin?" tanya Rea lagi.
"Kenapa enggak?"
Kalau sudah begini Rea hanya bisa mengiyakan dan mensuport kekasihnya itu "Oke, aku temanin kamu casting sekalian liburan gimana?"
"Boleh dong."
"Oke, minggu kita liburan ke Jakarta aja sekalian nemanin kamu casting" putus Rea. Nanti ia akan mengebari Raina dan Ruli supaya ikut serta liburan sambil mengantarkan Selle casting.
***
Aga menatap kado yang Rea berikan kemarin, ia belum membukanya karena semua tidak sempat. Beberapa hari ini entah kenapa Aga jadi sering mengirimkan pesan pada Rea, entah sekedar mengajaknya bertemu atau mengajaknya telponan. Cewek itu kadang menolak, tapi kadang juga mengiyakan.
Rencananya ia hari ini akan membuka kado dari Rea. Matanya menatap takjub hadiah dari cewek, hadiahnya adalah sepatu Nike Serta baju kaos warna hitam polos.
"Kalau di pikir-pikir Rea dari dulu ugal-ugalan banget sama gue ya?" gumamnya saat mengingat semua kebaikan Rea padanya.
Aga jadi berpikir untuk mengajak Rea pacaran dan langkah awal yang harus ia ambil adalah memulai pdkt dengan Rea dari awal. Aga menggeleng, menghilangkan pikiran itu dari kepalanya, dia lupa bahwa Rea sudah memiliki pacar, pacarnyanya saja lebih ganteng darinya.
"Bodoh banget sih pikiran gue, lagian gue udah terlalu banyak nyakitin dia mana mau dia sama gue" monolognya.
Pokoknya dia tidak boleh berpikir aneh-aneh tentang Rea, berteman baik dengan cewek itu saja sudah lebih dari cukup.
Sementara hubungan persahabatannya dengan Arif juga bisa di katakan sudah membaik, walau Aga masih sedikit canggung dengan Arif. Arif memang sudah meminta maaf, tapi kesalahannya itu membuat dia sampai harus menampar Rea dan mendapat pukulan dari pacarnya.
Kalau kalian bertanya Indah tau atau tidak jawabannya cewek itu tau, tapi memang cewek itu yang cuek, enggan mencampuri urusan Aga. Padahal Aga melakukan ini buat Indah, untuk menjaga reputasinya supaya tidak di jelek-jelekan oleh teman sekampus dan se-prodinya.
Indah bahkan melihat luka di sudut bibirnya waktu, tapi alih-alih bertanya cewek itu malah mengajaknya pergi ke mall untuk membeli bandana baru.
Kalau di bandingkan dengan Rea, Rea malah lebih peka daripada Indah padanya, tapi dia ke Rea juga tidak peka. Ia baru sadar kalau ia dulu memperlakukan Rea seperti Indah memperlakukannya "Sejahat itu ya gue" ucapnya, sedikit merasa bersalah.
Andai saja waktu bisa di putar kembali, maka Aga akan lebih memilih membuka hati untuk Rea, tapi nasi sudah menjadi bubur. Obsesinya untuk kembali bersama Indah membuat dia menghancurkan hati seorang gadis yang tulus padanya, belum tentu Aga akan di cintai dengan hebat lagi oleh orang lain seperti Rea.
***
Seperti janji Rea hari Selasa kemarin, ia akan menemani Selle untuk mengikut casting, di temani oleh Ruli dan Raina juga. Mereka sangat mensuport Selle untuk mengikuti casting ini.
Sementara Selle perasaannya campur aduk, ia sedih karena ibu nya tidak bisa ikut menemaninya disini, tapi Selle juga senang karena di temanin oleh dua sahabatnya dan kekasihnya beserta tim managementnya. Ia tak banyak berharap, kalau dirinya tidak lolos ya dia akan menerimanya dengan lapang dada, mungkin bukan rejekinya.
Jika Selle lolos casting di sinetron ini, dia mempunyai hajat. Ia akan pergi ke Makassar, menemui keluarga ibunya untuk meminta doa dan restu mereka, karena mereka lah keluarga yang satu-satunya Selle tahu.
"Kok sedih gitu mukanya?" tegur Rea.
"Enggak, perasaan kamu aja kali" bantah Selle. Cowok itu menyandarkan kepalanya di bahu Rea, bahu kekasihnya itu memang kecil, tapi dapat membuatnya nyaman. "Tuhan, apapun yang terjadi kedepannya, aku ingin terus bersama Sanrea" batinnya.
Selle tahu tidak ada hubungan yang berjalan dengan mulus, tapi dia akan terus berusaha untuk mempertahankan hubungannya dengan Rea.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello The Past [Selesai]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gimana rasanya mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, sakit tapi kita sudah terlanjur sayang dengan orang itu? Kisah ini tentang seseorang laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya, di...