Kalau masih ada perasaan
kenapa tidak mencoba untuk
kembali bersama?
Hello The Past.Sejak hari dimana Rea mengetahui tentang kisah cinta Aga, dia jadi semakin takut, akun Indah memang tidak mengikuti balik aku Aga, tapi kemarin dia melihat cowok itu me-like postingan cewek itu dan Aga juga masih masuk ke dalam close friend Indah.
Rea berusaha menghilangkan over thinkingnya yang berlebihan "Aduh!" Pekiknya kala sebuah pakaian mendarat ke wajahnya.
"Kak RINA!" Pekiknya.
"Jangan ngelamun siang-siang" peringat Rina.
Sabrina Silvia Angkasa, kakak pertamanya, kakaknya baru saja pulang dari perjalanan luar negeri semalam menemani sang ayah, makanya baru terlihat di rumah, sedangkan ayah mereka masih berada di luar negeri.
Rina duduk di samping Rea "Mikirin apa?" tanya Rina ingin tahu.
Rea mendengus kesal "Kepo."
"Dih, yaudah sana lipat baju" suruhnya.
Karena malas di tanya aneh-aneh, akhirnya Rea menurut. Kakaknya itu memang sangat peka terhadap suasana hati adiknya "Nanti aja deh aku ceritanya" ucapnya dalam hati.
Dret ... Dret ...
Ponsel di saku celana Rea berdering, menampilkan nama sang penelpon, mata Rea langsung berbinar melihat nama sang penelpon "Halo, iya kenapa Ga?"
"Boleh minta temanin ke rumah sakit?"
Rea menepuk kepalanya, dia lupa dia setiap minggu sekali kan memang harus menemani Aga check up "Boleh Ga, sorry ya tadi aku lupa" ucap Rea, dia yang tadi sedang asik melipat baju langsung pergi meninggalkan kerjaan itu, di tinggal dalam keadaan berantakan bayangkan semarah apa kakaknya jika melihat itu.
"Boleh enggak, pake kendaraan kamu dulu motor aku di pakai mamah."
"Boleh Ga, bentar lagi otw."
Telpon itu di matikan sepihak oleh Rea. Cewek itu berganti baju terlebih dahulu, tak lupa sedikit polesan bedak agar tidak terlihat kusam.
Rea mengambil tasnya, lalu berlari keluar kamar saking buru-buru nya dia, ia bahkan lupa pamit pada orang rumah. Rea memakai motornya sendiri menuju ke rumah Aga "Hai, lama ya?" tanyanya tak enak.
Cowok itu menggeleng "Enggak kok, sini aku bawa motornya."
"Kaki kamu masih sakit?"
"Enggak, cuma kadang-kadang aja" ceritanya.
Aga menderita penyakit saraf kejepit sejak dua tahun lalu, entah apa penyebabnya Rea tidak tahu dan dia juga tida berani bertanya, yang ia tahu selama dua tahun ini cowok itu sering minum obat sebelum tidur supaya sakit pada kaki nya tidak kambuh. Terlalu banyak beban yang di pikul cowok itu sampai Rea takut jika suatu saat nanti dia akan membuat hati cowok ini sakit, Rea memeluk cowok itu sambil menyandarkan kepalanya di punggung Aga, nyaman, sangat nyaman sampai dia takut dia sudah tidak akan bisa memeluk cowok itu.
"Kencang banget meluknya" Aga membuka suara saat merasa Rea memeluknya sangat erat.
"Biarin aja, siapa tau minggu depan kamu enggak bareng aku lagi ke rumah sakit" ucapnya tiba-tiba. dia tidak tahu kenapa dia berbicara seperti itu, yang ia rasakan sekarang adalah dia sangat takut kehilangan Aga.
Aga yang mendengar itu menaikan satu alisnya "Kenapa ngomong gitu?"
Dapat cowok itu lihat dari kaca spion, cewek itu menggeleng "Enggak tahu, aku punya feeling enggak enak soalnya" akunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello The Past [Selesai]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gimana rasanya mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, sakit tapi kita sudah terlanjur sayang dengan orang itu? Kisah ini tentang seseorang laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya, di...