5. Dilanda cemburu

29 17 2
                                    

Setelah bujukan dari Himana alias bisa dibilang ancaman. Zelvin mau kembali ke asal sekolahnya meski Himana harus mengatar Zelvin keparkiran sekolah Bangsawan. Zelvin dengan full energi, jadi bersemangat kembali untuk berkutat dengan tugas-tugas yang akan diberikan guru killer.


Kalaupun Bu Janetha killer si cowo dengan segala kegantengannya seperti Zelvin akan membuat Bu Janetha─guru matematika akan jatuh cinta sejatuh jatuhnya dan mengejar-ngerjanya seperti guru muda lainnya. Hanya modal senyuman manis serta rayuan gombal. Seperti itulah kebiasaan Zelvin, merayu guru guru muda agar tak menghukumnya saat dirinya telat datang ke kelas. Bahkan semua teman sekelasnya geleng geleng kepala melihat tingkah Zelvin.

"Gue pergi dulu." pamit Zelvin seraya mengacak-ngacak rambut Himana, Himana tak protes melainkan merespon dengan senyum terbaiknya. Membuat jantung berondong itu berdetak kencang. Seperti sedang berlari maraton.

"Belajar yang rajin." nasehat Himana menyentil dahi Zelvin kecil. Zelvin mengangguk patuh, karena gadis itu sudah mengancamnya jika tak menurut maka jangan harap bertemu dengan gadis itu lagi.

"Kiss dulu dong. Tiba-tiba gue gak semangat lagi nih." pintanya sedikit ngelunjak, definisi dikasih hati minta rempelo ya gitu. Himana terpaku sebentar, kemudian berjinjit mensetarakan tinggi Zelvin dengan tingginya, lalu mengecup sekilas pipi Zelvin secepat kilat.

Hal tersebut membuat kedua fans mereka berjerit histeris. Mereka semua terkagum-kagum oleh keduanya. Yang satu memiliki wajah cantik, yang satunya ganteng. Dipastikan foto mereka akan terpampang dimedia social nantinya. Karena ulah mereka yang berada disana.

"Kiss lagi." Zelvin terkekeh menatap ekspresi Himana yang mendatar. Zelvin tebak pasti gadis itu sedang kesal karena permintaannya kelewatan ngelunjak, keterlaluan, serta aneh-aneh.

"Mau aku tungguin sampai kamu pergi dari sini atau gak sama sekali?" Tanya Himana singkat. Zelvin merinding mendengar jawaban Himana, cowo itu segera menaiki motor tanpa basa-basi busuk tak lupa melajukan motornya. Dia melambaikan tangan kearah Himana.

Himana tersenyum tipis. Memandangi punggung tegap Zelvin yang perlahan menghilang dari pandangannya. Tiba tiba Cantika mengkageti nya dari belakang, membuat Himana terkejut, namun siapa sangka bahwa ia pandai mengekspresikan diri? Cantika dan Riani, Vivy serta Zea sudah hafal dengan karakter Himana jadi tertawa terbahak-bahak.

"Ketua! Ketua! Itu tadi cowo ganteng yang sama ketua siapa? Boleh kenalan gak? Boleh minta nomer nya gak?" Tanya gadis berambut blonde beruntun-runtun tanpa jeda sama sekali. Himana tersenyum tipis.

Cantika menatap tak suka adik kelasnya yang terkenal ganjen itu, Anetha namanya─biasa dipanggil Ane. Ane adalah adik kelas yang mengikuti ekstrakulikuler yang sama Himana. Basket, eskul yang mereka ikuti. Diketuai oleh Himana. Selain Himana ketua osis, gadis itu juga aktif dalam bidang olahraga. Tak heran ketika ia sepopuler itu.

Himana mencondongkan tubuhnya kearah Ane, berbisik kecil dengan serangai kecilnya. Cantika dan lainnya bergidik ngeri, apapun jika menyangkut Zelvin. Himana tak akan memberiakan siapapun menyentuh miliknya. Wajah bayi sifat iblis. Itulah sisi lain dari Himana.

"He's mine! Don't try to get close,
Ane." bisiknya seraya menjauhkan tubuhnya dari Anetha. Gadis mungil itu menatap Himana takut. Karena tatapan Himana sekarang seperti ingin memangsanya.

"Ka-kk..." Nafas gadis itu terengah-tengah. Sepertinya Anetha butuh pasokan oksigen. Tatapan Himana membuat sesak! Himana mendatarkan ekspresi melihat wajah Anetha yang pucat pasih.

"Hm? Mau mencoba bermain, Ane?"

"Eu-ng an-u...gak dulu deh aku cuman tanya aja tadi." tuturnya dengan nada ketakutan.

Anetha menunduk takut. Himana hanya terdiam tanpa mau menjawab. Bel berbunyi menandakan jam istrirahat telah selesai. Himana dan keempat kawannya berjalan santai melewati Anetha. Seolah gadis itu adalah angin lalu dan tak begitu penting bagi mereka.

"Na! Lo gak mau kasih pelajaran sama si ganjen satu ini apa?!" Tanya Riana sedikit berteriak. Zea hanya bisa menahan malu melihat tingkah sahabat oroknya itu. Kalau gak malu-maluin ya norak.

Himana mengabaikan pertanyaan Riana. Melangkah tanpa arah. Ia sungguh tak rela, jika Zelvin disukai oleh orang lain. Tetapi dia juga tak bisa memaksa orang-orang yang telah jatuh hati pada Zelvin untuk menghilangkan perasaan mereka begitu saja. Lantas harus bagaimana dirinya? Menahan cemburu yang sedang bergejolak dihati itu sulit.

Sebentar lagi jam pelajaran dimulai. Tetapi gadis itu malah menyelusuri sekolah dengan rasa kesal yang menggebu-gebu. Bahkan kini saja dia memukul pohon pohon yang tak bersalah di belakang taman yang sudah tak terpakai. Konon katanya disana angker. Karena taman telah tak terpakai lama begitu lama.

"Ketua!" panggil cowo berwajah blasteran korea. Mempunyai kulit putih. Wajah imut, tak lupa rambut ala-ala idol korea. Nama pemuda tersebut Rajash Baskara. Pemuda yang terkenal humoris, lembut dan serta friendly dengan siapapun. Menambah kesan ijo neon pada dirinya.

"Ketua ngapain disini? Ini udah jam pelajaran. Ketua gak masuk? Mau aku anterin?" Mata cowo itu terlihat berbinar. Senyuman manisnya terlihat manis sekali. Namun Himana menganggap hal tersebut sudah wajar. Rajash itu anaknya manja kalau sama Himana. Dan ia cuman dekat dengan satu gadis yaitu, Himana.

"Gue lagi suntuk." Tuturnya seraya menatap Rajash singkat. Kabarnya hati Rajash sekarang sudah dag-dig dug ser, berdetak lebih cepat.

Rajash berdehem, menetralkan gugup yang kini menyerang cowo tersebut. Himana menaikan kedua alis heran. Rajash tau kalau dia disini dari siapa? Perasaan tak ada yang pernah satu orang pun berani masuk ke wilayah taman yang konon katanya angker. Terkecuali Himana.

"Tadi aku gak sengaja ketemu kak Zea pas mau ke kelas kakak." Rajash memandangi wajah cantik gadis itu dari samping. "I'm worried about you." ungkapnya dengan nada khawatir.

Himana memutarkan bola mata malas melihat adik kelasnya ini."Gue bukan anak kecil yang gampang tersesat atau diculik, Rajash. Jadi jangan khawatirin gue. Gue bisa jaga diri sendiri!"

Rajash memangut-mangutkan kepala paham. Menatap intens Himana dari kepala sampai kaki. Terlihat baik-baik saja. Rajash jadi penasaran akan cowo yang sedang marak dibicarakan oleh penghuni sekolah. Yang katanya ada berita bahwa ketua tengah menjalani asmara dengan cowo itu.

Rajash menggeleng-gelengkan kepala, menanyakan hal pribadi itu sangat tak sopan. Jadi dia menyimpan rasa penasarannya sendiri. Tak mau membuat gadis yang lebih tua darinya risih, dan berakhir menjauhi dia.

⛓️⛓️⛓️

6 July, 2024.

Gimana nih boba ceritanyaa!? Menurut kalian si Rajash-rajash ini punya perasaan atau cuman anggep Himana kakak aja?

Woi disini ada readers sider ga? Kalau ada ku suruh pukul dde jepin. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian🎀

Secret Admirer [OTW TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang