16. Secret Admirer

15 7 1
                                    

Zelvin tertawa pelan, bibirnya terasa kelu untuk mengucapkan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja. Hidupnya hampa─ tanpa kasih sayang sosok Papah, dia merasa kesepian, karena tidak mempunyai tempat bercerita.

"Gue tadi habis nolong Gorio," tuturnya berbohong.

"Gorio siapa? Manusia? Atau makanan?"

"Tolol amat punya temen, yang namanya nolong ya pasti manusia lah." Dirga menoyor kepala Richo dengan sadisnya.

"Gak juga."

"Lah, terus? Gorio itu apa? Iblis? Jin? Kuyang?" ujar Gibran asal.

Zelvin menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal sama sekali, membuat teman-temannya kecuali Alaska dan Mikael menatap aneh Zelvin.

"Gorio itu sebenernya anjing─ anjing tentangga gue kecebur comberan, gue gak sengaja liat. Ya udah gue tolong," kata Zelvin tanpa dosa, dengan wajah watadosnya.

Gibran, Dirga dan Richo tercengang melihat penuturan manusia humoris itu, salah mereka juga sih, siapa suruh mereka sok nebak-nebak. Berakhir salah kan? Gibran yang kesabarannya setipis tisu di bagi sepuluh itu sontak memukul kepala Zelvin dengan buku yang sedang dibaca Dirga. Karena saking gemeshnya.

"Sakit bego!" umpatnya sembari merampas buku ditangan Gibran, lalu membalas balik temannya itu.

"Bego matamu! Salah lo ya, kan lo gak bilang kalau Gorio itu anjing peliharaan tentangga lo, jadi yang salah lo atau gue?" sosor Gibran berkacak pinggang.

"Dimana letak hatimu yang dulu~"

Ditengah perdebatan itu, Richo serta Dirga selaku teman yang sangat baik hati bukannya memisah, mereka berdua malah asik menyanyi riang dengan wajah kelewatan santai, memang teman tak ada akhlak! Halal untuk dipukul.

Selesai ceramahan dari Gibran yang panjang lebar, kini Zelvin memilih untuk meninggalkan Gibran─  the power mak-mak sendirian bersama duo curut siapa lagi kalau bukan, Dirga dan Richo. Keduanya bahkan asik bercanda gurau atau sekedar menggobali kakak kelas disana. Biasalah, jones─ jomblo ngenes kurang kerjaan ya gitu.

Zelvin hanya tersenyum tipis saat kakak kelas-kakak kelasnya mendekat kearahnya, cantik sih. Tapi bukan tipekal Zelvin. Dia juga punya hati yang harus dia jaga untuk sang pacar, walau terkadang hubungan mereka terombang-ambing oleh masalah, tetap saja hati Zelvin hanya untuk Kanara. Dan selamanya akan untuk Kanara Elliason Aldaran. Tiba-tiba ada seorang kang kurir paket menghampirinya, membawa sepucuk surat serta sekantong plastik putih.

"Dengan saudara Zelvin?" tanya Kurir tersebut dengan sopan.

"Iya saya sendiri, ada apa, ya?" balasnya seraya menaikan kedua alis bingung. Pasalnya dia tak sedang memesan

"Ini ada paket buat anda."

"Dari siapa?" beo Zelvin mengerutkan kening penasaran.

"Disini hanya tertulis untuk Mas, saya tidak tau persis siapa yang ngirim. Karena dipaket tidak tertera nama."

Zelvin memangut-mangutkan kepala, menerima paket yang telah disodorkan oleh kurir tersebut, lalu tak lupa tanda tangan. Setelah kurir itu pergi, dia membuka kantong plastik berwarna putih dengan rasa penasaran yang menyeruak.

Lelaki itu menajamkan mata. Di plastik tersebut terdapat, makanan kesukaannya, obat-obatan. Serta susu, secarik surat terjatuh dalam kantong plastik ketika Zelvin mencoba mengambil makanan disana.

Ia membaca surat tersebut dengan seksama, di sana terdapat sebuah pengirim surat. Namun anehnya, bukan nama pengirim asli melainkan secret admirer yang artinya penganggum rahasia. Dia tak habis fikir, emang ada yang menyukai nya? Lantas kenapa ia tak memberi semua ini secara langsung.

Dear Zelvin Pangestu

Hallo! Aku gak akan basa-basi, to the point langsung ya? Jangan lupa di makan, oh ya! Kamu gak harus tau siapa aku. Aku cuman pengen kamu sehat aja, kamu kaget ya pasti tiba tiba di kasih makanan sama orang asing? It's okey gapapa. Aku bukan orang asing lagi buat kamu, keberadaanku gak akan pernah menghilang. Kalau pun kamu gak tau siapa aku. I love u, I need u, I always love u, di makan mubazir and terus bahagia sampai aku kembali lagi, ya? See u, Zelvin Pangestu.

-Secret Admirer

Bibir Zelvin tertarik keatas, membentuk sebuah senyuman tipis. Dia tak ambil pusing, mungkin pengirim surat hanya iseng saja? Dan apa maksutnya sampai kembali lagi? Ia kenal dengan pengirim surat ini kah? Siapa orangnya? Kata-kata itu sekarang berputar jelas diotaknya, rasa penasaran yang terus memenuhi otaknya, membuat dia tak berkontrasi.

"Woi! Zev?!" teriak Dirga dari lapangan, Zelvin menoleh, meletakan makanan tersebut di tempat aman, lalu berlari kecil menuju lapangan, rambut acak-acaknya semakin membuat seseorang terpesona.

Ditengah lapangan Zelvin sangat lihai menggiring bola kesana kemari, dari kejauhan terdapat segerombolan gadis, salah satu dari mereka terus menatap Zelvin dengan intens, tak lupa senyuman yang setia mengembang dibibir cherynya.

"Sha. Kenapa lo gak jujur aja ke dia? Kalau─"

"Nunggu waktu yang tepat, gue gak akan maksa dia buat inget gue lagi. Kalian jangan berani-berani nekat bilang ke dia," ujarnya seraya menatap temannya itu dengan tatapan berharap.

"Please deh─ lo gak capek apa tiap hari diginiin? Lama kelamaan lo juga bakal milih pergi, Sha. Gak semua orang tahan kalau diposisi lo."

"Udah lah. Terserah dia aja, lo tugasnya diem dan support sahabat lo aja, ngerti? Dia berhak tentuin jalan hidupnya sendiri." Gadis disamping gadis tadi ikut berbicara, dia sedikit melirik gadis cantik─ tak lain sahabat mereka. Kerap disapa Sha. Ntah lah, mereka selalu membuntuti Zelvin diam-diam, ntah apa yang dilakukan mereka semua.

Hanya Tuhan dan mereka yang tau, kemudian disisi lain, Zelvin kini mengusap pelan keringat yang membanjiri dahinya. Dengan ujung seragam basket, otomatis seragamnya terangkat, membuat gadis gadis─ yang berstatus sebagai kakak kelasnya, memekik tak tertahan ketika melihat tubuh Zelvin sangat atletis dan bagus.

Nikmat Tuhan mana yang Zelvin dustakan, wajah tampan juga dikasih, tubuh bagus juga dikasih, pintar juga dikasih, seluruh tubuh tanpa cacat atau lecet sedikit pun, punya temen yang baik juga iya. Dimana letak kekurangan Zelvin? Hampir seluruhnya sempurna, tapi satu yang tidak Zelvin bisa dapatkan. Yaitu keluarga harmonis, keluarga yang lengkap. Dan kasih sayang seorang Papah terhadap putra nya.

"A Dirga." Gadis bertubuh lebih pendek dari Dirga berlari ketengah lapangan, Zelvin tau siapa gadis itu─ Antasya kerap dipanggil Tasya. Adik dari Dirga, Dirga yang dipanggil lantas melambaikan tangan dengan senyum yang terpati di bibirnya.

"A! Kenapa bekalnya ditinggal?! Tasya udah capek bikinin, loh. A'a malah pergi gitu aja!" kesalnya sembari mensedakapan dada, bibirnya sedikit mengerucut. Tasya si gadis riang, ramah, dan ekstrovet itu tak kenal malu. Selagi tidak merugikan orang lain, walau dia ditatap tak suka dengan Tantri─ penganggum Dirga.

⛓️⛓️⛓️

31 July, 2024.

Mana votmentnya nih ⁉️Absen yuk kalian dari mana aja nih, absen di kolom commentar yaw🌟

Hari ini gatau kenapa semangat, mungkin karena abis chatan sama temen lama. Eh malah curhat, Ho'ws your day bOb?? Ayo semangat, kalau hari ini ga sesuai apa yang kalian inginkan. Besok masih ada hari yang lain, jangan menyerah sayangnya rahis! Jangan lupa buat senyum all🎀

Secret Admirer [OTW TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang