---------------------
06:30 WIB
---------------------
3 hari telah berlalu sejak kejadian naas di ruang musik yang menimpa Skylar, kehidupannya mulai ia jalani dengan normal meskipun ia sedikit paranoid dengan orang-orang disekitarnya. Selama 3 hari ini ia juga mulai dekat dengan Flap, pemuda dari sekolah lain itu mulai mendekati nya terang-terangan. Bahkan teman-teman Skylar sedikit heran dengan kedekatan Skylar dan Flap.
Seperti pada pagi hari ini, Flap mengantar Skylar sampai ke gerbang sekolah. Sudah 3 hari berturut-turut Flap mengantar-jemput Skylar pulang dan pergi sekolah, sesekali ia mengajak Skylar untuk makan di sebuah warung sate atau sekedar mampir ke markas ApBren. Ya, anggota inti ApBren sudah mengenal Skylar selama 3 hari ini semenjak Flap membawanya.
Sebenarnya Skylar bisa saja pergi sendiri dengan motornya atau pergi bersama Irrad, namun Flap tetap kekeuh ingin menjemput Skylar.
Skylar melepaskan helm nya dan memberikannya kepada Flap, Flap menerimanya. Flap tersenyum tipis kemudian mengacak pelan rambut bergelombang Skylar, Skylar terdiam menerima perlakuan Flap.
‘kalau begini terus, lama-lama gue jadi gay beneran anjing...’
“rambut Lo udah mulai panjang, sampai menutupi mata gini...” Flap sedikit menyingkap rambut Skylar yang menutupi kening hingga bagian bawah alis. “ga takut kena razia?” tanya Flap
Skylar menepis pelan tangan Flap di kening nya, ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah, kemanapun itu asal tak melihat wajah Flap. “be-besok gue potong” ucap nya dengan gugup, terlihat semburat merah yang samar ditelinga Skylar. Flap terkekeh kecil melihatnya.
“pulang sekolah mau? Gue temani ke barber shop” ajak Flap, Skylar menimbang-nimbang sejenak. Tak lama ia pun mengangguk, “boleh deh”
“oke, gue tunggu didepan gerbang pulang sekolah nanti...”
“belajar yang bener, jangan bolos... Ingat! Bentar lagi ulangan semester!” Flap kembali mengacak rambut Skylar yang sudah berantakan. Pipi Skylar memanas akibat perlakuan Flap.
‘belajar yang bener, jangan bolos!’
Sialan, Skylar merasa Dejavu. Perkataan Flap sama persis seperti yang pernah bajingan itu katakan...
Skylar menggelengkan kepalanya pelan, mengusir ingatan tak penting itu. Kenapa disaat seperti ini ia masih saja teringat pada Kairi?!
“Sky? Denger ga? Belajar yang bener!” ulang Flap sekali lagi, Skylar tersadar dan mendengus pelan.
“iya iya! Udah sana Lo pergi! Ntar Lo telat!” usir Skylar, Flap tersenyum tipis.
“oke sayang” Flap menyalakan mesin motornya, bersiap untuk pergi. Sedangkan Skylar bergidik jijik.
“geli bangsat” meski ia sedikit malu dengan ucapan Flap.
Flap melajukan motor sport nya menuju Philip High School— sekolah nya. Sementara Skylar berjalan memasuki area sekolah menuju kelas nya di lantai dua.
Skylar bersiul kecil melewati koridor lantai satu, hingga teman-temannya menyapa nya.
“oi Ler!” itu suara dari Aran, pentolan dari kelas IPA. Aran mendekati Skylar, merangkul bahu nya sok akrab.
“lo tadi pergi sekolah sama siapa? Kayaknya bukan anak sekolah sini” tanya Aran basa-basi
“iya, biasanya Lo pergi sama si cebol itu” sambung temannya Aran, Anavel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd
Fanfiction"Kairi? Si kutu buku itu? yang bener aja Lo?" Irrad mengangguk mantap, "iya Kairi, Lo harus jadian sama dia! itu Dare nya!" Skylar mengacak acak rambutnya frustasi, "gak bisa yang lain apa? kenapa harus sama dia?!" Irrad menggelengkan kepalanya, "g...