ApBren II

1.1K 101 14
                                    





-------------

21:15 WIB

   Semua telah berkumpul di halaman belakang untuk mengadakan acara Barbeque-an yang diadakan secara mendadak oleh Xin. Semua tampak sibuk dengan tugas masing-masing.

   Banana dan Brusko yang menyiapkan alat panggangan nya, Vyn dan Clay yang mulai memotong daging dan sosis, serta Skylar yang membuat sambal andalannya.

   Xin? Dia sibuk menghidupkan speaker bluetooth dan menyetel musik. Sedangkan Irrad? Bocah itu masih saja Mabar duo dengan Kiboy.

   Skylar yang sejak tadi sibuk menguleni beberapa cabai merah dan bawang tampak kesal karena Irrad sama sekali tak membantu. Lihatlah, Skylar sudah berkeringat karena menguleni sambal yang cukup banyak, tangannya sudah pedas dan panas karena cabai.

“oi pendo! Lo kalau ga mau nolongin ga usah makan ya anying!” Skylar melemparkan satu buah bawang merah dan mengenai tepat di kepala Irrad, sedangkan sang empu meringis sakit.

“sabar Ler, satu match lagi... Udah mau end ni, tanggung!” Irrad masih fokus pada layar handphone nya, “kapan lagi Mabar sama ayang Kiboy!” sambung nya, Skylar merotasikan bola matanya pasrah dengan kebucinan Irrad.

   Belum juga jadian, tapi udah manggil sayang... Kasian juga liat cinta bertepuk sebelah tangan ini.

   Setelah semua nya siap, Clay mulai memanggang daging dan sosis, sesekali mengipasi nya layaknya sate. 7 laki-laki itu bercanda tawa dengan meriah. Alunan musik yang cukup kuat juga menggema disekitar halaman belakang, semoga saja tidak menggangu tetangga.

“shh... Pedes banget buset sambel buatan lu Ler!” Clay meminum minuman sprite nya, Xin juga sama kepedasannya.

“iya njir, Lo kasih berapa cabe rawit nya?” tanya Vyn, Skylar menautkan alisnya. “pedas?“

   Skylar mencocol sosis panggang dengan sambal buatan nya, sangat pedas. Kalau diingat ingat Skylar menambah sebungkus merica kedalam sambal itu.

“biasa aja tuh, gak pedas-pedas amat...” Skylar kembali mencocol sambalnya.

“lebay Lo pada, gue cuman nambahin 15 cabe rawit sama sebungkus merica doang!” Brusko yang sedang minum tersedak mendengar nya.

“tolol!” ia menoyor kepala Skylar cukup kuat, “gue tau Lo goblok, tapi gue ga tau se-goblok ini anjir!”

“mana ada orang buat sambel pakai merica!” Skylar terkekeh, “emang kenapa sih... Gue cuman nyoba resep baru!” bela nya, Brusko berdecih sinis.

   Suasana kembali hening, mereka sibuk kembali dengan kegiatannya masing-masing.

   Ditengah keheningan, Skylar tiba-tiba teringat akan perkataan Aran dan Anavel.

“ApBren itu geng motor yang ditakuti njir, mereka berbahaya! Saran gue mending Lo jangan ikut campur sama tu geng motor kalau ga mau kena masalah!”

“gue dengar-dengar mereka juga pengedar narkoba”

“Coba Lo tanya sama Abang Lo, mungkin dia tau lebih banyak”

   Skylar duduk mendekati Xin, dia mulai menatap Xin dengan serius. “Bang Xin...” panggilnya.

“hmm?”

“lo tau geng motor ApBren?” pertanyaan singkat itu sukses membuat Xin mengalihkan fokus nya dari handphone, ia menatap Skylar dengan raut wajah bingung.

“kenapa Lo nanya gitu?” tanya Xin

“gak papa sih bang... Cuman penasaran aja... Banyak yang bilang ApBren itu berbahaya, emang se-berbahaya apa?”tanya Skylar lagi

   Xin sedikit terdiam, ah ya... Bocah yang kemarin mengantar Skylar pulang— Flap, dia kan anggota ApBren.

“dibilang bahaya sih sebenernya bahaya... Soalnya mereka bukan lagi geng motor anak sekolah biasa, mereka punya kuasa.” Xin fikir, sedikit bercerita tentang ApBren tak masalah. Ya... Untuk jaga-jaga juga agar Skylar tak terlibat dengan kelompok kriminal itu.

“gue gak ingat pasti kapan ApBren dibentuk, seingat gue... Dulu ketuanya Karl.”

“Karl? Abangnya Flap?” tanya Skylar, Xin mengangguk.

   Mendengar pembicaraan serius itu, anak-anak lain mulai tertarik. Irrad yang sedang mengambang diatas pelampung di tengah kolam renang, langsung saja menepi untuk ikut mendengarkan.

“Karl yang buat geng itu, selama tiga tahun di MPl High School, bisa dibilang dia berkuasa... Ditambah lagi dia murid berprestasi, dia semakin famous...”

“gue udah diajak berkali-kali buat gabung ApBren, tapi gue tolak... Karena gue pikir, itu hanya geng motor biasa yang kerjaan nya hanya tawuran, balap liar atau sekedar kenakalan remaja lainnya seperti merokok.” Xin menjeda sedikit kalimat nya, menghisap rokoknya.

“tapi... Kayaknya gue salah faham, itu bukan geng biasa... Mereka mulai merambat menjadi kelompok kriminal” Xin menghembuskan asap rokoknya.

“gue pernah liat Karl menjual narkoba di sekitar gudang belakang sekolah, gue lihat dengan jelas... Dan orang yang diajak transaksi sama Karl juga anak MPL High School

   Kelima anak IPS itu membelalakkan matanya kaget, transaksi gelap disekolah? Geng Gila!

“gue sadar, ga seharusnya gue ikut campur dengan geng kriminal ini... Untung aja gue ga tergiur dengan ajakan Karl buat join ApBren, kalau ga... Pasti sekarang gue jadi bandar” Xin terkekeh kecil.

“udah sih, itu doang yang gue tau... Sisanya gue ga tau dan ga mau cari tau, bahaya coy... Mereka anak pejabat semua”

   Kening Skylar tampak mengerut, tanda ia benar-benar masih bingung dan penasaran dengan geng motor yang ternyata adalah sekolompok kriminal. Ya, anak sekolah... Membuat kelompok kriminal. Itu benar-benar gila. Apa tujuan mereka?!

   Xin merangkul pundak Skylar, “ makanya gue curiga pas lu diantar balik sama Flap, gue liat tu anak pakai jaket berlambang ApBren...” Xin menatap serius kearah Skylar.

“Ler, jangan berurusan sama mereka... Bahaya!” peringat Xin, Brusko mengangguk setuju.

“iya Ler, Lo kadang banyak tingkah! Awas aja Lo terlibat sama mereka!” peringat Brusko.

“benar Ler, saran gue... Jauhi Flap, dia belum tentu baik buat lo” sambung Vyn, Skylar terdiam.

Apa benar Flap tidak se-baik yang ia kira?

by the way, kita buat geng kaya gitu juga yok! Lumayan njir jadi bandar, banyak duit” ajakan Irrad langsung dihadiahi geplakan kuat dari Clay.

“lo kalau mau masuk penjara ga usah ngajak-ngajak!”

-------------------------

Markas ApBren, 21:30 WIB

   Flap terkekeh miring, memandangi foto Skylar di layar handphone nya. Asap rokok ia hembuskan tepat didepan layar yang menampilkan foto Skylar tersebut.

“kaya nya gue suka beneran deh sama Sky...” Flap berucap pelan, namun dapat didengar oleh Kyle dan teman-temannya yang lain.

Marco berdecak kesal, “lo suka beneran?! Berarti tu anak ga jadi kita gangbang?!” Marco tampak menampilkan raut kesal.

Flap menatap tajam kearah teman-temannya, “Ya. Lo tau kan, gue ga suka berbagi...” tekan Flap. Atmosfer disekitar mendadak dingin.

“padahal gue udah nunggu lama” lanjut Marco lagi.

Phew merotasikan bola matanya jengkel

“ iya iya! Punya Lo!”

“btw saingan Lo Kairi, yakin bisa menang? Tu anak juga ga kalah obses sama Skylar” Owgwen menyambung percakapan.

“Kairi? Dia udah sepenuhnya dibenci sama Skylar...” Flap mengepalkan tangannya kala mengingat Skylar sudah lebih dulu dicicipi oleh Kairi. Sial, dia kalah start.

“sampai kapan Lo bakal ngejar Sky?” tanya Kyle

“entahlah...”

“sampai dapat, dan gue buang ketika gue bosan... mungkin?”

--------------------

NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang