51. NOTEBOOK

714 38 5
                                    

Permintaan Sekar saat di danau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permintaan Sekar saat di danau

"Mas Zayyan belum tahu permintaan Sekar," kata Sekar.

Zayyan mencium lembut kepala Sekar. "Mas nggak perlu tahu permintaan kamu, karena itu adalah percakapan kamu sama Tuhan. Mas yakin permintaan itu pasti yang terbaik buat kamu."

"Tapi belum tentu baik buat Mas," ujar Sekar.

Lelaki itu tersenyum tipis. Ia mendekatkan bibirnya di telinga istrinya hingga membuat pipi keduanya bersentuhan.  "Kamu tahu, sesuatu yang kamu yakini itu baik udah pasti yang terbaik buat Mas. Sekalipun itu terdengar menyakitkan, Mas akan nikmati rasa sakitnya," ujar Zayyan lembut diakhiri dengan sebuah ciuman di pipi Sekar.

 Sekalipun itu terdengar menyakitkan, Mas akan nikmati rasa sakitnya," ujar Zayyan lembut diakhiri dengan sebuah ciuman di pipi Sekar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permintaan Zayyan

Zayyan tersenyum tipis saat membaca permintaan Sekar yang sempat perempuan itu foto. Bahkan percakapannya dengan Sekar kala itu tak bisa dirinya lupakan.

"Sesuatu yang kamu yakini baik udah pasti yang terbaik buat aku. Sekalipun itu menyakitkan akan aku nikmati rasa sakitnya. Dan sekarang aku sedang menikmati rasa sakit ini," ujar Zayyan lirih.

Malam ini, di balkon kamarnya Zayyan tengah duduk di sofa panjang sembari menikmati angin malam yang dingin.

Kedua anaknya sudah tertidur bersama dengan Laras dan Panji. Zayyan tahu ini salah, namun dirinya masih sangat terpukul dengan kepergian orang yang sangat dirinya sayang. Setepah ini ia berjanji akan merawat kedua anaknya dengan penuh kasih sayang.

Ia mendongak dan menatap bulan di atas sana. "Rasanya beda banget nggak ada kamu, Sayang. Di sini dingin, di sana gimana? Kamu enggak kedinginan kan?"

Satu butir air mata Zayyan menetes begitu saja membasahi pipinya ia dengan cepat mengusapnya. Kini dadanya merasakan sakit mengingat kenangannya dengan Sekar.

"Bunda nggak akan minta kamu buat ikhlasin Sekar, karena itu nggak akan mudah bagi kamu. Tapi tolong tetap lanjutkan hidup kamu ya. Masih ada anak-anak kamu yang harus kamu didik dan diberi kasih sayang," ujar Laras yang tiba-tiba di samping Zayyan. Tangan wanita itu mengelus pundak anaknya lembut.

Promise Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang