Phuwin menikahi pria kaya raya yang sempurna yaitu Pond Lertratkosum pewaris LTO Company milik keluarga Lertratkosum. Phuwin merasa sangat bahagia dengan pernikahannya sampai akhirnya ia tahu jika suaminya hanya bermain main dengan pernikahan mereka...
Phuwin tersetak ketika mendengar suara berat tersebut. Phuwin menoleh kesamping, melihat pond yang teryata sudah ada disana mungkin dari tadi.
"Hmm" phuwin
"Duduklah aku ingin bicara" perintah pond
Dengan wajah terpaksa phuwin duduk disofa yang ada disana.
"Tadi dicaffe banyak pelanggan jadi aku harus membantu" bohong phuwin sebenarnya ia sengaja pulang malam agar tidak melihat kebersamaan pond dan jane.
"Lain kali jangan pulang terlalu lama" ucap pond
"Memangnya kenapa? aku tidak pernah melarangmu pergi kemanapun dan jam berapa kau harus pulang. Lalu kenapa kau selalu mengaturku?!" phuwin menaikan nada bicaranya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pond menantap phuwin, seketika phuwin langsung ciutt dengan tatapan sang dominan.
"Aku akan ke kamar" phuwin sangat takut dan ingin segera pergi kekamarnya
"Tunggu!" henti pond, phuwin yang tadi sudah berdiri untuk pergi duduk kembali di sofa
"Aku tidak suka kau pulang malam seperti ini. Kau istr_"
"Berhenti pond!!" phuwin bangun dari sofa
"Aku bukan istrimu. Bukankah kau yang mengatakannya dulu, Kita bukan suami istri!!! HANYA KARENA KITA BERHUBUNGAN SEX ITU TIDAK MENGUBAH JIKA KAU TIDAK MENCINTAIKU. KAU HANYA MENCINTAI JANE"
"Aku mohon jangan membodohiku seperti ini. Jika kau ingin mendapatkan sex tidak perlu berbohong jika kau mencintaiku hiks" Phuwin langsung pergi dari sana dengan tangisannya. Ia tidak bisa menahan perasaan sedihnya kali ini.
DEG Perkataan phuwin barusan seakan menusuknya. Demi apapun ia tidak bermaksud seperti itu, apalagi membohongi phuwin jika ia mencintainya.
"Maafkan aku phu. Aku memang brengsek" lirih pond
Malam ini diisi gemuruh suara hujan dan kilatan petir, seperti mempresentasikan keadaan kedua orang yang berada dimasing masing kamar mereka saat ini.
Pond yang merenungi perbuatannya selama ini. Ia sadar tindakannya sangat membuat phuwin sakit.
Sedangkan phuwin yang masih menangis dikamarnya hingga matanya sudah sembab.
Keesokan harinya
Pagi pagi sekali pond sudah bangun, ia menunggu dimeja makan menunggu seseorang.
Phuwin baru saja turun dari atas, menghela nafasnya saat melihat pond yang duduk dimeja makan. Ia tidak akan memulai pagi ini dengan keributan jadi ia hanya diam seraya melakukan pekerjaanya yaitu membuat sarapan.
Pond terus memperhatikan phuwin, hingga selesai. Phuwin meletakan masakannya diatas meja.
"Kau mau makan apa tidak?" tanya phuwin karena pond hanya memperhatikannya.