Chapter 22

1.7K 69 0
                                    

Pagi ini, pond dan nuca sedang sarapan di meja makan karena ia harus ke kantor dan nuca juga harus ke sekolah. Sedangkan phuwin masih tidur karena kecapean (hmm taulah ya guys ).

Setelah sarapan, pond mengantarkan makanan untuk phuwin kekamar, dan diikuti nuca juga.

"Mama" nuca meloncat keatas kasur membuat phuwin terusik dan terbangun.

"Nuca" phuwin terkejut

Melihat kedatangan nuca, phuwin cepat menutup bagian atasnya yang masih belum memakai apa apa.

"Sayang kami mengantarkan makanan untukmu" pond meletakan makanan dimeja.

"Mama enapa? apa mama cakit?" nuca menyentuh kening phuwin.

phuwin tersenyum

"Tidak sayang, mama tidak sakit" phuwin

"Lalu enapa tidak sarapan dibawah with papa and nuca" ucap nuca

"Hmm" phuwin bingung akan menjawab apa.

"Mama hanya kelelahan. Sekarang ayo kita berangkat nanti telat" alih pond agar nuca tak kembali bertanya pada phuwin.

"Sayang kami berangkat" pond menciumi kening phuwin, tak mau kalah nuca juga melakukan hal yang sama.

________

Pond mengantar sang anak hingga di lobby sekolah, untuk memastikan sang putra tetap aman.

"Papa berangkat, nuca belajar yang baik" ucap pond yang saat ini tengah berjongkok menatap sang anak.

"Hmm" nuca

"Nanti pulangnya dijemput supir" pond

"Nuca tau" jawab pendek nuca, memang begitulah setiap hari pond hanya akan mengantarkannya kesekolah dan pulangnya nuca akan dijemput supir dan sang mama.

"Apa papa punya salah pada nuca?" tanya pond karena sang anak hanya menjawab singkat ditambah muka datarnya membuat pond tak nyaman dicueki oleh anaknya sendiri.

"Papa bekelja teluss, dilumah juga masih bekelja. Papa tak pelnah ajak nuca belmain sepelti teman teman nuca" nuca cemberut

Pond menghela nafasnya pelan, ia tersenyum namun dengan rasa bersalah.

"Maafkan papa nuca, papa janji setelah pulang bekerja hari ini akan mengajak nuca main oke" pond mengelus pipi sang anak.

"U promise?" nuca menatap pond berbinar binar.

"Yess baby,..sekarang sana masuk kelas" pond mengacak rambut anaknya.

"Okee bye bye papa"

Nuca pun langsung dituntun oleh missnya (guru) untuk masuk kelas.
Pond memperhatikan punggung sang anak hingga tak terlihat lagi, kemudian pergi kekantor.

"Pond seharusnya aku yang merasakannya. BUKAN WANITA ITU!!!!" teriak histeris seorang wanita didalam mobilnya, ternyata ia dari tadi sudah mengikuti pond dari rumah hingga kesekolah.

"Awas saja kau phuwin!!! kau harus merasakan penderitaan yang aku rasakan!!"

"Pond hanya miliku! MILIKKU!!" ucap jane.

Jane sudah menguntiti pond dari dulu, saat pond mengatakan putus secara sepihak. Jane sangat tidak terima, ia sangat mencintai pond.

Ditambah mengetahui sekarang pond sudah punya anak membuat kemarahannya semakin meledak ledak. Jane bahkan berenti sejenak dari pekerjaannya menjadi model demi fokus menguntiti pond.

_________

Flashback

"Sayang apa yang ingin kau bicarakan hmm? sampai membawaku ke restauran mewah dengan ruangan VIP lagi" Jane tersenyum sumringah, pond dan jane memang seding pergi ke restauran mewah namun pond tidak pernah memesan ruangan VIP hanya untuk makan, pasti ada hal yang lain batin jane.

I Want You To KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang