Chapter 18

2.9K 112 2
                                        

Sebelumnya aku mau ucapin thank u so much guys buat yang udh vote and antusias banget sama cerita ini huhuhu😘.

Terus kalau kalian ingat di "The character" aku bikin phuwin disini jadi cewek ya guys cuman untuk fotonya aku tetap pakai foto versi phuwin yang asli cause aku malas banget buat ngedit2 foto phuwin jadi cewek.

okay happy reading guyss









~~~~~~~~~Back To THE Story~~~~~~~~

Pond menatap tajam ke arah orang yang berada didepannya. Matanya seolah mengatakan bahwa ia sangat membenci orang didepannya saat ini.

 Matanya seolah mengatakan bahwa ia sangat membenci orang didepannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau tidak ingin membiarkan ku masuk" joong

"Aku tidak menerima binatang" singkat pond

Pond hendak langsung menutup pintu rumahnya.

"Ini tentang phuwin" henti joong membuat pond kembali membuka pintunya.

"Kenapa? ada apa dengan phuwinku? katakan padaku ada apa?!!!" pond tak sabaran

"Phuwin hamil, usia kandungannya sekitar 4 bulan" joong

" Tapi jangan harap aku akan mempertemukan mu dengan phuwin, dekat denganmu akan membuatnya terluka" lanjut joong, kemudian membalikan badanya hendak pergi

"KAK!!" tiba tiba pond berlutut memegangi kakinya, membuat joong terkejut pasalnya sang adik tak pernah seperti ini.

"Aku mohon izinkan aku bertemu phuwin hiks. Aku mencintainya kak hiks " pond mulai menangis

"Apakah ini pond lertratkosum" batin joong

"hufft" Joong membalikan badanya menatap sang adik yang menangis, menuntun pond untuk berdiri.

________

Dirumah sakit..

Phuwin telah mengetahui tentang kehamilannya dari dunk. Saat ini ia sedang sendirian, karena dunk dan joong masih kembali kerumah mereka  untuk mengambil beberapa pakaian dan barang mereka.

Phuwin melihat kearah perutnya, mengelus perutnya dengan lembut.

"Kamu gak apa apa kan ya kalau gak ada papa?" Ucapnya seraya mengelus perutnya, seolah berbicara pada sang cabang bayi. Ntah dari kapan air matanya sudah turun deras.

"Hiks akhh mama tidak akan cengeng lagi. Mama janji" phuwin menyeka air matanya kuat.

"Kita akan baik baik saja. Mama dulu juga tidak punya papa, dan baik baik saja. Kau juga akan baik baik saja sayang, mama berjanji akan selalu ada disampingmu" lanjutnya

Dibalik pintu rawat inap phuwin ada seseorang yang sedang mendengar dialog tersebut, hatinya meringis mendengar hal tersebut.

"Tidak phu. Kau tidak akan sendirian, aku akan menjaga kalian berdua" lirih pond, yap pond sudah ada disana dari tadi.

I Want You To KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang