Phuwin menikahi pria kaya raya yang sempurna yaitu Pond Lertratkosum pewaris LTO Company milik keluarga Lertratkosum. Phuwin merasa sangat bahagia dengan pernikahannya sampai akhirnya ia tahu jika suaminya hanya bermain main dengan pernikahan mereka...
Joong dan phuwin sampai di sebuah apartemen mewah.
"Phu ini apartemen milik kakak, kau bisa tinggal disini semaumu. Kakak tidak bisa mengajakmu kerumah, karena kau tahu sendiri para pelayan akan mengadukan ini pada mommy dan daddy" jelas joong
(Jadi joong masih tinggal bersama orangtuanya karena dia belum married, walaupun davikah dan joss sedang berada dihong kong mereka punya para pelayan yang siap mengadukan kondisi rumah pada mereka jadi akan rumit jika phuwin dibawa kesana)
Phuwin mengangguk dengan senyum tipisnya. "Terimakasih kak, aku janji akan mencari tempat tinggal lain secepatnya" ucap phuwin tak enak
"Santai saja phu anggap saja rumahmu sendiri. Kakak juga tidak terlalu membutuhkan apartemen ini" ucap Joong
"Baik terima kasih kak " phuwin
"Hmm, jika kau takut atau kesepian kau bisa mengajak temanmu untuk datang atau menginap kesini" joong
"Hmm" phuwin mengangguk
"Kalau begitu kakak pulang dulu. Jika kau butuh sesuatu kabari saja kakak naa, jaga dirimu baik-baik dan ingat.."
"Jangan menghubungi pria brengsek itu lagi. oh iya di mana handphonemu?" tanya joong mengulurkan tangannya
Phuwin merogoh tasnya dan mengambil handphonenya. "Ini" phuwin menyerahkan handphonenya pada Joong.
Jong mengambil kartu SIM handphone phuwin, dan menggantinya dengan kartu baru.
"ini" Jong menyerahkan handphone phuwin kembali.
" Kakak sudah mengganti nomor handphonemu, agar pond tidak bisa melacak keberadaanmu" ucap Joong, mengingat sang adik sangat handal dalam melacak keberadaan seseorang.
Phuwin mengangguk mengerti. Joong pun pergi dari sana.
Phuwin hanya merebahkan dirinya di kasur, matanya tak bisa tidur sama sekali karena terus memikirkan pond.
_____
keesokan harinya...
Pond baru saja terbangun dari tidurnya.
"akhhh" pond memegangi kepalanya yang sangat pening.
Ia melihat ke sekitarnya, mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin malam.
"Phuwin" Ucapnya setelah mengigat kejadian kemarin malam, hanya orang itu yang ia kuatirkan sekarang.
Pond langsung menuju kamar phuwin, tapi ia tidak menemukan seorang pun kamarnya nampak kosong barang barangnya juga sudah tidak ada disana.
Saat melihat sekeliling ruangan kamar sang istri, matanya tanpa sengaja melihat secarik kertas yang ada di atas tempat tidur.
Pond mengambil kertas tersebut dan membacanya.
Untuk Pond
Pond maafkan aku jika harus pergi dengan cara seperti ini. Aku sadar selama ini kau sangat berusaha keras untuk menerimaku, tapi itu tidak perlu kau lakukan lagi sekarang. Maafkan aku karena telah menjadi beban bagimu dan terlalu memaksakan hubungan pernikahan kita. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi, kau bisa menikah bersama Jane dan memulai hidup impianmu. Kau jangan kuatir, surat perceraian kita akan aku kirimkan secepatnya. Tolong jaga dirimu baik baik naa, aku pergi.
Phuwin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jantungnya seakan berhenti berdetak beberapa menit, saat mengetahui phuwin benar benar pergi meninggalkannya. Pond terduduk lemas di kasur tersebut.
"Tidak mungkin, phuwin tidak mungkin meninggalkanku" pond tidak percaya.
"Hiks phu aku mencintaimu hiks" akhirnya pria yang sangat pelit air mata itu menangis.
Setelah cukup puas merenung dengan air matanya yang terus mengalir, pond bergegas keluar dari kamar itu. Pond mengambil kunci mobilnya dan pergi ke kantor.
Ia bahkan tak mempedulikan penampilannya saat ini, ia hanya memikirkan phuwin.
________
Saat sampai di kantor semua karyawan kantor menunduk menatap CEO mereka yang nampak sangat tergesa gesa. Ia bahkan hanya mengenakan baju tanpa lengan untuk datang ke kantor namun ia nampak tidak peduli.
Saat sampai di sebuah pintu yang bertuliskan "Directors 1 ". Tanpa mengetuk, pond langsung masuk ke ruangan milik Joong.
Brak Pintu terbuka kasar
"HEI KEMANA KAU MEMBAWA ISTRIKU BRENGSEK?!!!" pond menarik kerah baju joong, sedangkan Joong menatapnya dengan santai.
"Ck istri? istri siapa hm? memangnya pria brengsek sepertimu pantas punya seorang istri?" ejek Joong tanpa takut sedikitpun pada orang yang di depannya saat ini yang terlihat sangat marah.
"Sialaaann!!"
BUG pukulan yang sangat keras tersebut membuat Joong langsung tersungkur.
"Jangan kau pikir jika kau kakak ku, Aku tidak berani menyakitimu sialaan! KEMBALIKAN ISTRIKU!!!"
Joong tersenyum miring seraya mengusap sudut bibirnya yang berdarah.
"Tidak akan pernah. Wanita sebaik phuwin tidak pantas bersama pria brengsek sepertimu. Phuwin lebih baik bersama dengan pria lain dari pada kau!" ucap joong
Pond semakin emosi ketika Joong mengatakan phuwin akan bersama pria lain. Ia semakin membabi buta memukul joong, sehingga terjadilah perkelahian antara kakak adik dikantor mereka sendiri.
Para karyawan berdatangan menyaksikan perkelahian antara kedua bos mereka tersebut, karena tadi pintu ruangan Joong tidak ditutup.
Dunk yang belum mengetahui apapun juga ikut syok melihat perkelahian mereka. Padahal selama ini joong dan pond merupakan adik kakak yang akur dan harmonis.
Perkelahian itu pun berhenti ketika security dan para karyawan di sana melerai mereka.
Dikantor dunk membantu Joong mengobati lukanya, sedangkan pond sudah pergi dari sana tanpa mempedulikan dirinya yang sedang terluka karena perkelahian tadi. Ia bahkan tidak masuk kerja sama sekali hari ini.
"Apa yang terjadi Joong? Kenapa sampai seperti ini?" tanya dunk, pasalnya ia sangat mengenal pond dan pond bukanlah pria yang suka marah tanpa alasan. Dunk yakin ada sesuatu yang membuat pond sangat marah, sehingga berani memukul kakaknya sendiri sampai seperti ini.
Joong pun menceritakan semuanya pada dunk. Sekarang dunkpun mengerti apa masalahnya.
"Aku sangat paham Joong, kau ingin membantu phuwin dan kau sangat marah pada adikmu. Tapi membawa phuwi kabur begitu saja, sehingga menyebabkan pond semarah ini. Bukanlah solusi yang baik" ucap dunk
"Aku tidak tega melihat phuwin yang terus disakiti oleh adikku, phuwin adalah wanita yang baik" joong
"Iya aku mengerti joong, tapi pernah kah kau berfikir bagaimana perasaan phuwin atau pond. Kita tidak tahu bagaimana perasaan mereka berdua, dan sejauh mana hubungan mereka. Aku rasa kali ini kau seperti membuat mereka kabur dari masalah bukan menyelesaikannya"
Joong berpikir sejenak, apa yang dikatakan dunk ada benarnya juga.
"Hmm terimakasih dunk" joong menyentuh tangan dunk, dunk mengangguk.