Pond pergi kesalah satu club mewah langganannya, memesan meja VIP untuk dirinya sendiri.
Pond minum sendirian, ia bahkan tidak mempedulikan beberapa gadis yang berusaha menggodanya. Sekarang yang ia pikirkan hanyalah phuwin.
"Hai tuan tampaan, butuh ditemani?" seorang wanita berbaju sexy mendekati pond, sayangnya lagi lagi tak direspon oleh pond.
"Hei tuan kau nampak banyak pikiran" dengan berani wanita itu duduk disamping pond dan mulai meraba dada bidang pond.
Pond menghentikan tangan wanita itu dengan tatapan tajamnya.
"Pergi dari sini sebelum aku menamparmu bitch! Kau bukan seleraku!" Tegas pondWanita tersebut langsung menjauh ketakutan karena ditatap tajam oleh pond.
Pond terus minum hingga tanpa sadar ia telah menghabiskan sekitar 6 botol alcohol, kepalanya mulai pening. Para wanita sexy di club mulai berdatangan ke meja pond yang kini sudah mulai mabuk.
"Jangan menyentuhku jalang sialan!" bentak pond dengan sedikit kesadarannya ketika para wanita tersebut terus terusan berusaha menyentuhnya.
Tak lama ada seorang wanita muda datang, ia menepis kerumunan para wanita yang ada disekitar pond.
"Heei tenanglah sayang" seorang wanita mengelus wajahnya pond, menenangkan dirinya yang sedang marah karena para wanita tadi yang hendak menggodanya. Ntah kenapa pond langsung tenang.
"Phu?" ucap pond, tatapanya samar samar melihat kearah wanita itu.
"Sayang ini aku jane, kenapa kau kesini tidak mengajakku? lihatlah para jalang ini berusaha mengod_"
(Btw ini club favorit pond, jadi of course saat pond dan jane pacaran pond suka mengajaknya kesini. Sehingga club ini jadi tempat favorit mereka berdua.)
Cup
Perkataan jane terputus ketika pond tiba tiba menciumnya. Dengan senang hati jane membalas ciuman pond, sehingga terjadilah ciuman panas dimeja tersebut.Disisi lain didekat sana ada orang yang sedang syok memandang kejadian itu. Ia hampir tak percaya apa yang ia lihat.
Phuwin tak bisa berkata apapun selain memandang panas kejadian tersebut, hatinya juga sangat sakit melihat suaminya mencium wanita lain dengan begitu bergairah.
(Jadi tadi pas dirumah phuwin terus nyariin pond buat minta maaf, tapi pond gak ada jadi phuwin nanya sama dunk dan joong. Tapi dunk gak balas mungkin sibuk, sedangkan joong balas dan nawarin diri buat ngantarin phuwin karena dia tahu tempat tempat favorit sang adik)
"Pondd sialaan" Joong dengan langkah lebar menghampiri sang adik.
"Kak" phuwin langsung mengikuti joong
"Heii! dasar brengsek!!!" Joong menarik kerah baju pond dan
BUG
satu pukulan joong berikan pada sang adik hingga tersungkur kelantai."akhh" ringis pond
"KAK JOONG APA YANG KAU LAKUKAN!" teriak jane membantu pond untuk bangun
"Bangun kau bodoh!" Tak cukup puas joong menarik pond dengan kasar, sedangkan pond yang tengah mabuk tidak bisa membela diri.
"Hei lepaskan pacarku!" jane mencoba menarik pond
"DIAM KAU! Aku tidak punya urusan denganmu!" bentak joong matanya sangat penuh amarah membuat jane sangat takut, kemudian melepaskan pond.
"Kak sudah kak. Jangan ribu disini hiks" phuwin mencoba menghentikan joong
Joong melihat kearah phuwin yang sudah menanggis ntah dari sejak kapan. Amarah Joong mulai turun, ia pun menarik kasar pond keluar dari club tersebut.
Saat sampai dirumah
BRAK
"Aakh" tubuh pond dibuang begitu saja oleh joong
"Kak joong hiks jangan marah pada pond hikss" phuwin menghadang joong
"Phu...masuk ke kamarmu ini urusan ku dengan adik ku!" ucap joong
"Tapi ka_"
"Phuwin!" joong sedikit membentak
Phuwin akhirnya mengalah dengan berat hati ia masuk ke kamarnya.
"Apa yang kau lakukan! HA! Kau menyakiti phuwin. DIA SANGAT MENCINTAIMU!KAU TAU!" Joong menarik baju pond berteriak didepan wajahnya.
"Aku ju ga mencintai phuwin" ucap pond dengan sedikit kesadarannya.
"Fucking bullshit!!"
BUG
satu pukulan joong layangan kembali pada sang adik.
"Akhhh asshh" ringis pond, sudut bibirnya berdarah karena pukulan joong yang kuat.
"Dasar pria brengsek! laki-laki sepertimu tidak pantas untuk phuwin!"
Joong berlalu meninggalkan pond begitu saja. Ia pergi kekamar phuwin, melihat wanita itu kini sedang menanggis sesegukan."Phuwin kemasi semua barangmu cepat. Kau kau harus pergi dari rumah pria brengsek ini"
"Hiks tapi kak joong phu_"
"Sudah cepat kemasi barangmu phu. Kau mau tetap disini? tinggal bersama pria brengsek yang hanya mempermainkanmu itu?!" tekan joong
Phuwin diam sejenak
"Hiks t api pond bilang dia sudah mencintai phuwin hiks"Joong menghela nafasnya pelan, ia sunguh kasihan pada adik iparnya ini.
"Phu dengarkan aku, jika dia mencintaimu dia tidak akan mencium wanita lain, dia tidak akan memperlakukanmu seperti ini.""Dia harus tau rasanya kehilangan orang yang sangat mencintainya dengan tulus. Percaya pada kakak naa" lanjut joong
Akhirnya phuwin mengangguk lemah, sangat berat melakukan ini semua namun apa yang dikatakan joong benar adanya. Ia tidak bisa memaksakan diri untuk terus bersama pond yang tidak mencintainya.
Sebelum benar benar pergi, phuwin menyempatkan diri untuk berpamitan kepada bibi mork dan pem. Agar mereka nanti tidak bertanya tanya kemana dirinya pergi.
"Non jangan pergi non, kami tidak mau kehilangan nona sebaik non" ucap bibi mork sedih
"Hikss iyaa non jangan pergi. Pem tidak mau nona pergi hiks" tambah peem
"Maafkan aku, aku tidak bisa berada dirumah ini. Tuan kalian tidak mencintaiku hiks. Aku mohon jaga pond untukku dan..."
"Jika nanti kalian punya nona baru, tolong perlakukan dia dengan baik" lanjut phuwin
"Hikss nona" peem semakin kencang menangis, ia sangat sedih mengetahui ini semua jika ternyata sang majikan tidak saling mencintai padahal mereka selama ini terlihat sangat so sweet.
"Aku permisi bibi, peem" izin phuwin.
Kemudian saat diruang tamu phuwin menatap pond yang tengah tertidur disofa. Phuwin sangat ingin sekali memeluk pria itu sebelum ia pergi, namun ia mengurungkan niatnya.
"Ayo kak kita pergi" ucap phuwin menatap kedepan dengan tatapan kosong.
Joong mengangguk dan mereka pergi dari sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You To Know
FanficPhuwin menikahi pria kaya raya yang sempurna yaitu Pond Lertratkosum pewaris LTO Company milik keluarga Lertratkosum. Phuwin merasa sangat bahagia dengan pernikahannya sampai akhirnya ia tahu jika suaminya hanya bermain main dengan pernikahan mereka...