Phuwin menikahi pria kaya raya yang sempurna yaitu Pond Lertratkosum pewaris LTO Company milik keluarga Lertratkosum. Phuwin merasa sangat bahagia dengan pernikahannya sampai akhirnya ia tahu jika suaminya hanya bermain main dengan pernikahan mereka...
Hingga 3 minggu berlalu, tak kunjung menyerah pond masih terus berusaha mencari keberadaan sang istri.
Ia bahkan melaporkan joong untuk kasus penculikan, namun karena kurangnya bukti joong pun dibebaskan dari tuntutan tersebut.
Topik mengenai 2 pewaris LTO Company yang berseteru waktu itupun sampai ke publik hingga menjadi hot topik di media. Tak terkecuali juga dikantor, karena kini kabar CEO mereka yang tampan sudah menikah, banyak orang orang yang menanyakan seperti apa istri dari seorang Pond Lertratkosum sampai juga berita miring yang mengatakan ia stress karena melaporkan kakaknya sendiri kepolisi . Sedangkan 2 subjek utama berita ini nampak acuh atas berita yang beredar dan mereka selalu menolak para wartawan yang ingin bertanya.
Namun untungnya Davikah dan Joss belum mendengar kabar tersebut, mungkin karena terlalu sibuk mengurus perusahaan di hongkong.
______
Hari ini..
Joong dan dunk hendak mengunjungi phuwin diapartemen. Namun saat memencet bel, berkali kali tidak ada jawaban dari dalam apartemen itu membuat dunk dan joong merasa kuatir.
"Apa phuwin sedang keluar?" dunk
"Aku rasa tidak, phuwin selalu mengabariku jika ia ingin pergi" joong
"Aisssh ada apa ini kenapa perasaanku tidak enak joong" dunk mulai panik
"Joong apa kau tau password apartemen ini?" tanya dunk lagi
"Tidak, karena waktu itu aku sudah meminta phuwin mengubah password apartemennya agar dia merasa aman" ucap joong
"Aissh bagaimana ini" panik dunk
"Hmm coba saja password lamanya siapa tahu masih bisa" ucap dunk
Joong menganguk, ia mulai memasukan pin dan untungnya bisa terbuka (phuwin belum mengubah passwordnya).
Saat masuk ke dalam, suasana rumah terasa hening seperti tidak ada orang. namun ketika melangkah lebih jauh, dunk dan joong terkejut saat melihat phuwin yang tergeletak di lantai.
"PHU!!!" teriak dunk
Joong dan dunk segera membawa phuwin ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya.
Dokter baru saja keluar dari ruangan tempat phuwin dirawat saat ini.
"Bagaimana dok keadaan teman saya?" dunk dengan wajah panik
"Tidak ada masalah. Teman kalian baik-baik saja" ucap dokter yang membuat joong dan dunk kebingungan melihat satu sama lain
"Namun ia harus lebih banyak istirahat dan jangan terlalu stress karena tidak baik untuk kandungannya" lanjut dokter yang membuat Joong dan dunk kaget bahkan sangat kaget.
"HA!" dunk
"Te man saya hamil dok?" tanya dunk memastikan
"Iyaa, nampaknya kandungannya sudah menginjak 4 bulan, untuk memastikannya kalian bisa mengeceknya pada dokter kandungan yang ada di lantai dasar" jelas dokter.
"Baik dok terimakasih" ucap dunk
"Baik kalau tidak ada pertanyaan lagi saya permisi" dokter pun pergi.
Joong dan dunk masuk ke dalam ruang rawat, melihat phuwin yang masih terbaring lemas saat ini.
"Kasihan phuwin disaat seperti ini seharusnya pond ada di sampingnya, tapi ia malah sendirian" ucap dunk
Joong menghela nafasnya menatap iba pada adik iparnya yang masih belum sadar.
"Apakah kita harus memberitahu pond tentang ini?" celetuk joong yang membuat dunk langsung menatapnya. Pasalnya selama ini Joong selalu menolak keras pond untuk menemui phuwin.
Dunk menganguk dengan semangat "Iyaa joong, setidaknya pond harus tahu jika phuwin sedang mengandung anaknya" dunk
"Kalau begitu kau tolong jaga phuwin, aku akan pergi kerumah pond" lanjut joong