Chapter 17

2.5K 91 2
                                        

Pond mendatangi sebuah rumah, rumah ini merupakan rumah masa kecil pond ( rumah orangtuanya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pond mendatangi sebuah rumah, rumah ini merupakan rumah masa kecil pond ( rumah orangtuanya ).

Pond berjalan tergesa gesa tak menghiraukan para maid yang tengah menyambutnya.

"PHUWIN"

"PHU"

"SAYANG"

Teriak pond berkali kali di dalam rumah, membuat para maid kebingungan.

"DIMANA ISTRI KU??!" tanya pond dengan suara keras pada semua maid dirumah itu.

"DIMANA JOONG MENYEMBUNYIKAN NYA!?" pond mencari kesana kemari diikuti oleh beberapa maid di belakangnya.

"HEI?! JAWAB!" bentak pond menatap tajam para maid yang tidak tahu apapun.

Para maid langsung ketakutan dengan kepala mereka yang menunduk dari tadi.

"Kami tidak tahu tuan" ucap salah satu maid

"BOHONG!"

"KALIAN PASTI SUDAH BEKERJA SAMA DENGAN JOONG UNTUK MENYEMBUNYIKAN ISTRIKU DARI KU. IYA KAN!!"

"Tuan pond, tenanglah kami sungguh sungguh tidak tahu apapun mengenai hal itu" ucap bibi nam ( kepala pelayan di rumah keluarga Lertratkosum).

Pond mulai terduduk lemas, ia merasa sangat sedih dan hilang harapan ketika tak seorangpun mau memberitahukan keberadaan phuwin kepadanya.

Hal tersebut tidak luput dari pandangan para maid di sana. Jujur baru kali ini mereka melihat tuan muda mereka terlihat kacau dan putus asa.

Setelah cukup lama terdiam, pond langsung pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

______

Dirumah...

Pond tengah berendam dibathtub, tatapannya kosong dengan air matanya yang terus keluar. Ia terus memikirkan phuwin yang entah pergi kemana.

 Ia terus memikirkan phuwin yang entah pergi kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Phu maafkan aku hikss" lirih pond

"Aku mencintaimu phu hiks aakh" pond mengusap wajahnya

_________

Hingga 3 minggu berlalu, tak kunjung menyerah pond masih terus berusaha mencari keberadaan sang istri.

Ia bahkan melaporkan joong untuk kasus penculikan, namun karena kurangnya bukti joong pun dibebaskan dari tuntutan tersebut.

Topik mengenai 2 pewaris LTO Company yang berseteru waktu itupun sampai ke publik hingga menjadi hot topik di media. Tak terkecuali juga dikantor, karena kini kabar CEO mereka yang tampan sudah menikah, banyak orang orang yang menanyakan seperti apa istri dari seorang Pond Lertratkosum sampai juga berita miring yang mengatakan ia stress karena melaporkan kakaknya sendiri kepolisi . Sedangkan 2 subjek utama berita ini nampak acuh atas berita yang beredar dan mereka selalu menolak para wartawan yang ingin bertanya.

Namun untungnya Davikah dan Joss belum mendengar kabar tersebut, mungkin karena terlalu sibuk mengurus perusahaan di hongkong.

______

Hari ini..

Joong dan dunk hendak mengunjungi phuwin diapartemen. Namun saat memencet bel, berkali kali tidak ada jawaban dari dalam apartemen itu membuat dunk dan joong merasa kuatir.

"Apa phuwin sedang keluar?" dunk

"Aku rasa tidak, phuwin selalu mengabariku jika ia ingin pergi" joong

"Aisssh ada apa ini kenapa perasaanku tidak enak joong" dunk mulai panik

"Joong apa kau tau password apartemen ini?" tanya dunk lagi

"Tidak, karena waktu itu aku sudah meminta phuwin mengubah password apartemennya agar dia merasa aman" ucap joong

"Aissh bagaimana ini" panik dunk

"Hmm coba saja password lamanya siapa tahu masih bisa" ucap dunk

Joong menganguk, ia mulai memasukan pin dan untungnya bisa terbuka (phuwin belum mengubah passwordnya).

Saat masuk ke dalam, suasana rumah terasa hening seperti tidak ada orang. namun ketika melangkah lebih jauh, dunk dan joong terkejut saat melihat phuwin yang tergeletak di lantai.

"PHU!!!" teriak dunk

Joong dan dunk segera membawa phuwin ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya.

Dokter baru saja keluar dari ruangan tempat phuwin dirawat saat ini.

"Bagaimana dok keadaan teman saya?" dunk dengan wajah panik

"Tidak ada masalah. Teman kalian baik-baik saja" ucap dokter yang membuat joong dan dunk kebingungan melihat satu sama lain

"Namun ia harus lebih banyak istirahat dan jangan terlalu stress karena tidak baik untuk kandungannya" lanjut dokter yang membuat Joong dan dunk kaget bahkan sangat kaget.

"HA!" dunk

"Te man saya hamil dok?" tanya dunk memastikan

"Iyaa, nampaknya kandungannya sudah menginjak 4 bulan, untuk memastikannya kalian bisa mengeceknya pada dokter kandungan yang ada di lantai dasar" jelas dokter.

"Baik dok terimakasih" ucap dunk

"Baik kalau tidak ada pertanyaan lagi saya permisi" dokter pun pergi.

Joong dan dunk masuk ke dalam ruang rawat, melihat phuwin yang masih terbaring lemas saat ini.

"Kasihan phuwin disaat seperti ini seharusnya pond ada di sampingnya, tapi ia malah sendirian" ucap dunk

Joong menghela nafasnya menatap iba pada adik iparnya yang masih belum sadar.

"Apakah kita harus memberitahu pond tentang ini?" celetuk joong yang membuat dunk langsung menatapnya. Pasalnya selama ini Joong selalu menolak keras pond untuk menemui phuwin.

Dunk menganguk dengan semangat
"Iyaa joong, setidaknya pond harus tahu jika phuwin sedang mengandung anaknya" dunk

"Kalau begitu kau tolong jaga phuwin, aku akan pergi kerumah pond" lanjut joong

"Iya hati hati" dunk

I Want You To KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang