Chapter 13

1.2K 52 1
                                    

Joong dan pond memulai meeting dadakan di ruang kerja milik pond. Masalah perusahaan mulai memblunder ketika pond tidak ada disana sedangkan joong tidak bisa menghandle semuanya sekaligus tanpa bantuan sang adik.

"Jadi bagaimana pond? kita tidak bisa membiarkan ini. LTO company sudah semakin menurun, sekarang perusahaan kita berada di posisi ke 11. Untuk peringkat nasional mungkin itu bagus tapi jika multinasional kita sangat jauh merosot. Kalau daddy tahu kita dia bisa marah besar" Jelas joong

Pond mulai berfikir keras. Ditengah kondisinya seperti ini ia tidak bisa berbuat banyak.

"Aku tidak bisa langsung bertindak untuk masalah kali ini. Aku butuh pendapat sekertarisku, karena selama aku sakit dia yang menghandle semua urusan kantor. Namun sekarang sepertinya ia sedang sibuk" ucap pond

"Siapa sekertarismu?" tanya joong karena ia belum pernah bertemu sekertaris pond

"Dunk. Dia orang yang sangat aku percaya, kami berteman sudah lama" ucap pond

Joong menganguk mengerti.

"Aku pikir bagaiman jika saat ini kita mengumpulkan semua laporan penjualan, saham, dan laba setiap anak perusahaan kita. Setelah itu kita bisa melihat anak perusahaan mana yang bermasalah atau melemah. Yang pasti kita harus mengganti sistem baru dan pelatihan sdm baru atau memilih sdm yang berpotensi untuk dipromosikan" ucap pond

"Hmm ide bagus aku setuju. Kalau begitu aku akan langsung kembali kekantor" ucap joong.

"Ooh iya jika sekertarismu tidak sibuk, suruh dia antarkan laporannya kepada ku" ucap joong sebelum benar benar pergi dari sana

"Hmm"
Pond menganguk

Saat kembali ke kamar pond kaget karena melihat phuwin yang terisak di atas tempat tidur mereka.

"hikss hikss" tangis phuwin

"Heiii ada apa sayang hmm?"

"P pond" phuwin langsung memeluk pond

"Ada apaa?" pond membalas pelukan phuwin.

Phuwin tidak menjawab pertanyaan pond. Ia terus menangis didalam pelukan pond.

Ia bingung bagaimana menceritakannya bahwa saat ia tidur ia bermimpi jika pond meninggalkannya karena sudah bisa berjalan (sembuh) kemudian pond menikahi jane dan hidup bahagia.

Mimpinya seperti nyata, ia takut jika benar benar ditinggalkan pond. Ia sangat mencintai pond. Ketakutannya akan hal tersebut membuatnya terbayang bayang bahkan sampai terbawa mimpi.

"Tenanglah sayang ada aku disini. Kau akan baik baik saja" pond mencoba menenangkan

Phuwin melepaskan pelukan mereka.

"Ma aaf ak u tadi bermimpi buruk" ucap phuwin.

"Mimpi apa hm?" pond lembut mengelus pipi phuwin.

"Bukan apa apa" bohong phuwin.

"Ya sudah sekarang kita makan ya, bibi mork dan pem sudah menyiapkan makanan"

Phuwin menganguk, sebelum sarapan phuwin minta izin mandi terlebih dahulu karena merasa badannya sangat tidak enak. Setelah itu mereka pun sarapan bersama.

Sore ini phuwin tengah memainkan piano di ruang tengah dengan pond yang setia memperhatikannya.

Ini salah satu cara phuwin untuk menghilangkan kegelisahan dan kesedihan yaitu dengan cara memainkan piano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini salah satu cara phuwin untuk menghilangkan kegelisahan dan kesedihan yaitu dengan cara memainkan piano.

"Bagus sekali sayang" puji pond setelah phuwin selesai memainkan piano.

Phuwin hanya tersenyum kecil.

"Kemarilah" pond menepuk tempat disebelahnya

Phuwin duduk disana. Phuwin terus memperhatikan pond dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ada apa hm? dari tadi kau melihatku terus?" tanya pond

"Aku tahu aku sangat tampan" goda pond

Phuwin hanya membuang nafas kasar, lagi lagi.

"Pond apa kau akan meninggalkanku dan pergi bersama jane. Apa mimpiku akan jadi kenyataan" batin phuwin

"Pond" panggil phuwin

"Hm apa?" pond menatap phuwin

"Apaa sayang?" tanya pond lagi

"Apa kau" phuwin tidak yakin

"Aaah tidaak lupakan saja" ucapnya lagi, ia ingin sekali menanyakan apakah pond mencintainya atau hanya menjadikannya pemuas nafsu. Namun phuwin takut pertanyaannya kali ini akan membuat luka baru dihatinya. Jadi ia mengurungkan niatnya.

_____

Di LTO Company

Masih banyak karyawan yang bekerja bagai kuda salah satunya dunk.

"Aissh dasar babi. Mengurus hal seperti ini saja tidak becuss" umpat dunk

Mulutnya tak henti henti menyumpah serapah dari tadi melihat hasil proposal dan laporan yang tidak jelas.

Tiba tiba ruangannya diketuk. Dunk yang malas untuk membukanya langsug menyuruh orang tersebut masuk.

"Yaaa. Masuk" ucapnya

Laki laki berpostur tegap dengan pakaian jas rapi memasuki ruangan tersebut.

Pria itu melihat sekeliling, ruangan itu cukup girly untuk seorang laki laki batinya.

"Kenapa?!cepat katakan aada apa aku sibuk" ucapnya tanpa melihat orang tersebut

"Ck apaa ini aissh shiaaaa" umpatnya lagi saat melihat layar komputer

"Heii kaau jika tak ingin mengatakan apa apa keluar saja sana" usir dunk masih menatap komputernya

Laki laki itu hanya diam dan beberapa kali tersenyum tipis saat melihat tingkah dunk saat bekerja.

"Aissh dasar jalang. Jangan sampai aku menyekolahkanmu lagi. Laporan apa ini? gilaa apa dia mengarang sendiri? Kau berbakat sekali jadi penulis cerpen disney " kesal dunk

PAK
Dunk memukul mejanya

"HEI Ap_" detak jantung dunk seakan berhenti sejenak saat melihat siapa orang didepanya.

Ya itu Joong Lertratkosum. Pewaris utama LTO company, siapa yang tak mengenalnya.

"Mati kau dunk" batin dunk

"Hmm tuan eh pak eh sir eeh" dunk mengaruk kepalanya sendiri bingung.

"Panggil pak saja" joong datar

"Hmm iya pak. Maaf pak tadi sa_"

"Aku mengerti kau sibuk. Tapi mengumpat seperti itu bukan hal yang baik apalagi dilingkungan kantor seperti ini, kau harus bisa menahan amarahmu" ucap joong dan dianguki oleh dunk

"Apa pond sudah bilang padamu untuk mengantar laporan keuangan anak perusahaan padaku" joong

"Sudah pak. Tapi saya minta maaf sebelumnya karena laporannya belum selesai saya validasi" dunk menunduk

"Berikan saja yang sudah" joong

"Sebelumnya yang berbentuk fisik hanya ada 9 pak yang lainnya berupa file. Saya akan kirimkan ke email bapak" ucap dunk

"Hmm" Joong pun pergi dari sana dengan banyak berkas.

"Aissh dunkkk apa yang kau lakukaan" dunk

Sebenarnya dunk dari dulu sudah menyukai Joong. Pertama kali ia melihat joong saat joong mengantarka n pond kesekolah ketika SMA.

Dunk masih ingat waktu itu Joong sangat keren dengan mobil sportnya serta gaya fashion old money nya menambah kesan maskulin. Ditambah lagi saat dunk bekerja dikantor ini sebenarnya ia terus memperhatikan joong namun joong tak pernah melihatnya.

Sekarang saat joong melihatnya ia malah berprilaku seperti ituu. Benar benar mengecewakan.



I Want You To KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang