Chapter 21 🚩

2.3K 69 1
                                    

Sekarang Nuca sudah berumur 4 tahun, semakin lama ia semakin menunjukan kesamaannya dengan pond.

Dari segi sifat, makanan, hobby dan tengilnya yang terkadang membuat phuwin harus banyak banyak bersabar menghadapi anaknya sendiri.

Hari ini Pond dan phuwin sedang berada disekolah nuca untuk mengadakan perayaan hari ayah nasional. Setelah beberapa lomba yang dilaksanakan, pond dan nuca berhasil memenangkan beberapa lomba tersebut.

"Nuca ayo berfoto dulu bersama papa" bujuk phuwin pada sang anak yang terus berlari kesana kemari bersama temannya.

"Nuca ayo sayang berfoto dulu" phuwin memegangi tangan sang anak

"Mama epaskan nuca mau main" nuca menepuk tangan sang mama

"Ihh mama nuca masih inin main" kesal nuca, wajahnya mulai kesal.

"Nuca dengarkan mama, nanti setelah foto nuca bisa bermain lagi" ucap pond yang membuat sang anak akhirnya menurut.

Merekapun berfoto dengan piala mereka.

Saat hendak berfoto, banyak sekali ibu ibu yang menatap kagum akan ketampanan ayah dan anak tersebut. Sehingga banyak juga yang ikut memfoto mereka berdua.

"Tampan sekali ya ampunn" ucap seorang ibu

"Iya tampan ya, andai suamiku seperti itu" ucap seorang ibu lagi

Hal itu tak luput dari pendengaran Phuwin yang tetap fokus memfoto anak dan suaminya didepan.

Phuwin menghitung untuk mengambil gambar.

1, 2, 3
ceklek

"Heii sayang jangan pergi dulu, sekali lagi" henti phuwin saat sang anak sudah ingin pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heii sayang jangan pergi dulu, sekali lagi" henti phuwin saat sang anak sudah ingin pergi.

"Uhhm nuca mau main" nuca merengek.

"iya satu kali lagi na" bujuk phuwin

"Nuca" suara pond membuat nuca sedikit sawan dengan lirikan sang papa.

Setelan berfoto, nuca pun mulai bermain dengan teman temannya kembali. Sedangkan phuwin mendegus kesal saat melihat hasil foto, dimana sang anak tidak senyum sama sekali.

"Kenapa?" pond menatap phuwin yang memayunkan bibirnya.

"Lihat ini, anakmu tidak senyum sama sekali. Setiap foto dia selalu begitu" kesal phuwin menunjukkan hasil fotonya

Pond terkekeh melihat foto foto tersebut.

"Tidak apa apa itu lucu, nanti kirimkan padaku" pond

Setalah acara selesai, mereka pun kembali kerumah.

"Nuca jangan lompat lompat nanti jatuh" phuwin

Bukannya berhenti nuca malah terus melompat lompat kecil hingga menuju pintu rumah mereka.

I Want You To KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang