PaSal (Paul and Salma)

627 54 4
                                    


Paul dan Salma bertemu di London dua tahun yang lalu saat Salma sedang menempuh pendidikan S2, sedangkan saat itu Paul yang memang menetap di London.

Pertemuan tak sengaja yang mengantarkan mereka pada hubungan yang sangat dekat hingga saat ini.

_Flashback (2 tahun lalu)_

Brakk

"Upss sorry" Ucap seorang laki-laki yang tak sengaja menabrak seorang wanita yang tengah membawa beberapa buku yang saat ini telah tergeletak setelah insiden tadi.

"Makanya kalau jalan tuh hat- " Salma merutuki kebodohannya. Saat ini ia berada di London, mana paham orang yang ada di hadapannya saat ini.

"It's ok" Salma melanjutkan ucapannya sambil memungut bukunya.

"Orang Indo yah? Gue juga" Laki-laki itu membantu Salma memungut bukunya.

"Ehh, iya. Dari Indo juga, gue kirain tadi asli orang sini" Saat ini mereka sudah kembali berdiri.

"Kenalin nama gue Paul Alexander, temen-temen gue manggilnya Alex" Ucap Paul yang mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Salma.

"Gue Salma" Salma membalas uluran tangan Paul.

"Oh iya, lagi buru-buru nggak? Ngopi di cafe itu yuk?" Ajak Paul sambil menunjuk cafe yang terletak di seberang jalan.

"Mmm lo nggak ada niat macem-macem kan sama gue?" Salma ragu dengan ajakan Paul, apalagi ini adalah pertemuan pertama mereka.

"Lo boleh nolak, atau kalo lo mau, lo bisa pegang dompet gue. Di sini ada id sama semua kartu penting gue" Paul memberikan dompetnya kepada Salma.

"Ok, ayok" Ucap Salma yang menerima dompet yang diberikan Paul, ia memeriksa isinya. Setelah melihat semua kartu yang ada di dalamnya, Salma menyimpan dompet itu di dalam tasnya.

Salma berjalan lebih dulu ke arah cafe. Sedangkan Paul menyusul di belakangnya.

"Realistis dan waspada. Smart girl" Monolog Paul sambil memperhatikan punggung Salma yang ada di depannya.

* * *

"Sejak kapan tinggal di London?" Tanya Paul, saat ini mereka tengah menikmati kopi dan waffle yang mereka pesan.

"Baru tiga bulanan sih kak gue di sini. Kalo lo kak?" Ya mereka tadi sempat mengobrol saat mereka menunggu pesanan. Dan ternyata usia Paul tiga tahun di atas Salma, yang saat ini tengah berusia 22 tahun.

"Mungkin udah tiga tahunan"

"Betah juga lo kak. Nggak pernah balik ke Indon?"

"Belum, paling papa mama yang balik sesekali soalnya masih ada juga usaha di sana"

"Lo nggak kangen Indon? Gue aja baru beberapa bulan udah kangen banget" Entah mengapa Salma merasa nyaman mengobrol bersama Paul. Iya merasa Paul cukup dewasa dan bijaksana.

"Gue nggak bisa balik sekarang, bisa-bisa gue bunuh orang pas sampe sana" Nada bicara Paul terasa dingin dan penuh amarah.

"Ada dendam huh?" Salma menanggapi Paul dengan santai.

"Lo nggak takut sama gue?" Paul merasa heran dengan respon Salma. Bukankah Salma harus waspada seperti tadi. Kenapa gadis itu malah terlihat menantangnya.

"Untuk? Kalau ngebunuh orang nggak bikin dosa, gue juga mungkin udah ngelakuin itu dari dulu"

"Lo ada dendam juga?"

Let Me be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang