Beautifull Pain

592 73 6
                                    

_Apartement Salma_

"Sal, Salma bangun sayang" Rony sedikit menggoyangkan tubuh Salma untuk membangunkan gadis itu.

Sekarang sudah jam 09.40, sudah lebih dari satu jam Rony membangunkan Salma. Tapi sepertinya gadis itu memang enggan untuk bangun. Posisi Salma saat ini sedang membelakangi Rony dengan seluruh tubuh tertutupi selimut.

Rony bergerak menaiki kasur Salma dan memposisikan dirinya di belakang Salma. Rony berbaring dan memeluk Salma dari belakang.

"Sakit banget ya sayang, sampai kamu nggak mau bangun?" Bisik Rony sambil membuka selimut Salma hingga leher. Ia tak mau Salma merasa sesak.

"Kalo memang aku bukan orang yang bisa kamu tempatin berbagi, bilang siapa orangnya. Jangan gini sayang!" Rony tidak tau seberapa besar rasa sakit yang Salma pendam.

Biasanya gadis itu akan menangis dipelukannya, tapi luka kali ini membuat Salma hanya diam dengan pandangan yang kosong. Bahkan air matanya tidak lagi dapat menetes.

"Aku panggil Nabila, mau?" Tanya Rony.

Salma hanya menggeleng pelan.

"Paul?" Salma kembali menggeleng.

Rony menghembuskan nafasnya. Rony bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang.

Rony mengeratkan pelukannya. Ia akan mencoba sekali lagi, berharap Salma akan merespon.

"Aku hubungi papa kamu yah?" Tanya Rony.

Ucapan Rony berhasil menyentak Salma. Kini gadis itu menangis, namun hanya isakan tertahan. Tubuh Salma bergetar dan Rony dengan jelas merasakannya.

Rony membalikkan badan Salma, membawa gadis itu ke dalam pelukannya tanpa ada penolakan dari Salma. Rony mengusap punggung Salma dan membisikkan kata-kata penenang.

"Everything is gonna be ok, sayang. Izinin aku dampingi kamu yah, kita lewati sama sama. Bagi sakit kamu sayang. Ayo kita rasain sama sama" Bisik Rony.

"Sa- sakit Ron, sakit ba- nget. Aku ja- hat Ron, aku penjahatnya" Nafas Salma tersendat-sendat, menahan sakit di dadanya.

"Atur nafasnya sayang" Rony melepas pelukannya, membantu Salma menyamankan posisi gadis itu. Kini mereka berbaring saling berhadapan.

Salma masih sesegukan. Rony menghapus air mata Salma yang terus menetes.

Mereka saling berpandangan, menyelami luka yang terpancar dari netra mereka. Salma terluka, Rony lebih terluka melihat Salma seperti ini.

Tiba-tiba saja Salma berbicara, membuat Rony tertegun.

"Ayo akhiri hubungan kita, Ron!"

Deg

Ucapan Salma berhasil menyentak Rony.

"Kamu capek sayang, nggak usah banyak ngomong dulu yah"

Salma menggelengkan kepalanya dan menatap Rony.

"Nggak Ron, aku nggak baik untuk kamu. Kamu nggak boleh sama aku!" Kukuh Salma.

"Sayang kamu ngomong apa sih? Udah yah!"

"Aku nggak baik Ron, aku jahat. Kehadiran aku cuman nyakitin orang-orang yang aku sayang. Dan kamu juga termasuk"

"Sal diem yah! Kamu kecapean sayang" Bujuk Rony.

"A- aku an- anak haram Rony. Aku terlahir dari hasil perselingkuhan" Tangis Salma pecah, ia menangis sejadi-jadinya.

Deg

Rony terkejut, namun berusaha ia abaikan. Rony membawa Salma ke dalam pelukannya. Tangisan Salma semangin keras, menyayat hati Rony yang mendengarnya.

Hingga beberapa menit kemudian, Rony mendengar suara tangis Salma berubah menjadi dengkuran halus. Tapi dengan tubuh Salma yang masih bergetar karena sesegukan.

Let Me be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang