You Hurt Me so Well

556 65 4
                                    

_Kediaman Rezaldy_

"Ma bekal aku udah siap?" Tanya Salma saat baru saja menuruni tangga.

"Udah, sesuai request kamu. Dua porsi kan?" Jawab Namira yang sedang menata makanan di meja.

"Dua porsi? Pasti buat bang Rony yah. Uhuyy" Goda Nabila yang sudah siap menyantap sarapannya.

"Ckk, kayak nggak punya duit aja dia disiapin bekal" Protes Bayu.

"Ih papa, kan sekalian aja" Salma memanyunkan bibirnya.

"Kamu belum cerita loh Sal tentang Rony Rony itu!" Namira cukup kesal karena cuma dia yang belum mengetahui tentang Rony.

"Nanti deh mah, sekalian bawa orangnya hehe"

"Putra Wilaga, ma" Jelas Bayu.

"Oh anaknya pak Rangga dan Ayumi toh!"

"Mama kenal?" Tanya Nabila penuh semangat.

Sedangkan Salma hanya diam menyimak sambil menikmati sarapannya.

"Rekan kerja papa, mama juga langganan di butik nya Ayumi" Jelas Namira.

"Wah udah klop dong. Jodohin aja mah kak Sal sama bang Rony" Ucap Nabila menggebu-gebu.

"Udah, tapi kakak kamu nolak" Kini Bayu yang menanggapi.

Ukhukk ukhukk

Salma tersedak makanannya mendengar ucapan Bayu. Cepu sekali ayahnya itu.

"Loh, kok kak Sal nolak?"

"Ckk, soalnya waktu itu papa nggak bilang kalau orangnya Rony. Padahal papa udah tau kalau aku udah deket sama Rony"

"Yaudah, entar mama yang ngomongin sama Ayumi" Tawar Namira.

"Nggak ya mah, biarin jalan aja dulu. Sal juga malu kalau pake acara jodoh-jodohan segala"

"Bener juga. Lagian mama belum siap ngelepasin kamu. Entar-entar ajalah, masih muda juga"

"Yaudah, aku berangkat dulu. Adek mau ikut sekalian?" Salma kini telah berdiri menyalimi dan mencium pipi kedua orang tuanya.

"Nggak, adek hari berangkat siangan"

"Yaudah, Sal berangkat. Assalamualaikum" Pamit Salma.

"Waalaikumsalam" Jawab ketiganya.

*
*

_Kantor Wilaga_

"Kamu akhir-akhir ini sering ngeluh pusing loh, Ron" Ucap Salma yang saat ini tengah memijat kepala Rony yang sedang duduk membelakanginya di sofa.

"Cuma kepikiran kerjaan aja, sayang" Balas Rony yang tengah menikmati pijitan dari Salma.

Akhir-akhir ini ia memang sering merasa pusing, dan ia tahu apa penyebabnya. Rony tidak ingin merusak kebahagiaan Salma saat ini. Jika waktunya sudah tepat, ia akan terbuka kepada Salma.

"Nggak sesering ini juga Ron. Ke dokter aja yuk" Tawar Salma untuk yang kesekian kalinya.

"Nggak perlu sayang, entar juga hilang sendiri. Ini aja udah ilang sakitnya, nggak usah khawatir yah" Rony melepas tangan Salma yang memijat kepalanya, dan menggenggamnya.

"Yaudah lah terserah kamu" Salma menepis tangan Rony.

"Eh siapa yang ngajarin gitu? Udah berani yah"

"Terserah!"

"Sayang laper nih, katanya bawain makanan" Rony mengalihkan perhatian.

"Ishh. Entar aku siapin dulu" Salma berdiri dan menyiapkan bekal yang ia bawa tadi. Sekarang memang sudah waktu istirahat.

Let Me be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang