Stuck in the past?

562 53 4
                                    

Hari ini adalah tepat tujuh hari setelah pertemuan dadakan antara Rony dan Alex saat makan siang bersama Salma. Selama tujuh hari ini pula, Rony dibuat uring-uringan dengan isi kepalanya sendiri. Ia menerka-nerka hubungan apa kiranya antara Salma dan Alex. Dan kenapa Salma memanggil Alex dengan sebutan Paul, bukankah Paul adalah panggilan yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang spesial bagi Alex. Apa mereka pacaran?

Sebenarnya Rony bisa saja langsung menanyakan hubungan mereka ataupun mencari informasi dari orang-orang kepercayaannya, tapi sepertinya rasa gengsi yang lebih mendominasi. Jadilah ia sekarang seorang boss yang sering uring-uringan kepada Salma.

_Kantor Wilaga Group_

"Bapak kenapa sih akhir-akhir ini rese mulu? Ada aja kesalahan saya" Protes Salma yang mulai jengah dengan tingkah bossnya itu.

Sejak satu pekan ini, Salma dibuat heran dengan tingkah Rony yang semakin menyebalkan menurutnya. Mulai dari pekerjaan Salma yang selalu ia minta dipercepat, memprotes kinerja Salma, memarahi karyawan pada saat rapat, memprotes pakaian para karyawan yang menurut Salma masih normal. Dan yang paling membuat Salma jengah hari ini adalah, Rony tidak membiarkan Salma bekerja di ruangan Salma melainkan di ruang pribadi Rony sendiri dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal menurut Salma.

"Karna ini hasil kerja kamu emang salah" Balas Rony datar.

"Makanya saya kerjanya di ruangan saya aja sih pak. Saya nggak bisa konsen kalau di ruangan bapak" Salma sedikit melunak, berharap Rony bisa mengabulkan permintaannya.

"Nggak, kamu tetap di sini supaya saya bisa liat langsung kinerja kamu. Memangnya kenapa kamu nggak konsen kerja di sini? Di sini lebih nyaman daripada di ruangan kamu yang sempit itu" Ketus Rony.

"Gimana mau konsen kalo dari tadi diliatin mulu" Salma menggerutu dengan suara pelan.

"Bukan git- " Ucapan Salma terhenti saat handphone kantor yang di pegang oleh Salma berbunyi.

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

"Permisi pak, saya izin angkat telpon dari sekretaris pak Alex" Salma meminta izin saat melihat id penelpon adalah sekretaris dari Paul.

Salma akan memanggil Paul dengan panggilan Alex apabila berhubungan dengan pekerjaan.

"Hmm" Rony hanya merespon dengan deheman.

Salma berjalan keluar dari ruangan Rony dan mengangkat telpon dari sekretaris Paul. Selang beberapa menit, Salma kembali masuk ke ruangan Rony setelah dipersilahkan.

"Maaf Pak. Kata pak Edo, beliau dan pak Alex sudah berada di lobby. Saya sudah mempersilahkan mereka untuk langsung naik ke ruangan bapak" Salma memberikan informasi kedatangan Paul.

"Ok. Siapkan bahan rapat dan minta OB untuk antarkan kopi dan snack" Karna waktu meeting adalah jam 10, maka Rony tidak menyuguhkan makanan berat untuk Paul dan sekretarisnya.

"Baik Pak, saya permisi" Salma keluar dari ruangan Rony untuk mengambil berkas di meja kerjanya sekaligus meminta OB menyiapkan suguhan sesuai permintaan Rony.

Setelah Salma keluar, Rony menyandarkan tubuhnya di sofa yang ada di ruangannya.

"Dan akhirnya waktu ini tiba juga. Apa gue bakalan kuat hadapin lo Lex?" Gumam Rony sambil memijit keningnya.

_ _

Tok tok tok

Suara ketukan pintu disusul terbukanya pintu ruangan Rony membuat Rony langsung berdiri menyambut rekan kerja barunya yang diantarkan oleh Salma.

"Selamat pagi Pak Rony, saya tidak menyangka bahwa anda yang akan melanjutkan kerjasama saya dengan pak Rangga" Ucap Paul saat berjabatan tangan dengan Rony. Ada ketegasan dalam kalimatnya.

Let Me be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang