Best Couple?

439 58 5
                                    

Hari pernikahan Rony dan Salma semakin dekat, terhitung sepuluh hari lagi mereka melangsungkan ijab qabul yang dirangkai dengan resepsi besar-besaran setelahnya. Ya, kedua keluarga sepakat untuk mengadakan resepsi yang meriah karena baik dari pihak Wilaga maupun pihak Rezaldy, mereka merupakan nama yang besar di dunia bisnis yang tentu saja memiliki banyak sekali rekan bisnis.

Hari ini, Salma mengajak Rony untuk berziarah ke makam ibu kandungnya, Sivia. Sesuai permintaan sangat bunda untuk memperkenalkan laki-laki yang akan menjadi pasangan hidupnya.

_Pemakaman Umum_

"Assalamualaikum, bunda sayang. Alea datang, tapi nggak sendiri. Alea bawa Rony, calon suami Alea" Ucap Salma yang tengah berjongkok, ada Rony di sampingnya.

"Assalamualaikum, bun. Kenalin, saya Rony. Seseorang yang akan menjaga putri kesayangan bunda. Rony datang minta restu. Rony akan usahain untuk selalu membahagiakan putrinya bunda" Kali ini Rony yang berbicara.

"Bun, bahagia yah di sana. Alea juga bahagia banget di sini. Ada papa, mama sama adek yang Alea sayang. Sekarang udah ada Rony juga. Dan bunda yang akan selalu ada di hati Alea"

"Sekarang bunda nggak ngerasain sakit lagi. Makasih karna bunda udah ngasih Alea kesempatan untuk menjadi seseorang yang paling bahagia. Alea sayang bunda" Suara Salma sedikit tercekat. Mendengar itu, Rony mengusap bahu Salma untuk memberi ketenangan.

"Bun, kami pamit yah. Assalamualaikum" Sebelum meninggalkan makam, mereka tak lupa untuk mengirimkan doa untuk Sivia.

Saat berdiri, tangan Salma di genggam oleh Rony. Salma menatap Rony bingung.

"Kita sekalian do'ain Anggis, yah?" Ajak Rony. Salma hanya mengangguk dan mengikuti langkah Rony menuju makam yang hanya terpisah satu makam dengan makam sangat bunda.

Rony duduk di depan makam Anggis, diikuti Salma di sampingnya.

"Assalamualaikum, dek. Abang kenalin calon istri abang, namanya Salma. Cantik banget kan? Dia yang udah sembuhin abang. Dia juga wanita yang abang sayang"

"Hy Nggis, aku Salma. Semoga kamu tenang yah, di sana. Kami selalu mendoakan kamu"

"Dek, abang akan selalu jagain bang Paul, om dan tante. Kamu nggak perlu khawatirin mereka. Kamu harus bahagia"

"Abang pamit yah" Mereka juga mendoakan Anggis sebelum meninggalkan area pemakaman.

*
*

"Handphonenya bunyi tuh!" Ucap Salma saat Rony tak kunjung mengangkat handphonenya yang berbunyi.

"Tolong angkatin, yang" Pinta Rony.

"Pak Daniel!" Jelas Salma saat melihat id pemanggil

"Ya udah. Nyalain speakernya"

Salma menerima panggilan dan mengarahkan handphone mendekat ke arah Rony.

"Halo, boss" Ucap Daniel.

"Ck. Gue bukan boss lu lagi"

"Haha kebiasaan. Oh iya, gua cuma mau nyampein kalo gue udah dapet orang buat jadi sekretaris lo. Gue belum liat sendiri sih orangnya, tapi dia rekomendasi dari temen gue"

"Ya udah, suruh langsung ke kantor aja. Gue juga udah di jalan"

"Ok deh. Btw, namanya Maya"

"Cewek? Kan gue mintanya cowok!"

"Gue juga udah jelasin kalo lo maunya cowok, tapi katanya yang ini bagus kerjanya. Liat aja dulu, kalo nggak cocok yang nggak usah di terima"

"Hmm. Thanks yah"

Let Me be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang