𝐁𝐀𝐁 𝟏 - 𝐃𝐮𝐚 𝐃𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐝𝐢 𝐏𝐚𝐠𝐢 𝐇𝐚𝐫𝐢

822 49 0
                                    

Alarm berbunyi pada pukul 5:30 pagi. Billy bangun dari tempat tidurnya yang besar dan mewah. Dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menuju ke markas. Pakaian yang saat ini ia kenakan tidak membuat aura arogant Billy memudar. Justru menambah kesan dominan yang ada pada dirinya.
Selesai bersiap, Billy memutuskan untuk turun kebawah. Disana sudah ada beberapa pelayan yang menyambutnya untuk sarapan.

"Selamat pagi, Tuan Billy. Saya sudah menyiapkan kopi dan sarapan Anda." Kata salah satu pelayan dengan kepala menunduk.

"Terimakasih, kalian boleh pergi," ucapnya dengan nada dingin dan segera duduk memakan sarapannya.

Makan seorang diri di rumahnya sudah menjadi hal biasa untuk Billy. Kesepian? Tentu saja. Itu sebabnya dia sering pulang larut malam menyibukkan diri dengan misi-misi nya sekedar untuk menghilangkan apa yang ia alami ketika di rumah.

Saat sedang asik menikmati kopi, tiba-tiba ada telfon masuk dari bawahannya.

"Ada apa?" tanyanya setelah panggilan tersebut ia angkat.

"Bos, ini Poom, ada penyusup yang mencoba masuk ke markas kita. Kami menangkapnya di gerbang barat." Ujarnya panik

"Penyusup? Apa dia sendirian?" ucap Billy dengan sorot mata tajam.

"Ya, bos. Sejauh ini kami hanya melihat satu orang. Dia tampak seperti amatir, tapi kita tidak bisa menganggap remeh."

"Bawa dia ke ruang interogasi. Aku akan datang sebentar lagi. Pastikan dia tidak melarikan diri." setelah menutup panggilan itu Billy segera menyudahi acara sarapannya dan segera menuju ke markas.

"Berani bermain-main denganku? Nyawamu taruhannya," begitulah monolog Billy dalam hati.

-

Disisi lain di apartemen kecil yang sederhana, Babe bangun pagi dengan sinar matahari yang masuk melalui jendela. Dia bangkit dengan senyuman lebar, meskipun ia tahu bahwa hari ini akan terasa berat.

Meski dengan keadaan rambut acak-acakan dan muka bantal, Babe masih terlihat cantik. Kata itulah yang dapat didefinisikan untuk seorang Babe Tanatat. Meski ia selalu menyalangkan protes bahwa ia tampan karena ia adalah laki-laki, tapi tidak untuk setiap orang yang ia temui. Mereka selalu memuji Babe dengan kata cantik.

Setelah mandi dan bersiap-siap Babe memutuskan untuk sarapan puncake yang sempat ia buat sebelum mandi dan segelas susu. Babe sarapan dengan tenang namun dari sorot matanya, dia sedang memikirkan banyak hal. Entah apa yang dipikirkan oleh Babe. Karena dia tidak pernah menunjukkan kesedihannya kepada orang lain.

Setelah selesai sarapan, ia berkaca sebentar

"Semoga hari ini hari keberuntunganku,". Ucapnya menyemangati diri sendiri dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.

Andai orang lain tau, bahwa senyum itu akan Babe tunjukkan ketika ia akan bekerja. Namun, saat malam tiba dan Babe kembali ke apartemennya, senyum itu memudar, menunjukkan luka yang selalu ia sembunyikan.

✨️ Ramein jangan lupa✨️

See you on next chap

Billy Patchanon Ounsa-ard30 TahunBos Mafia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Billy Patchanon Ounsa-ard
30 Tahun
Bos Mafia
?

Babe Tanatat Phanviriyakool25 TahunPekerja paruh waktuSingle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babe Tanatat Phanviriyakool
25 Tahun
Pekerja paruh waktu
Single

Poom Nuttapart Tuntistinchai21 TahunAsisten setia BillyTaken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Poom Nuttapart Tuntistinchai
21 Tahun
Asisten setia Billy
Taken

𝐀 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐖𝐨𝐮𝐧𝐝 [𝐁𝐢𝐥𝐥𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang