𝐁𝐀𝐁 𝟗 - 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐞𝐧𝐮𝐡 𝐆𝐚𝐢𝐫𝐚𝐡🔞

622 42 4
                                    

✨️Happy Reading✨️
.

.
⚠️21+++⚠️
NC
Bahasa Frontal, Mature Content

"Babe, aku sudah tidak tahan..."

Billy menidurkan Babe diatas ranjang, tangan Billy mulai aktif meraba selangkangan Babe, dan kembali melahap bibir Babe. Dia menghisap bibir Babe dengan kuat membuat bibir Babe sedikit membengkak, setelahnya Billy kembali melahap nipple pink Babe dan memainkannya dengan lidah panjangnya. sedangkan tangannya sudah mulai mongocok lembut penis kecil Babe yang sudah berdiri.
Babe sudah merancau tidak jelas. Efek alkohol yang dia minum benar-benar membuatnya menjadi pusing.

"Ahhh.. ahhh, Tuan.. desah Babe dengan menggigit bibir bawahnya dan meremas kuat seprai, kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri. Menikmati kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya

Billy benar-benar memberi kenikmatan diarea dada dan penisnya. Tak hanya sampai disitu bahkan Billy memberikan banyak jejak kissmark sampai ke paha dalam Babe. Sekujur tubuh Babe tidak lepas dari jejak kissmark seorang Billy.

Babe bangkit dan mendekati Billy, kemudian mencium bibir Billy serta menghisapnya tentu saja dibalas dengan lumatan liar oleh sang dominan.

Billy suka sisi Babe saat ini. Begitu liar dan panas.

Babe mendorong tubuh Billy hingga posisinya tertidur, lalu dia merangkak keatas tubuh Billy dan mendudukkan pantat telanjangnya tepat diatas penis Billy yang masih terbungkus celana.

Kedua tangan Babe bertumpu pada dada bidang Billy, dan mengesek-gesekkan pantatnya dengan penis Billy. Dapat dia merasakan penis besar Billy menusuk-nusuk pantatnya.

"Aku baru tahu ternyata kau bisa se liar ini, Babe." ucap Billy yang tak mau kalah meremas kedua pantat sintal milik Babe.

"Kau hanya belum mengenalku Tuan," jawab Babe merundukan tubuhnya, dan mecium bibir Billy, melumatnya dan sesekali menarik bibir bawah Billy.

Babe membuka kaos yang Billy kenakan. Mulutnya mencium dan menghisap leher Billy dan memberikan banyak kissmark disana. Ciuman Babe turun kearea dada bidang Billy, menjilat perut sixpacknya.
Dia sedikit iri kenapa Billy, kenapa bisa mempunyai tubuh yang berotot sedangkan dia tidak. Sungguh tidak adil.

Keadaan Babe sekarang sudah naked, Berbeda dengan Billy yang masih menggunakan celana. Tangannya menurunkan boxer Billy dan mengeluarkan benda yang besar dan panjang itu sedikit menegang. ada didalamnya.

"Uhh besar sekali, padahal belum bangun sempurna. Apakah ini muat?". Babe berbicara pada dirinya sendiri namun masih bisa didengar oleh Billy.

"Jika kau belum mencoba, kau tidak akan tahu," pancing Billy

Dengan mantap, Babe memasukkan penis Billy kedalam mulutnya.

God Damn! Bisa Billy rasakan mulut Babe yang hangat dan lidah yang bergerak disana memanjakan penisnya.

Billy tidak suka bagian tubuhnya disentuh oleh partner sexnya namun ketika dengan Babe batasan itu tidak berlaku. Billy tidak tahu mengapa demikian tapi dia benar-benar merasa dimanjakan oleh pria manis ini.

Babe menaik turunkan kepalanya untuk mengulum penis Billy. Tangannya yang aktif meremas sesekali mengocok agar penis tersebut menegang sempurna

"Arghh Babe, shhh ohhh," desah Billy menahan sesuatu yang ingin keluar dari penisnya.

"Mhhh, umhhh, nghhhh," Babe mempercepat gerakannya. Kalo boleh jujur mulut Babe pegal sekali. Kenapa Billy lama sekali keluarnya. Tapi dia tidak mau menyerah, dia memainkan penis itu dengan lidahnya dan kembali memasukkannya kedalam mulutnya. Memompa penis Billy dengan mulutnya dan sesakali menjilat batang penis Billy.

𝐀 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐖𝐨𝐮𝐧𝐝 [𝐁𝐢𝐥𝐥𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang