𝐁𝐀𝐁 𝟏𝟐 - 𝐉𝐚𝐧𝐣𝐢 🔞

573 36 6
                                    

✨️Happy Reading✨️

.

Warning! NC tipis tipis

.

"Bibi Song, apa itu untuk Tuan Billy?", tanya Babe muncul entah darimana mengagetkan Bibi Song yang sedang membawa nampan berisi makan malam untuk Billy.

"Babe, kau mengagetkanku. Iya benar ini untuk Tuan Billy. Katanya ia ingin makan di kamarnya saja karena sedang sibuk," Jawab Bibi Song dengan senyumnya.

"Bolehkah aku saja yang membawa? Kebetulan aku ingin kesana. Bibi tidak usah khawatir, aku sendiri yang meminta, jadi tidak akan kena marah oleh Billy," hanya seorang Babe yang berani memanggil Bos Mafia itu dengan nama saja.

Akhirnya Bibi Song menyerahkan nampan itu kepada Babe, tentu saja diterima oleh Babe dan dibawa keatas untuk ia kasihkan kepada Billy.

Tok! Tok!

"Tuan, makananmu sudah siap," teriak Babe dari arah pintu.

Pintu dibuka oleh Billy, langsung saja Babe masuk dan menaruh nampan itu diatas meja kerja Billy.

"Dimana Bibi Song, kenapa kau yang mengantar?" heran Billy setelah ia menutup pintu dan menguncinya tanpa diketahui oleh Babe.

"Dia sedang melakukan pekerjaan lain," saat Billy ingin menimpali, Babe langsung menutup mulut pria itu dengan tangannya.

"Kau jangan marah dulu. Aku sendiri yang meminta mengantarkan ini untukmu karena kebetulan ada yang ingin aku tanyakan. Ingat jangan menghukumnya, jika kau melakukan itu hukum juga aku," Babe benar-benar menganggap Bibi Song sudah seperti Ibunya. Jadi apa yang wanita itu alami dia juga harus ikut mengalaminya.

"Jadi kau mau dihukum hm?". Tanya Billy setelah menyingkirkan tangan Babe dan menggenggamnya.

Sadar akan arah perkataan Billy kemana, Babe langsung melepaskan tangannya dari genggaman Billy dan duduk di tepi ranjang.

"Kubur pikiran mesummu itu, Tuan Patchanon, aku tahu apa maksudmu."

Billy tersenyum simpul dan duduk dimeja kerjanya.

"Ada perlu apa kau ingin menemuiku?", Tanya Billy mulai menyantap makanannya.

"Err.. kau tidak lupa janjimu kan?"

"Janji apa? Aku belum pernah menjanjikanmu apapun," sepertinya sedikit menggoda pria mungil itu sungguh menyenangkan batin Billy.

Babe yang mendengar jawaban dari mulut Billy memutar bola matanya malas.

"Kemarilah," namun tidak begitu terdengar jelas oleh Babe.

"Hah, kau bilang apa?"

"Kemari, duduk disini." Perintah Billy sambil menepuk sebelah pahanya.

Mau tidak mau Babe berjalan mendekat dan berdiri tepat didepan Billy.

"Ada kursi lain disini, bisakah - ", belum sempat Babe menyelesaikan perkataannya, tubuh kecilnya ditarik paksa oleh Billy untuk duduk dipangkuannya.

Karena tarikan yang cukup kuat, Babe kehilangan keseimbangan sehingga ia duduk dipaha Billy dan memeluk leher pria itu dengan erat. Posisi mereka saat ini sangat intim. Dengan Billy yang memeluk pinggang ramping Babe dan tatapan mata mereka yang bertemu pandang. Babe merasakan jantungnya berdetak dengan kencang karena posisinya sekarang.

"Aku tidak melupakan janjiku, besok aku akan membawamu menemui kakakmu di club tempat ia bekerja." Jelas Billy sambil merapikan anak rambut Babe yang sedikit memanjang.

𝐀 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐖𝐨𝐮𝐧𝐝 [𝐁𝐢𝐥𝐥𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang