✨️HAPPY READING✨️
.
.
Babe benar-benar menyembunyikan perihal kehamilannya dari Billy. Perkataan Billy malam itu menbuatnya bimbang untuk berterus terang.Babe sudah berjanji pada dirinya sendiri, jika nanti pada akhirnya Billy tidak menginginkan bayi yang ia kandung saat ini, maka ia yang akan merawat dan membesarkannya sendirian.
Jujur saja Babe sedikit terkejut bahwa dirinya bisa mengandung, namun Babe bersyukur dia diberikan keistimewaan yang belum tentu semua laki-laki mendapatkannya.
Saat sedang asik melamun, tiba-tiba ada tangan yang begitu kokoh dan berotot memeluk dirinya dari belakang. Siapa lagi jika bukan Billy.
"Sedang memikirkan apa? Ayo masuk, angin malam kurang bagus untuk kesehatanmu." Billy membisikkan ketelinga Babe sesekali menghirup perpotongan leher Babe.
"Phi, apa kau mencintaiku?" Babe bertanya dengan suara yang sedikit bergetar
Billy membalikkan tubuh Babe dan menatap jauh kedalam mata meneduhkan itu.Babe berbalik dan membawa telapak tangan yang besar itu untuk mengelus pipinya. Babe merasa ia jadi lebih sensitif sekarang. Mungkin efek dari dia mengandung, apalagi segala hal yang menyangkut tentang Billy dirinya menjadi sosok yang begitu emosional.
Sedangkan yang ditanya bingung ingin menjawab apa. Billy sadar, bahwa dia belum memberikan kejelasan atas hubungan mereka. Trauma akan kehidupannya dulu membuatnya menjadi pribadi yang seperti sekarang.
Bagi Billy adalah, jika kau siap mencintai seseorang maka kau harus siap kehilangannya suatu hari nanti. Billy benar-benar tidak ingin kehilangan Babe, sudah cukup ia kehilangan orang yang sangat penting baginya. Apalagi dengan pekerjaannya saat ini akan banyak sekali musuh yang menargetkan Babe sebagai kelemahannya.
"Aku-"
"Tidak perlu kau jawab jika kau tidak tahu jawabannya, Phi."
"Maafkan aku," hanya itu yang Billy bisa jawab atas pertanyaan Babe.
Babe menghapus sisa lelehan air mata yang membasahi pipinya dan tersenyum begitu cantik.
"Tidak apa-apa, aku mengerti. Ayo kita masuk." Ucap Babe mendahului Billy masuk kedalam kamar mereka.
-✨️-
"Babe ayo minum susunya dulu, sudah aku buatkan minumlah selagi masih hangat," ucap Bibi Song sambil menyerahkan segelas susu kepada Babe dan diterima oleh Babe kemudian ia meminumnya.
"Bibi, aku mohon jangan beritahu Tuan Billy tentang kehamilanku,"
"Tapi, dia ayahnya. Dia harus tahu,"
"Tidak untuk saat ini Bi. Aku belum siap, aku takut dia tidak menerima anak ini,"
"Kau sudah memastikannya?"
"Sudah, dia bilang dia tidak suka anak kecil katanya anak kecil sungguh merepotkan. Lagipula dia tidak mencintaiku, mana mau dia menerima anak ini bi?," angguk Babe sambil memajukan bibirnya lesu.
Bibi Song merasa kasihan dengan Babe. Sungguh berat cobaan yang diterimanya. Ia fikir penderitaan Babe sudah berakhir, namun ada cobaan baru yang harus anak itu hadapi kembali.
Bibi Song memeluk Babe dan mengelus kepalanya pelan. Ia berharap penderitaan Babe segera berakhir.
-✨️-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐖𝐨𝐮𝐧𝐝 [𝐁𝐢𝐥𝐥𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐞]
FanfictionBilly Patchanon Ounsa-ard, merupakan seorang mafia kejam tak mengenal kata ampun. Ia tidak segan untuk membunuh siapapun yang mencoba menghalanginya. Ber tempramen buruk dan bengis. Tidak percaya dengan "cinta". Disebuah tempat yang sepi, dia tidak...