Kertas, Kita & Serpihan Cerita

Bab 40 FIAN DAN HANNA

"Satu hati saling tertata agar cinta bisa memulihkan luka menjadi bagian dari bingkai cerita yang indah."

***

Degupnya tak mau henti, Hanna cukup panik saat merasakan degupan itu di dadanya. Rasa yang sudah lama terkubur saat kerumitan mengundang keraguan dalam menuangkan cinta kepada orang yang dulu menyukai dirinya.

"Perasaan apa ini? Kok tiba-tiba gak mau berhenti sih?" ujarnya panik.

Gelas yang tadi ingin dia minum pun tak jadi sesegera saja pergi ke kamarnya. Hanna mencoba mengalihkan situasi dengan cara belajar. Belajar tetap saja tidak bisa mengontrol konsentrasi dirinya daripada belajar, Hanna mencoba membuka Monagram. Dia men-scroll layar ponselnya.

Tiba-tiba ada salah satu postingan yang sulit sekali di hindari pemilik akun castell_afian alias Fian Castella. Berlatar area halaman yang cukup luas, pepohonan yang begitu rindang dengan sejuknya angin di bawah tempat duduk.

"Siang yang cerah begitu penuh warna, tapi hatiku cukup gelisah di bawah pohon ini."

Sebuah kalimat tadi siang saat Fian menunggu kedatangan dua sahabatnya, Dilan dan Hengki di bawah pohon dekat fakultas hukum dan sejarah. Hanna juga membaca beberapa komentar dari postingan milik Fian.

drmwangsa.dilan:

Woe itu'kan pohon dekat fakultas gue!

hengkifrllstrar:

deket fakultasku juga!

castell_afian:

Iya, maaf. Pinjem bentar doang pake rebahan.

Lagian kalian lagi sibuk di fakultas masing-masing.

drmwangsa.dilan:

Sorry deh, sorry. Cari aku ya?

hengkifrllstar:

Kalo aku dicari, gak bisa sih. Anak jurusan hukum emang gak bisa di ganggu gugat kesibukannya. Lain kali aku cari kalian deh @castell_afian @drmwangsa.dilan

castell_afian:

Dih, sombong amat ! -_-

drmwangsa.dilan:

Kapan-kapan deh, nanti aku traktir makan di kantin.

Anak jurusan Sejarah juga gak bisa lepas dari seribu kisah yang penuh misteri

alias matkul aku lagi penuh minggu ini.

castell_afian:

Ya ampun dunia sudah berubah, ygy? Pusing aku.

drmwangsa.dilan:

Emang anak Psikolog gak sibuk?

castell_afian:

Iya, sibuk juga sama tugas yang lagi bejibun.

hengkifrllstar:

Itu botol air dekat sudut kursi punya siapa? Kok warna pink?

drmwangsa.dilan:

Astaga dunia emang udah berubah, ygy?

Belum ada balasan dari Fian. Hanna terkejut melihat dua komentar akhir, dia kembali gelisah kalau botol itu adalah miliknya. Dia takut jika Fian memberitahu kepada Dilan dan Hengki kalau tadi siang dia menemani Fian di bawah pohon dekat fakultas mereka. Hanna juga tidak ikut berkomentar apapun, lagi-lagi dia ingin mengalihkan keadaan untuk menenangkan diri.

"Gawat kalo aja Dilan atau Hengki tau ini, pasti Fian bakal ngalamin kayak dulu lagi," sepintas rasa khawatir menghantui pikirannya. Tanpa mau ambil pusing, Hanna mencoba menarik napas dan kembali untuk merebahkan tubuhnya hingga tertidur pulas.